30 April 2010

Menikmati Iklim Tropis

Hari ini cuaca kota Balikpapan cerah sekali, terkesan panas bahkan. Tapi saya harus sebisa mungkin menikmati kondisi ini, karena bisa jadi, suatu saat nanti, saya harus tinggal/menetap di negara yang bukan beriklim tropis.

Seperti di London Inggris, yang beriklim maritim, iklim sedang dengan suhu yang tidak kurang dari 0 °C (32 °F) dengan kisaran antara 3° C to 5° C (37–41° F) di musin dingin dan tidak lebih dari 32 °C (90 °F) dengan kisaran 12° C to 16° C (54–61° F) di musim panas.

Atau di Doha Qatar, tempat tinggalnya DR Yusuf Qardhawi dan perusahaan Qatar Petroleum yang memiliki suhu yang teramat panas di musim panas (Mei - Oktober), suhu rata-rata di bulan Juni adalah 42° C (108° F), dan turun ke 15° C (59° F) di musim dingin.

Mungkin juga ke Nigeria, di mana padang savannah terbentang luas dari selatan ke utara, yang secara umum panas sepanjang tahun, dengan sedikit perbedaan antar musim. Meskipun tergolong zona tropis, terdapat perbedaan iklim yang besar antara berbagai wilayah. Dekat pantai, cuaca tidak dapat diduga, suhu jarang melebihi 32° C (90° F), tapi kelembabannya sangat tinggi dan panas di malam hari. Ada dua musim secara umum, musim hujan (April – Oktober) yang secara umum bersuhu rendah, dan musim kering (November – Maret) dengan suhu siang hari yang bisa melebihi 38° C (100° F) namun relatif dingin di malam hari, bisa turun sampai 12° C (54° F).

Maka dari itu, mari kita nikmati iklim tropis negeri ini, karena mungkin saja –dan sangat mungkin, suatu saat nanti, untuk bisa menikmati suasana cuaca yang kita rasa sekarang, saya perlu merogoh kocek yang lumayan dalam untuk bisa merasakan (kembali) iklim di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut ini.

Rasakan sensasi sinar matahari menghangatkan kulit dan udara segar berjalan di saluran pernafasan!

Bahan bacaan: http://en.wikipedia.orghttp://www.nationsencyclopedia.com; http://www.wordtravels.com; http://organisasi.org; http://www.tripadvisor.com/

29 April 2010

Jakarta in Half Day (plus Yogyakarta Interesting Places)

Source: http://www.tripadvisor.com/GoListDetail-i19630-Jakarta_in_Half_Day.html

Got less than 10 hours to enjoy the town but you want to make up the most? Probably visiting the places listed below can enable you to say "I've been to Jakarta"


1. Fatahillah Square (Taman Fatahillah)
Fatahillah Square (Taman Fatahillah), Jakarta, Java

The heart of the old town of Jakarta. You are standing at the former square where town people use to gather in most public occasions back in the colonial era. Now, there are at least 3 museums surround the square, Jakarta History Museum (see no.2), a puppet museum which also exhibit some gravestone of famous dutch figure such as Jan Pieterzoon Coen, a prominent figure of Dutch East Indies Company (VOC) and a gorvernor general of Dutch East Indies, and an Art and Ceramic Museum.

2. Jakarta History Museum (Fatahillah Museum)
Jakarta History Museum (Fatahillah Museum), Jakarta, Java

Probably the most historical part of this place is the building itself. It was an old town hall where the governor general of Dutch East Indies work at. The building is airy with high ceilings and there is one unique feature; an underground prison (now filled with water).

3. Cafe Batavia
Cafe Batavia, Jakarta, Java

Relax and unwind. This cafe is facing Fatahillah Square and is the perfect place as a transit place to get some food whilst you exploring the old town. Lots of antiques add the historical feeling to this colonial building.

4. Jembatan Kota Intan
http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Jembatan_kota_intan_JKT.jpg

Or Old Dutch Drawbridge. It used to be the main transportation crossing since the colonial era. Now it is preserved and probably the only one of its kind in this town.

5. National Museum
National Museum, Jakarta, Java

Leave the old town part of Jakarta and proceed towards the new city center. The National Museum can be identified by an Elephant statue sitting in its front yard. It was a gift from King Chulalongkhorn of Thailand. The collection of this museum is pretty impressive with all statues and artifacts from old Indonesian kingdoms up to paintings and Chinese ceramics.

6. National Monument (MONAS)
National Monument (MONAS), Jakarta, Java

It's the centerpiece of Jakarta city center. The monument is so famous, it becomes the symbol of Jakarta. The tall monument also serve as a public observatory on the highest floor, while on the base visitors can find a museum showcasing dioramas of Indonesian history and achievements, and a hall where visitor can hear the proclamation text being read by Indonesia first president, Soekarno.

7. Bundaran Hotel Indonesia
http://jakartatravelinfo.com/Directory/Monuments/Selamat_Datang_Monume...

This roundabout becomes famous for its Welcome (Selamat Datang) Monument stand in the middle of the fountain in the center of the roundabout. The monument was built as as a symbol of the friendliness of Indonesians to welcome participants to the fourth Asian Games in 1962. The participants of the game coincidentally also stay at the hotel that is facing the monument, Hotel Indonesia (now Hotel Indonesia Kempinski).

8. Sarinah
http://www.sarinah.co.id/

Finally end your day here to buy some souvenirs from all over Indonesia. Sarinah was the first modern air-con department store in Jakarta. Nowadays, it's still a department store but what make it stands up from the other is the collection of souvenirs form all over Indonesia spread over 1 whole floor and Indonesian batik cloth collection over the other floor.


======
*Tambahan


Things to Do in Yogyakarta

http://www.tripadvisor.com/Attractions-g294230-Activities-Yogyakarta_Java.html


1.  Prambanan Temples.
Attraction type: Ancient ruins; Architectural building; Historic site; Ballet; Religious site

2. Bank Indonesia
Attraction type: Architectural building

3.  Imogiri
Attraction type: Cemetery

4.  Mirota Batik
Attraction type: Shop

5.  Jalan Malioboro
Attraction type: Flea/street market

6.  Kids Fun Park
Attraction type: Amusement/theme park

7.  Sultan Palace
Attraction type: Architectural building

8.  Yogyakarta Bird Market
Attraction type: Flea/street market

9.  Pasar Beringharjo
Attraction type: Flea/street market

10.  Sumur Gumuling
Attraction type: Ancient ruins

11.  Water Castle (Tamansari)
Attraction type: Landmark/point of interest

12.  Kota Gede
Attraction type: Neighborhood

13.  Kraton (Keraton)
Attraction type: Historic site; Town center/square/plaza; Castle; History museum

14.  Merapi Volcano
Attraction type: Volcano

15.  Presidential Palace
Attraction type: Historic site

16.  Ullen Sentalu
Attraction type: History museum

26 April 2010

Ensiklopedi Fiqih Online Berbahasa Indonesia

http://www.ahmadsarwat.com/berita-63-ensiklopedi-fiqih-online-berbahasa-indonesia.html


Rupanya doa saya terkabul. Belum genap seminggu saya menulis bahwa saya berkeinginan untuk mendirikan situs yang berkonten Ensiklopedi Fiqih dalam bahasa Indonesia, saya sudah menerima tawaran bantuan dan kerjasama dari banyak pihak. Pertama, seorang programmer muda yang energik sudah menyatakan diri untuk membuatkan situs yang dimaksud dengan nama www.fiqihpedia.com.

Yang kedua, ada beberapa dermawan yang sudah tidak sabar mau ikutan berwakaf membiayai penerjemahan ensiklopedi ini dari naskah aslinya yang 45 jilid itu.Sebagainnya malah sudah datang ke rumah untuk menyerahkan uang berjuta, tanpa pernah saya kenal secara langsung, karena uangnya cuma dititipkan.

Yang lain bilang bahwa dirinya siap membantu ikut menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, meski tidak dibayar sesuai standar. Sebab niatnya dari awal memang bukan bisnis, tetapi ikut berdakwah dan berkontribusi di jalan Al-Haq.

Tapi dalam hati saya bersyukur karena Allah SWT memang selalu membela agama-Nya dengan cara yang Dia kehendaki.

Fenomena ini menarik, karena wakaf umat Islam memang selama ini sudah banyak, tapi yang hasilnya benar-benar tepat sasaran dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dengan area tanpa batas, masih sedikit.

Salah satunya memang wakaf dan bentuk ensiklopedi fiqih online ini. Sebab siapa saja akan mendapatkan manfaat secara keilmuan dengan gratis tanpa bayar. Ilmu itu pasti akan berguna buat yang mempelajarnya, sekaligus berguna buat kita yang ikut membantu menyebarkannya.

Dan salah satu bentuk wakaf memang dengan ilmu, sebagaimana dahulu Rasulullah SAW menyebutkan bahwa bila seorang meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara. Salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat.

Di zaman ini, ilmu itu ternyata bisa kita sebarkan lewat luasnya jaringan internet. Apalagi bila formatnya berupa ensiklopedi. Mari kita ambil perumpamaan sederhana. Seandainya kita beli ensiklopedi aslinya, di Indonesia tidak kurang dari 9,5 juta. lalu kita pajang di lemari buku dengan bangga. Tapi siapa yang akan akan memanfaatkanya, kecuali sang pemilik. Apalagi ensiklopedi itu masih berbahasa Arab. Kalau pun kita bagikan gratis kepada ribuan umat Islam, belum tentu mereka bisa paham.

Tapi kalau ensiklopedi itu kita letakkan secara online di internet, tentu jutaan orang di seluruh dunia pasti bisa mengaksesnya. Apalagi ketika ensiklopedi ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka manfaatnya jauh lebih besar lagi. Ingat, dari 1,5 milyar umat Islam di dunia, 200 juta di antaranya berbahasa Indonesia. Ini belum kita hitung dengan penduduk Malaysia, Brunai, Singapore dan bangsa Indonesia sendiri yang tinggal di berbagai negara lain.

Jadi wakaf dalam bentuk ensiklopedi online ini menurut hemat saya jauh lebih besar manfaatnya dan jelas sangat berguna. Saya yakin sekali nilainya di sisi Allah pun pasti beda, misalnya kalau dibandingkan dengan wakaf dalam bentuk tanah kosong di pinggiran jurang yang 20 tahun belum terpakai juga.

Dalam pandangan saya, seorang muslim yang kaya dan uangnya hanya dihabiskan untuk bolak-balik haji dan umrah tiap saat, belum tentu mendapat pahala yang besar dan abadi, bila dibandingkan berwakaf dalam bentuk ilmu. Sebab ratusan juta uang buat haji dan umrah itu, apalagi bila untuk yang kedua dan seterusnya, hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri. Tetapi wakaf dalam bentuk ensiklopedi fiqih tentu manfaatkan dirasakan ratusan juta orang.

Ironisnya, Kedutaan Saudi Arabia di Jakarta belum dibuka, yang antri minta visa umrah sudah membeludak. Bahkan kalau hari ini kita baru berniat mau pergi haji reguler, kesempatan baru akan terbuka untuk 2 tahun lagi. Berarti kita baru bisa berangkat tahun 2012. Itu kalau belum terlanjur diserbu calon jamaah haji dalam waktu dekat.

Tapi jihad dalam bentuk menyebarkan ilmu-ilmu syariah lewat situs-situs keislaman, ternyata kurang baik nasibnya. Setidaknya, orang yang sadar atas besarnya peran situs keislaman dan ilmu syariah, masih sangat langka dibandingkan dengan antrian rombongan haji.

Padahal kalau satu persen saja dari para jamaah haji atau umrah sunnah itu mau sedkit menahan diri, dan mengkonversi amal baiknya menjadi sebuah situs ensiklopedi fiqih online, dalam waktu singkat umat Islam segera bisa merasakan manfaatnya secara luas. Satu persen dari 200.000 jamaah haji berarti 2.000 orang. Kalau masing-ma,sing mewakafkan ONH-nya akan terkumpul 2.000 x 25.000.000 = 5.000.000.000,-.

Waw, luar biasa bukan?

Lalu ada beberapa kawan yang bertanya, berapa sih prakiraan biaya sesungguhnya untuk mewujudkan niat baik ini? apakah sampai 5 milyar?

Jawabnya tentu saja tidak. Dalam hitungan saya ada beberapa pos pengeluaran, antara lain yang paling besar memang buat biaya penerjemahan. Mengingat jumlah halamannya tidak main-main, 17.000 halaman. Untuk itu penerjemahannya barangkali harus dikerjakan secara kolektif. Tentu harus lewat penyeleksian agar memenuhi syarat. Kira-kira sejumlah 45 orang kalau mau cepat. Jadi masing-masing menerjemahkan satu jilid, biar hasilnya bisa lebih cepat. Tapi tidak menutup kemungkinan bila seorang penerjemah mampu menerjemahkan lebih dari satu jilid.

Saya pernah tanya-tanya dengan para penerjemah, berapa honor untuk satu halaman. Jawabannya macam-macam, antara 10.000 - 15.000 per halaman jadi. Maksudnya, yang dihitung bukan jumlah halaman buku asli tetapi jumlah halaman hasilnya.

Tapi anggaplah kita bisa sepakat dengan mereka dengan harga Rp. 10.000 per halaman berdasarkan buku aslinya, maka setidaknya kita harus menyediakan dana total sekitar Rp. 10.000 x 17.000 = Rp. 170.000.000,- (seratus tujuh puluh juta rupiah).

Duit segitu kalau dibandingkan angka 5 milyar di atas tentu bukan apa-apa. Bahkan kalau ada satu orang `gila` yang kelebihan duit, bisa saja semua itu ditanggungnya sendirian. Sehingga urusan biaya pun sudah selesai.

MEMBANGUN SITUS WAKAF

Yang ini sebenarnya tidak terlalu sulit. Bahkan saya sudah dibantu teman-teman programmer yang langsung mereka ikut wakaf juga. Wakaf situsnya dan juga desainnya serta nama domainnya. Namanya www.fiqihpedia.com, silahkan cek, sudah online tapi belum ada isinya.

Konsep desainnya mirip dengan wikipedia, sebab boleh dibilang wikipedia termasuk pelopor ensiklopedi online yang terbesar saat ini.

Dan yang menarik, nanti para penerjemah bisa mengupload sendiri hasil terjemahannya, sekalius juga bisa menyunting atau mengedit hasilnya.

Tentunya para penerjemah ini tidak perlu menyetor dalam bentuk print-out, tetapi cukup secara online. Sebagaimana naskah yang kita beri kepada mereka juga dalam bentuk softcopy (pdf, word atau sofware).

PENJARINGAN DANA WAKAF

Bagian ini sebenarnya yang paling penting, tetapi saya tidak ingin belum apa-apa sudah menjaring dana. Saya ingin urusan ini dimulai dulu dari kalangan terbatas sebelum dibuka untuk umum. Maksudnya, agar jangan sampai belum apa-apa, sudah terkesan minta-minta duit ke orang.

Kalau perlu di awal saya ingin berwakaf dari diri sendiri dulu. Baru mengajak orang lain, ketika hasilnya sudah mulai bisa dinikmati, meski belum jadi sempurna. Kalau orang sudah mulai lihat hasilnya, maka insya Allah nanti mereka bisa lebih percaya.

 

24 April 2010

Manajemen Stres ala Syamsul Arifin

Ada dua kategori stres, stres yang baik dan stres yang buruk.

1.    Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun).
2.    Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak).

Pada tahap tertentu, stres atau tekanan malah justru menjadi suatu hal yang bagus, karena membuat kita dapat melakukan pencapaian tertentu. Tekanan di tempat kerja, tekanan oleh atasan, tekanan pada target-target yang telah ditetapkan, pada tahapan tertentu membuat kita menjadi terpacu untuk dapat menaklukkannya, untuk dapat sukses berhasil menutup target yang telah ditetapkan.

Namun jika kapasitas kita tidak sanggup menghadapi stres tersebut, berbagai macam hal negatif akan mendera. Pesimis, murung, sedih, bahkan sampai menjadi sakit.

Paul J. Rosch, M.D., F.A.C.P. Presiden American Institute of Stress Clinical Professor of Medicine and Psychiatry, New York Medical College Honorary Vice-President, International Stress Management Association, mengatakan bahwa para peneliti mengalami kesulitan untuk mendefinisikan stres, karena sangat subyektif dan terkait dengan sensasi yang berbeda antar tiap individu. Stres, katanya pula, tidak selalu harus menjadi distress (stres yang buruk). Kondisi seperti menaiki wahana roller coster yang menimbulkan rasa cemas dan ketakutan bagi beberapa orang, terbukti memberikan kesenangan bagi beberapa orang yang lain. Menang dalam perlombaan atau pemilu bisa jadi merupakan kondisi yang lebih menimbulkan stres ketimbang kalah, namun ini adalah stres yang baik. (http://www.stress.org/)

Peningkatan Kemampuan Diri

Coba ingat-ingat lagi masa-masa sewaktu SD dulu. Mungkin ada beberapa diantara kita yang pernah stres menghadapi mata pelajaran tertentu. Matematika atau olah-raga –tergantung diri kita-, bisa menjadi momok yang menakutkan sehingga membuat malas/bahkan tidak mau berangkat ke sekolah lagi.

Tapi coba lihat diri kita sekarang. Tentunya jika disajikan ujian-ujian pelajaran anak-anak SD, akan kita “habisi” soal-soal tersebut, terkesan mudah sekali.

Kondisi dimana kemampuan kita tidak cukup memadai untuk menghadapi persoalan di hadapan menyebabkan stres. Karenanya dibutuhkan kemampuan yang cukup untuk dapat mengelola stres dengan baik. Coping.

Asah terus kompetensi di bidang yang kita geluti. Ikuti perkembangan, terobosan, dan invosi terkini, untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pekerjaan. Ikuti forum atau perhimpunan dengan topik yang sesuai, bertemu orang yang lebih ahli-lebih berpengalaman, sharing pengetahuan-pengalaman, memperluas sudut pandang.

Hiburan

Jogging, berwisata, berkebun, mengurusi hewan peliharaan, berbelanja, nonton film komedi, pijat, mempergunakan aromatherapy dll bisa jadi merupakan alternatif pilihan untuk mengurangi tingkat stres. Tergantung kesenangan masing-masing.

Namun kesemua itu hanya untuk mengurangi efek stres pada tubuh dan mental. Hal yang seharusnya kita lakukan adalah mengidentifikasi sumber stres yang terjadi dan mencari cara untuk menghindari atau mengurangi pengaruhnya.

Beberapa dari kita mungkin menghindari stres dengan menimbulkan stres baru, seperti perilaku merokok, minum minuman keras atau menggunakan narkoba untuk menghilangkan stres yang justru pada hakikatnya malah akan menimbulkan stres yang lebih parah. Jangan dicoba cara-cara ini!

Berdoa

Kedekatan kita pada Allah. Shalat, berdoa, membaca Quran, merupakan tambahan cara untuk menghadapi stres. Keyakinan bahwa ada zat yang memiliki kekuasaan tak terbatas, yang maha pengasih lagi maha penyayang terhadap hamba-hamba yang beriman; keyakinan bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan dan setiap musibah yang terjadi hanya akan membawakan kebaikan bisa memberikan kenyamanan tersendiri.

Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Bukhari)

Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya). (QS. An-Naml: 62)

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al-Insyiraah: 5-6)



---000---

Balikpapan, 24 April 2010
Syamsul Arifin


*picture were taken from: here

Perjanjian

Sebagai seseorang yang berkepribadian mulia –setidaknya ingin/sedang berusaha agar memiliki kepribadian yang mulia, kita pasti berusaha sekuat tenaga agar dapat memenuhi janji yang pernah kita ucapkan. Segenap daya dan usaha diperbuat agar kita tidak mengingkari janji tersebut. Seseorang yang terpercaya. Tapi sebagai seorang manusia biasa, terkadang ada saja kendala yang kita hadapi, baik dari diri sendiri maupun rintangan dari luar yang bisa menyebabkan ada satu-dua janji yang tak dapat kita penuhi.

Allah Subhanahu wata’ala adalah Tuhan semesta alam, Dia maha berkuasa, kekuasaanNya meliputi semua. Maha suci Ia dari kecacatan, kekurangan ataupun kelemahan.

Kita –sebagai seorang muslim, juga telah berjanji kepada Allah. Ketika kita bersyahadat, mengucap ashadu Alla ila ha Illallah, wa ashadu anna muhammadarrasulullah. Tiada Tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusanNya.

Syahadat berasal dari bahasa Arab, secara etimologi (bahasa) mengandung makna Persaksian; perjanjian. Adapun pengertian secara terminologi (istilah): "Persaksian atau perjanjian seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya".

Perjanjian –syahadat- menghasilkan konsekuensi. Untuk taat pada perintahNya –mengikuti segala yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang. Ibadah personal kepadaNya, kelakuan baik terhadap sekeliling kita, dan lain sebagainya.

Sudahkan kita menepati janji kita kepada Allah itu..? –setidaknya kita terus berusaha sekuat tenaga untuk dapat menunaikannya.

Allah pun berjanji kepada kita,

Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga Adn. Dan keridaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar. (QS. At-Taubah: 72)

Dan sungguh, Allah maha menepati janji,

Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (QS. Ali-'Imraan: 9)

Ingatlah, sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (nya). (QS. Yunus: 55)

Dibutuhkan komitmen dan konsistensi untuk bisa terus menggenggam teguh janji kita kepada Allah, aplikasi syahadat di bidang ibadah harian –shalat, puasa, zakat, haji, muamalah, –hubungan kita dengan orangtua, keluarga, tetangga, orang yang membutuhkan, penguasa, ulama, dsb, bertingkah laku jujur, santun, adalah cerminan pelaksanaan perjanjian kita dengan Allah.

Tidak mudah bergerak dalam lingkup perjanjian dengan Allah, karena akan ada cobaan, godaan dan ujian. Setan dengan bala tentaranya tidak rela umat manusia taat kepada Allah. Hawa nafsu kita mendorong diri untuk terus bersenang-senang saja, melupakan akhirat. Takut beramal saleh/berbuat kebaikan. Ragu dalam menaati perintahNya. Berleha-leha dalam kelalaian.

Allah tidak pernah melarang kita untuk menjadi kaya atau menikmati dunia, yang Ia minta hanyalah kita menunaikan ketaatan kepadaNya. Jangan tergoda, jangan terperdaya, yakinlah, karena sesungguhnya janji Allah itu benar. Bahwa kelak kita akan dibangkitkan, akan ditanya amal perbuatan selama di dunia, dan diganjar dengan balasan yang setimpal. Semoga Allah memudahkan kita dalam beribadah dan mengingat diriNya *amin*.

Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syetan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. (QS. Fathir: 5)

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah. (QS. Luqman: 33)

Dan janganlah kamu tukar perjanjianmu dengan Allah dengan harga yang sedikit (murah), sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. An-Nahl: 95)

Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu. (QS. Ar-Ruum: 60)

Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi; kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)? (QS. Al-Qashash: 61)



---000---

Balikpapan, 24 April 2010
Syamsul Arifin

20 April 2010

Vacation to Bromo - Batu




Perjalanan (agak) dadakan, karena ngga jadi berangkat ke lokasi (kamis, 15 April 2010), akhirnya jadi kepengen jalan-jalan buat refreshing. Ngajuin off di hari Jumat and Senin.

Niat awalnya pengen ke Malang aja, tapi akhirnya setelah beli tiket hari Jumat sore ke Surabaya, malam-malamnya tanya-tanya mbah Gugel tentang wisata-wisata di Malang, dan liat Bromo, istri jadi kepengen ke sana. Browsing-browsing tempat penginapan di Bromo, setelah agak sedikit susah payah, buka-buka situs plus telp 108, akhirnya dapat penginapan di Hotel Cemara Indah, kalo di situs tripadvisor hotel ini dapat peringkat 1, pemandangannya bagus, samping hotel kita udah bisa ngeliat pemandangan Bromo yang berkabut. Situs hotelnya di: http://www.hotelcemaraindah.com/

Hari Sabtu berangkat diiringi hujan yang deras di Balikapapan, sampai ke Surabaya siang. Di perjalanan ngelewatin semburan lumpur Sidoarjo, yang tanggulnya udah tinggi banget! Pengen ngeliat sih kondisi Lusi itu, tapi ngga bisa euy, naik bus patas soalnya kita.

Dari Surabaya ke Probolinggo, dilanjut lagi naik minibus ke Bromo. Sampe lokasi sore jam 6an. Sempetin foto sunset di sisi hotel yang ada pemandangan Bromonya. Pagi dini hari, jam 3, kita berangkat ke atas naik jeep sewaan. Rute perjalanan: Penanjakan (ngeliat Sunrise)- Pasir Berbisik - Padang Savana - Kawah Bromo. Ngerasain naik kuda pas di kaki kawah bromo. Selesai siang-siang, makan, langsung check-out.

Tujuan selanjutnya, Malang, Kota Batu. Nginep di Pondok Jatim Park, sebelahan sama Jatim Park, yang katanya merupakan wahana wisata terbesar di Jatim. Sampe ke penginapan sekitar jam 5 sore. Malam-malamnya, kita nyewa motor dan jalan be BSN (Batu Night Spectacular), nonton film 4 dimensi, masuk ke Lampion Garden, naik Sepeda udara, dan muter-muter ajah. Situs penginapannya: http://www.pondokjatimpark.com/
Jatim Park: http://jawatimurpark.com
Taman Nasional Bromo Tengger: http://wikitravel.org/en/Bromo-Tengger-Semeru_National_Park

Paginya, Senin (19 April), setelah sarapan dan liat-liat di depan Jatim Park, kita check out dan berangkat ke Malang buat lanjut ke Surabaya, ngejar pesawat jam 14.40. Perjalanan sangat macet di Sidoarjo, katanya banjir, jadi perjalanan dialihkan.

Sampe ke Balikpapan, sore sekitar jam 6an. Alhamdulillah perjalanannya berkesan, menyenangkan dan (semoga) bisa semakin mendekatkan kami kepada Allah SWT *amin* ;)

Bandara Juanda Surabaya
Sunset menyambut kedatangan kami
Bagian depan kamar
Pemandangan di samping hotel
Penanjakan
Jeep transportasi di Bromo
Pasir Berbisik
Padang Savana


OTW to Kawah Bromo
Tangga menuju Kawah

View dari atas kawah
Batu Night Spectacular
 

Penginapan Pondok Jatim Park
Jatim Park

14 April 2010

Setan yang Cakep/Cantik

Baca artikel tanya-jawab ustadz Ahmad Sarwat Lc di sini, jadi inget dialog dengan seorang kawan MP sewaktu jalan-jalan di Jogja beberapa waktu lalu.

 

Sehabis dari Sendang, kami melewati sebuah rumah yang memajang topeng etnik, dengan rambut-nya yang panjang, terkesan cukup lumayan seram, mungkin agak-agak mirip dengan ilustrasi gambar yang saya comot dari sini.

 

“Beli topeng yang kayak gitu fath, buat oleh-oleh orang rumah,” kataku bercanda.

“Hiii, serem, mirip setan gituh!” sahutnya.

 

Saya katakan padanya bahwa menurut saya, setan itu cakep, bahkan cantik-cantik, setan ngga serem. Buktinya di diskotik -tempat dugem, isinya setan-setan yang menggoda, demikian pula di televisi, layar lebar, majalah-tabloid-media massa, halaman website, dll. Cantik, putih dan seksi toh?

 

Sehingga, persepsi bahwa setan itu seram dan menakutkan, menurut saya kurang tepat, karena yang banyak itu adalah setan yang cakep-cakep, cantik-cantik (dan juga ganteng-ganteng). Sehingga mungkin juga, peran/profesi setan yang berasal dari golongan jin/iblis untuk menggoda manusia, bisa jadi telah mereka (setan cantik & tampan) ambil alih/kuasai!

 

Setan dari golongan manusia mungkin saja lebih buruk, karena lebih sadis dan lebih parah kelakuannya. Bayangkan, iblis aja ngga berani kok ngaku sebagai Tuhan, tapi setan manusia, bahkan sampai berani mengaku sebagai Tuhan dan memper-hamba makhluk Tuhan lainnya.

 

Kedepannya, ekpresi “hiii, seramnya setan itu” mungkin akan hilang berganti dengan ekspresi “hiii, menggoda/menariknya setan itu..

 

Apakah di samping anda ada setan yang menarik seperti itu..?

 

Ataukah anda salah satu setan yang menarik seperti itu..? Hiii!

 

 

 

---000---

 

Balikpapan, 14 April 2010

Syamsul Arifin

10 April 2010

Anggora

Seekor kucing anggora memamerkan kegagahannya di depan kucing-kucing lain yang sama-sama tinggal di sebuah rumah. Bulunya yang lebat dan raut wajah yang angker kian menambah keperkasaannya di hadapan kucing-kucing lain.

Karena itulah, tak satu pun kucing-kucing kampung di sekitar rumah itu yang berani mendekat. Mereka sudah ngeri dengan penampilan si anggora yang kian menjadi kesayangan sang tuan rumah.

Suatu kali, dalam perjalanan jauh di sebuah pegunungan, sang pemilik kucing-kucing itu lengah kalau si anggora masih tertinggal di sebuah persinggahan. Karena tak tahu arah jalan, si anggora tersasar di sebuah tepian hutan.

Baru kali itu si anggora menapaki alam liar. Bulunya yang lebat dan bersih, kini mulai kusam oleh tanah merah bekas hujan. Ia mulai kedinginan, lapar, dan terus mengeong mencari sang tuan. Kegagahannya yang begitu ia banggakan tiba-tiba menciut seiring dengan suara-suara hewan lain yang saling bersahutan dari balik semak belukar.

“Hiii,” suara si anggora yang terus dikungkung ketakutan. Ia terus berlari, mengeong, dan mencari-cari sang tuan yang bisa memberinya segelas susu, sekerat daging, dan rumah hangat yang nyaman.

***

Ketika perjalanan hidup memaksa seseorang untuk menapaki dunia nyata, kungkungan lingkungan di mana ia tumbuh, kerap menjadi hambatan besar untuk menelusuri proses pembelajaran.

Seseorang harus menyadari bahwa menapaki kenyataan hidup di alam luas tidak selandai tangga-tangga lingkungan rumah di mana ia tinggal. Dan, menggeluti kerasnya persaingan di dunia bebas, tidak seempuk tumpukan bantal guling yang menemaninya saat ia bersantai.

Lingkungan yang memanjakan kerap menutup mata seseorang menemui prestasi-prestasi kehidupan yang membanggakan. (muhammadnuh@eramuslim.com)

Sumber: http://eramuslim.com/hikmah/tafakur/anggora.htm

05 April 2010

Jadilah Pemberani, seperti Rasulullah SAW

Anas RA berkata, "Rasulullah SAW adalah orang yang paling baik, paling dermawan (murah tangan), dan paling berani". (HR. Ahmad)

Keberanian adalah suatu sikap yang mulia. Kamus besar bahasa Indonesia mendefinisikan berani sebagai berikut: “mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang benar dalam menghadapi kesulitan.”

Rasulullah SAW mengajarkan kita mengenai makna keberanian, bukan sembarang berani, namun keberanian yang patut diapresiasi, karena ditempatkan pada waktu yang tepat, ditunjukkan di kondisi yang semestinya.

Ali bin Abi Thalib menceritakan keberanian Rasulullah sebagai berikut, "Ketika perang sedang berkecamuk dan dua pasukan telah saling membunuh, kami para sahabat berlindung di balik Rasulullah dan tidak ada seorangpun yang lebih dekat kepada musuh kecuali beliau." (HR Al-Baghawi dan Muslim)

Al-Abas bin Abdul Muthalib menceritakan keteguhan Rasulullah dalam Perang Hunain, "Ketika pasukan muslim mundur, Rasulullah tetap menghadapkan kudanya ke arah musuh dan aku memegang tali kekangnya supaya tidak berlari cepat, waktu itu kudengar Rasulullah berkata, `Aku Nabi bukan pembohong aku cucu Abdul Muthalib." (HR Muslim)

Berani Membela Kebenaran

Dibutuhkan banyak keberanian untuk dapat tetap tegak berdiri membela kebenaran, terlebih lagi jika kondisi lingkungan tidak mendukung, berada di tengah sistem yang korup, sendirian saja memegang nilai-nilai kebaikan, tanpa kawan seperjuangan.

Di dunia kerja, beberapa profesi mengharuskan kita -sebagai seorang muslim- memiliki keberanian yang berlapis, melawan arus utama, dan tak jarang harus berhadapan dengan atasan yang bersebrangan. Sulit memang, tapi (harus) bisa dijalani.

Cibiran dan gunjingan memberikan tekanan psikis yang tidak nyaman. Promosi karir jadi terancam. Namun siapa bilang jalan ke surga itu mudah?

Berani menyuarakan kebaikan

Ketika kebatilan berbunyi nyaring, gaungnya bergema dari mana-mana, dibutuhkan keberanian, kemampuan dan kekuatan untuk menjadi penahan laju kemungkaran.

Media massa dikuasai kapitalisme, hedonisme, permisivisme, dan segala isme-isme yang merusak lainnya. Keuntungan pribadi jelas jadi perhitungan. Tidak dilirik pangsa pasar. Dijauhkan, dikucilkan, hukuman pidana dan perdata ancama dari orang-orang yang terusik “kesenangannya”. Ketika inilah, diam tidak lagi menjadi emas, dada harus penuh dipompa keberanian, untuk dapat tetap teguh menyuarakan kebaikan.

Berani mengoreksi penguasa

Penguasa bukanlah malaikat yang selalu benar, terkadang disengaja-ataupun tidak, ada kebijakan dan perbuatannya yang sedikit-banyak menyimpang dari rel. Penguasa memegang kekuasaan tertinggi dari suatu wilayah, tak jarang hukum dipermainkan di tangannya. Para penentang atau bahkan orang-orang yang bersebrangan pandangannya bisa saja mendapatkan hukuman.

Maka dari itulah, Nabi memotivasi kita dengan hadits berikut,

Jihad paling afdhol ialah menyampaikan perkataan yang adil di hadapan penguasa yang zalim dan kejam. (HR. Aththusi dan Ashhabussunan)

Begitu pula dengan atasan kita di tempat kerja, kalau memang tindak-tanduknya menyimpang, luruskan, perbaiki, tentunya dengan perkataan yang baik.


Di Zaman modern seperti sekarang ini, keberanian tetap diperlukan, bukan hanya ketika menghadapi musuh di medan perang, tapi juga menghadapi “musuh” di dunia kerja; melawan “musuh” yang terus lantang menyuarakan opini batil dan kemungkaran di televisi, radio, koran, majalah, dll.

Janganlah takut, karena jika kita memang benar, maka sesungguhnya Allah selalu menyertai kita.



---000---

Balikpapan, 5 April 2010
Syamsul Arifin

03 April 2010

Menghormati Orang Lain

Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Bukanlah termasuk golongan kami siapa saja yang tidak menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda dan mengenal hak orang ‘alim kita.” (HR Ahmad dan Hakim)

Sungguh sangat luar biasa sekali Islam memperhatikan kaidah pergaulan kemasyarakatan. Cukup unik memang, karena dari satu hadits diatas saja, kita bisa jadi “kerepotan” dalam menerapkannya.

Apakah kita sudah cukup baik dalam menghormati orang-orang yang lebih tua?
Apakah bentuk kecintaan kita sudah tepat terhadap orang-orang yang lebih muda?
Dan apakah kita sudah menunaikan hak-hak para ulama?

Orang-orang yang lebih tua tentu senang jika mereka dihargai, dihormati dan “dianggap”. Jangan meremehkan mereka, jangan mengacuhkan mereka, mintalah pertimbangan, saran ataupun pendapatnya -terlepas dari apakah nanti kita akan mempergunakannya atau tidak.

Kita juga akan merasa senang jika “adik-adik” kita menghargai dan menghormati kita. Bukan berarti gila penghormatan, sehingga maunya dihormati, orang-orang tunduk, tapi tentunya penghormatan yang baik, sesuai dengan syariat Islam.

Di hadits yang disebutkan diatas, kita juga diminta untuk menyayangi orang-orang yang lebih muda. Bentuknya bisa berupa banyak hal, pengajaran kebaikan –sehingga mereka menjadi lebih baik, motivasi/dorongan berprestasi, dst.

Para alim ulama menempati posisi yang istimewa di hati umat, karena dari pengajaran merekalah, kita menjadi tercerahkan, kita lebih mengenal Tuhan, kita mengerti syariat Islam. Dengan kehadiran orang-orang shaleh seperti merekalah, warisan kenabian terus terjaga hingga akhir zaman. Maka tidak heran, ada pesan khusus yang diingatkan Rasulullah SAW kepada kita.

Sudahkah kita melakukan itu semua..?

 

---000---

Balikpapan, 3 April 2010
Syamsul Arifin