23 August 2010

Berdoa Ketika Berpuasa

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. (QS. Al-Mu’min: 60)

Sangat luar biasa sekali jaminan yang telah Allah berikan bagi orang-orang yang berdoa. Ditambah lagi adanya kelebihan doa orang yang berpuasa sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW,

Ada tiga orang yang tidak ditolak do’a mereka: (1) Orang yang berpuasa sampai dia berbuka; (2) Seorang penguasa yang adil; (3) Dan do’a orang yang dizalimi (teraniaya). Do’a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, “Demi keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.” (HR. Tirmidzi)

Setiap manusia punya keinginan, harapan, mimpi, cita-cita.

Moment seperti bulan Ramadhan ini bagus jika dimanfaatkan untuk meminta, memohon dan mengharap agar diberikan banyak kebaikan, dilimpahkan banyak kemudahkan dan pertolongan, agar mendapat yang terbaik –menurut Allah SWT.

Insya Allah.

—000—

Balikpapan, 23 Agustus 2010
Syamsul Arifin (
http://genkeis.multiply.com)

Sumber: http://ramadhan.kompas.com/puasadulu/read/08/23/berdoa-ketika-berpuasa

22 August 2010

Puasa Bedug

Oleh: Ipin4u

Ingat istilah ini, Puasa Bedug..?

Istilah “puasa bedug” biasanya digunakan untuk seseorang yang hanya berpuasa dari waktu sahur dan berbuka pada waktu bedug di siang hari alias dzuhur sudah berbuka puasa, kemudian bisa dilanjutkan lagi sampai waktu berbuka di magrib.

Umumnya anak-anak yang mempraktekkan puasa jenis ini. Sebagai latihan atau pembelajaran.

Puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib dilaksanakan bagi setiap muslim yang balig, berakal, sehat dan bermukim (tidak musafir/dalam perjalanan), serta tidak mempunyai halangan yang syar’i, semisal haid dan nifas bagi perempuan.

Sebagaimana halnya shalat yang harus dilatihkan pada anak-anak mulai dari umur 7 tahun, demikian juga halnya berpuasa.

Suruhlah anak-anakmu shalat bila berumur tujuh tahun dan gunakan pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur mereka (putera-puteri). (HR. Abu Dawud)

DR Yusuf Qardhawi berkata bahwa hadits di atas membagi pembelajaran menjadi dua tahapan. Tahapan perintah, pengajaran dan anjuran setelah umur 7 tahun dan tahapan pemukulan, pelatihan dan ancaman setelah anak berusia 10 tahun.

Pemukulan tidak dilakukan kecuali setelah anak diberi kesempatan tiga tahun untuk diajak, dimotivasi, dan diberi harapan hadiah. Setelah itu adalah tahapan penugasan dan sanksi. Memukul disini adalah sarana yang dipergunakan karena keadaan darurat. Darurat diukur sesuai kadarnya. Pemukulan tidak boleh menggunakan cemeti atau kayu yang menyakitkan dan melukai. Ayah yang terbaik adalah ayah yang tidak ingin memukul anak-anaknya, namun mendidik mereka dengan contoh, kata-kata dan nasihat yang baik, dalam rangka meneladani Rasulullah SAW yang tidak pernah sama sekali memukul makhluk hidup dengan tangannya, tidak kepada istri, pembantu, anak-anaknya, bahkan tidak juga kepada binatang. (Fiqh Puasa, DR Yusuf Qardhawi, hal 57-58)

“Puasa bedug” merupakan salah satu sarana pelatihan anak berpuasa Ramadhan. Tidaklah logis jika mengharuskan seorang anak langsung berpuasa penuh seharian, mereka tentu tidak kuat. Tahun ini berpuasa setengah hari, tahun depan boleh jadi ditambahkan lagi waktu berpuasanya. Bertahap sesuai kemampuan. Latihan bangun di pagi hari untuk makan sahur; latihan tidak nyemil; dan ikut merasakan kegembiraan berbuka puasa bersama keluarga.

Yang harus dihindari adalah membiarkan seorang anak hingga besar tanpa latihan menunaikan kewajiban berpuasa, sehingga akan terasa sangat berat ketika sudah balig dan wajib berpuasa nanti.

Anak-anak mendapatkan manfaat dari pendidikan di masa kecil
Tidaklah manfaat itu mereka dapat, jika ditempuh di waktu tua
Ranting-ranting kau luruskan niscaya lurus
Sedangkan kayu tetaplah bergeming meski kau paksa




—000—

Balikpapan, 22 Agustus 2010
Syamsul Arifin (http://genkeis.multiply.com)

*dibuat untuk mengikuti Lomba Puasa Dulu Baru Lebaran

Sumber: http://ramadhan.kompas.com/puasadulu/read/08/22/puasa-bedug

Kewajiban Puasa Ditetapkan Bertahap

Oleh: Ipin4u

Kita mungkin biasa mendengar mengenai pentahapan pelarangan khamar, minuman yang memabukkan. Tetapi mungkin kita belum begitu umum mendengar mengenai pentahapan kewajiban berpuasa.

Menurut ustadz Ahmad Sarwat, LC, pengharaman khamar terbagi menjadi 4 tahapan. Ada 4 ayat Al-Quran yang diturunkan dalam waktu yang berbeda dan dengan kandungan hukum yang berbeda. Dari yang sekedar sindiran tentang mudharatnya (kerugiannya) hingga yang mengharamkan secara total.

Tahap pertama, Allah memberikan isyarat bahwa barang-barang yang memabukkan itu bukan rezki yang baik. Surat An nahl ayat 67.
Tahap kedua, Allah menerangkan bahwa khamar berbahaya bagi kesehatan. Kalaupun ada manfaatnya, itu hanya dari segi perdagangan saja. Surat Al Baqarah ayat 219
Tahap ketiga, Allah melarang orang yang mabuk karena khamar untuk melakukan shalat, tetapi minum khamarnya masih belum dilarang. Surat An Nisa ayat 43.
Tahap keempat, terakhir, Allah menegaskan bahwa khamar haram hukumnya. Surat Al Maidah ayat 90-91.

Demikian juga dengan pentahapan kewajiban berpuasa Ramadhan.

DR Yusuf Qardhawi menuliskan di buku Fiqih Puasa-nya, bahwa puasa Ramadhan disyariatkan dalam dua tahapan.

Tahap pertama adalah tahapan pilihan. Seorang muslim yang mukalaf (sudah akil balig) lagi mampu berpuasa, diberi hak memilih untuk berpuasa -ini yang utama - atau berbuka tetapi membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al Baqarah: 183-184)

Maka, barangsiapa mau berpuasa, berpuasalah, dan barangsiapa mau berbuka dan membayar fidyah, lakukanlah!

Tahap kedua, tahapan terakhir, adalah tahapan pewajiban, yaitu tahapan diwajibkannya puasa Ramadhan dan dihapuskannya toleransi yang ditetapkan pada ayat sebelumnya.

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al Baqarah: 185)

Inilah sistem yang arif, yang diambil Islam dalam aturan syariatnya, baik dalam menetapkan kewajiban maupun dalam melarang hal-hal yang haram. Inilah pula sistem yang bertahap dalam menetapkan syariat, yang tegak di atas permudahan (taisir), bukannya penyulitan (ta’sir).

 

—000—-

Balikpapan, 22 Agustus 2010
Syamsul Arifin (http://genkeis.multiply.com)

*dibuat untuk mengikuti Lomba Puasa Dulu Baru Lebaran

Sumber: http://ramadhan.kompas.com/puasadulu/read/08/22/kewajiban-puasa-ditetapkan-bertahap

Lomba » Puasa Dulu Baru Lebaran

Ketentuan Lomba


  • Lomba terbuka untuk umum.
  • Tulisan yang dikirim terbagi dalam tiga kategori, yaitu:
    • Cerita Unik: Pengalaman puasa dan lebaran, tradisi di daerah dan kisah-kisah unik yang terjadi selama Ramadhan (Reportase, tag: Cerita Unik).
    • Buka Sahur: Cerita kuliner, pengalaman bersantap sahur dan berbuka, juga rekomendasi tempat makan selama bulan suci. (Reportase, tag: Buka Sahur).
    • Hikmah: Tulisan berisi hikmah Ramadhan dan Idul Fitri (Opini, tag: Hikmah).
  • Tulisan tidak melanggar Tata Tertib Kompasiana.
  • Tulisan harus asli, bukan terjemahan, saduran, bukan hasil plagiat, atau mengambil ide dari karya yang sudah ada. Tulisan yang terbukti hasil plagiat/saduran/ terjemahan akan didiskualifikasi dari lomba dan dinyatakan gugur.
  • Karya Lomba bersifat baru yang dibuat dalam rangka mengikuti lomba ini, belum pernah ditayangkan dan tidak sedang diikutkan dalam lomba lain.


Ketentuan Teknis


  • Karya Lomba ditempatkan dan ditayangkan di Kompasiana dengan memilih Kategori Lomba » Puasa Dulu Baru Lebaran.
  • Selain di Kompasiana, Semua Tulisan yang masuk juga tayang di Liputan Ramadhan KOMPAS.com, Suci Hati Bersih Jiwa 2010.
  • Peserta boleh mengirim lebih dari satu tulisan.
  • Karya Tulis ditayangkan oleh peserta paling lambat tanggal 17 September 2010.


Ketentuan Pemenang dan Hadiah


  • Di akhir lomba akan dipilih 8 tulisan terbaik dengan rincian hadiah sebagai berikut:
    1. Tulisan Terbaik Pertama : 1 Unit BlackBerry Bold
    2. Tulisan Terbaik Kedua : 1 unit BlackBerry Gemini
    3. 6 Tulisan Pilihan : @ 1 unit Ponsel CDMA
  • Pemenang lomba akan diumumkan akhir September 2010.
  • Keputusan dewan juri mengikat dan tidak bisa diganggu-gugat.

 

Sumber: http://ramadhan.kompas.com/puasadulu/ketentuan

20 August 2010

[flash fiction] Lomba Tujuh-belasan

Rudi pulang ke kampungnya di daerah cilacap untuk menikmati liburan perkuliahan yang bersamaan dengan libur hari kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus.

Dia pulang seminggu sebelum peringatan Agustus-an yang biasanya diwarnai dengan berbagai macam perlombaan. Karena insting kemahasiswaannya, ia pun tidak canggung turut terlibat di kepanitiaan lomba yang digalang pemuda-pemudi karang taruna.

Di hari H, selepas upacara singkat yang dipimpin oleh Pak Lurah. Ada stand perlombaan istimewa yang digawangi oleh Rudi dan beberapa orang remaja. Tertulis di papannya, “Lomba Robot dan Roket Air!” Para warga berkerumun, antara takjub, bingung tapi juga antusias ingin tahu.

Perlu diketahui, Rudi ini merupakan bagian dari salah satu tim yang mendulang medali emas di ajang Robogames 2010 yang digelar di San Mateo County Event Center, Amerika, sebuah pentas bergengsi yang diikuti oleh 17 negara, 181 tim, 59 event, 508 robot, dan 667 insinyur ahli robot.

“Sudah saatnya kita bangkit dan bangga terhadap potensi intelektual anak bangsa,” ujarnya ketika akan memulai menjelaskan cara lomba. Perlombaan balap karung dan makan kerupuk sepertinya tidak begitu diminati dibandingkan perlombaan robot dan roket air di acara lomba tujuh-belasan tahun ini.

 

---000---

Balikpapan, 20 Agustus 2010
Syamsul Arifin

Dibuat untuk mengikuti lomba FF di sini
Tema: Peringatan 17 Agustus (Agustusan), FF lainnya yang juga diikutkan lomba adalah “Penjara Ramadhan” dan “Pembalasan Ayah
Foto: Robot DU-114 Unikom

19 August 2010

Termasuk Narsiskah Anda ?

Oleh : Ubaydillah, AN

Pengertian Narsisme

Termasuk narsiskah kalau kita suka memajang foto-foto kita bersama pejabat, artis, tokoh agama, atau kelompok publik figur lain di ruang kerja atau di ruang tamu? Termasuk narsiskah kalau kita menaruh foto kita dan keluarga di desktop komputer di kantor? Termasuk narsiskah kalau kita mengkalungkan aksesoris keagamaan, seperti tasbih, salib, atau lainnya, di mobil atau di leher? Termasuk narsiskah kalau kita kemana-mana mendeklarasikan kesuksesan yang kita raih selama ini?     

 

Kalau melihat definisinya Otto Kernberg (Borderline Condition and Pathological Narcissism: 1975), ternyata jawabannya tidak se-hitam-putih seperti yang selama ini berlaku. Itu bisa narsis dan bisa tidak, tergantung motif dan "nawaitu-nya" (untuk apanya). Menurut Kernberg, narsis itu mencakup berbagai kombinasi dari upaya seseorang dalam mendemonstrasikan ambisi, fantasi-kemewahan, rasa rendah diri, atau kebergantungan secara berlebihan terhadap pengakuan dan penghormatan dari orang lain.

 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, narsisme didefinisikan ke dalam pengertian yang sangat terkait dengan mitos di Yunani Kuno. Seorang dewa Narcis yang tampan rupawan terkena kutuk karena ulahnya yang kurang empatik dalam menolak cinta Dewi Eco. Akhirnya, meski ganteng, tak satu pun perempuan yang mencintainya.  Narcis kemudian berkaca di air dan melihat dirinya sendiri yang tampan itu. Jadilah dia mencintai dirinya sendiri. Karena itu, dalam Kamus itu, narsis adalah hal / keadaan mencintai diri sendiri secara berlebihan, mempunyai kecenderungan seksual dengan diri sendiri.

 

Jadi, termasuk nariskah bila kita melakukan hal-hal di muka? Kalau mengacu ke literaturnya, itu akan termasuk narsis apabila motif yang mendorong kita adalah  rasa takut, rasa kurang, atau rasa kosong, dan tujuannya adalah untuk mendapatkan pemenuhan dari luar (orang lain). Misalnya saja kita sangat takut dikatakan orang miskin. Supaya ini tidak terjadi maka kita menciptakan berbagai modus untuk mengelabuhi diri sendiri dan orang lain agar dibilang orang kaya, orang hebat, atau orang terpandang. Narsisme seperti ini dalam kajian literaturnya dimasukkan ke dalam apa yang disebut personality disorder.

 

Namun jika motif dan tujuannya tidak seperti itu, mungkin saja tidak. Misalnya kita menaruh foto sukses biar kita termotivasi saat mulai depresi. Kita menceritakan kesuksesan agar orang lain bisa mengambil pelajaran dari pengalaman kita. Dan lain-lain dan seterusnya. Ini mungkin yang membuat Andrew Marisson (The Underside of Narcissism: 1997), berkesimpulan bahwa masih ada narsis yang sehat (healthy narcissism).

 

Lima Tipe Narsisme

 

Inti dari narsisme adalah penolakan seseorang terhadap realitas dirinya secara tidak sehat (berbohong kepada diri sendiri), denial of the true self, kata Alexader Lowen. Penolakan ini kita wujudkan dalam bentuk rasa cinta berlebihan terhadap bayangan yang kita ciptakan terhadap diri sendiri (self-excessive love based on self image or ego ).

 

Misalnya saja kita tidak bisa menerima realitas diri kita di kantor sebagai karyawan.  Kita kemudian menciptakan bayangan tentang diri sendiri seolah-olah kita adalah pemilik, orang paling dipercaya, atau orang paling hebat di kantor itu. Karena bayangan ini tidak / belum ada bukti pada diri kita, tentunya kita ingin mendapatkan pengakuan atau penghormatan dari pihak luar. Keinginan itulah yang kerap membuat kita terlalu menonjolkan diri.

 

Dalam kajian Alexader Lowen, seperti ditulisnya dalam Narcissism, Denial of The True Self (1997), ada lima tipe narsisme itu, yaitu:

 

  • Phallic Narcissistic character: Orang dengan karakter Phallic Narcissitic menginvestasikan energinya untuk merayu dan menarik perhatian. Cirinya antara lain: pede, arogan, elastik, menunjukkan kehebatan, dan seringkali sangat memukau.
  • Narcissistic character.  Orang dengan karakter narsis, dikatakan punya image  hebat dan dasyat tentang dirinya. Meminjam istilah Lowen, they are not just better, they are the best; they are not just attractive, they are the most attractive. Dalam kenyataannya, ada kasus-kasus di mana orang berkarakter narsis ini memang sukses, top, popular dan berprestasi karena dia mampu "bermain dengan baik" di panggung kehidupan. Tapi biar bagaimana pun juga, tetap saja  image -nya lebih besar dari orang-nya. 
  • Borderline personality. Orang ini tidak nyata-nyata mendemonstrasikan kesuksesan, kehebatan, yang bisa saja didukung oleh prestasi riil; karena kekuatan ego nya lebih lemah, malah kerapkali di dominasi rasa minder, merasa rapuh, tidak mampu, di liputi keraguan yang besar. Perasaan hebat dan spesial nya di simpan di dalam diri, jadi seperti memutar dan menonton film sendiri.
  • Psychopathic personality:  Orang dengan tipe ini dikatakan extreme lack of human fellow feeling - atau bahasa gaulnya no heart feeling, karena bisa mencuri, berbohong, menipu, merusak, bahkan membunuh dengan santai, tanpa dibebani rasa bersalah, atau takut jika ketahuan.
  • Paranoid personality. Orang dengan tipe ini merasa dirinya begitu istimewa sampai-sampai tidak hanya menjadi pusat perhatian, plus jadi sasaran konspirasi orang-orang yang tidak suka padanya.  

Apa Yang Menyebabkan ?

 

Apa ada orang yang benar-benar bersih dari kelima tipe narsisme di atas? Kalau benar-benar bersih mungkin terlalu sangat sulit ditemukan. Hampir pada diri semua orang ada narsisme-nya. Bedanya, ada yang terang-terangan dan ada yang disembunyikan. Ada yang masih wajar dan ada yang sudah tidak wajar. Ada yang masih tahu tempat dan waktu, dan ada yang sudah menyatu dengan kepribadian yang dibawa kemana-mana.

 

Bedanya lagi, menurut Lowen, adalah soal degree atau skala penonjolan kehebatan-diri. Mungkin ada yang masih wajar dalam arti belum sampai membuat seseorang keliru dalam memandang dirinya atau belum sampai pada tingkat yang sudah bisa mengundang kebencian orang lain dan ada yang sudah kebablasan.

 

Berbicara soal sebab-sebabnya, hampir tidak ditemukan sebab yang single untuk persoalan yang terkait dengan "ketidaknormalan" jiwa manusia. Karena itu, kalau melihat ke literaturnya, sebab-sebab itu selalu dikelompokkan ke dalam dua sebab induk, yaitu sebab personal (psikologis), yang berarti terkait dengan bagaimana kita mengelola jiwa kita (internal management).

 

Cerita Malin Kundang menggambarkan bagaimana seseorang merefleksikan dirinya setelah melihat realitas di luar dirinya yang baru. Misalnya saja dia berangkat dari kampung ke kota sebagai orang yang semula bukan siapa-siapa tetapi kemudian di kota dia menjadi sosok yang who is who. Perubahan ini membuat dia narsis dalam arti menonjolkan kehebatan-diri secara berlebihan dan mengukur orang lain dari definisi kehebatan yang ia ciptakan berdasarkan fantasinya sendiri. Sampai-sampai ibunya sendiri tidak diterima karena tidak hebat dan tidak kren.

 

Selain sebab personal, ada sebab yang disebut kultural atau sebab-sebab yang muncul dari faktor eksternal. Termasuk sebab eksternal adalah pola asuh yang diterima dari kecil. Sebuah keluarga yang mendefinisikan orang secara ekstrim (keluarga, tamu, tetangga, dst) dari sisi kaya-miskin, mewah-tidak mewah, atau menutupi kekurangan dengan cara mengelabuhi, akan sangat berpotensi melahirkan pribadi yang narsis. Bahkan, mengistimewakan kedudukan anak di atas yang lain atas nama budaya dan tradisi, itu ibaratnya menabur bibit narsis.

 

Termasuk sebab eksternal juga adalah lingkungan dimana kita berada. Tempat kerja, komunitas pergaulan atau masyarakat tertentu yang mendewakan budaya hedonisme (serba harus keren, mewah, dan serba materi) sangat mungkin mempengaruhi kita menjadi narsis. Jangan heran kalau misalnya kita punya teman yang gaya hidupnya berubah karena lingkungan pergaulannya berubah.   

 

Secara hukum alamnya, sebab-sebab eksternal (keadaan dan orang lain) itu hanya sebagai pendukung atau pemicu atas munculnya kepribadian yang narsis. Artinya, lingkungan atau pola asuh tidak bisa dijadikan single predictor. Ini karena, yang menjadi penyebab-penentu (the most determinant factor) adalah sebab internal atau diri kita.

 

Solusi Dari Dalam

 

Kalau melihat clue-nya, narsisme (unhealty narcissism) itu terkait dengan sedikitnya tiga isu kejiwaan yang sangat mendasar. Pertama, terkait dengan bagaimana kita meresponi suara penolakan diri atau denial of the self karena tidak puas terhadap diri sendiri (dissatisfaction).

 

Sebenarnya, rasa tidak puas terhadap diri sendiri akan positif kalau kita gunakan untuk memperbaiki diri atau memunculkan dorongan untuk berubah ke arah yang lebih baik. Inilah yang disebut "learning, growing, improving". Jika kita sudah kehilangan dorongan untuk berubah, berarti proses learning-nya sudah berhenti dan ini sangat membahayakan.

 

Tapi akan negatif kalau itu kita gunakan untuk melakukan pertengkaran dengan diri sendiri (konflik diri) sampai membuat jiwa kita kosong (feeling of empty), kurang (feeling of lack), dan takut (feeling of fear). Ini semua akan mendorong kita menempuh modus untuk mengelabuhi diri sendiri supaya bisa mengelabuhi orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan pengakuan dan penghormatan dari fantasi yang kita ciptakan.

 

Kedua, terkait dengan bagaimana kita menutupi kekurangan, entah kurang kaya, kurang kompeten, kurang keren, kurang mewah, dan seterusnya. Adanya rasa kurang pun ciptaaan Tuhan. Rasa kurang ini bisa kita gunakan untuk menjadi orang yang tawadlu (rendah hati), dekat sama Tuhan atau juga bisa kita gunakan sebaliknya.

 

Jika rasa kurang itu mendapatkan respon positif, pasti yang akan muncul adalah motivasi plus, misalnya dorongan untuk penyempurnaan, dorongan untuk mengakui kehebatan orang lain, dorongan untuk berubah, dan seterusnya. Tapi bila responnya negatif, akan sangat mungkin memunculkan motivasi minus, misalnya arogan tanpa alasan, membohongi orang lain untuk menutupi kekurangan, dan seterusnya.

 

Ketiga, terkait dengan sejauhmana kita melatih diri dalam mendengarkan suara naluri universal. Meski teorinya agak sulit membedakan prilaku yang narsis dan yang bukan, tetapi semua manusia punya naluri universal yang bertugas menerima kebaikan dan menolak kejelekan, entah dari perbuatan kita sendiri atau dari perbuatan orang lain. Kesombongan, penjolan diri berlebihan, atau penipuan diri itu pasti ditolak oleh naluri universal manusia.

 

Artinya, sejauh kita melatih diri untuk mendengarkan naluri universal kita, pasti kita akan lebih mudah "mengobati" benih-benih penyakit narsisme di dalam diri kita. Untuk bisa mendengarkan, syaratnya adalah jangan terlalu lama atau selalu mendengarkan suara dari luar. Idealnya, kita seimbang dalam mendengarkan suara dari dalam dan suara dari luar.  

 

Kesimpulan

 

Narsisme dalam konteks perilaku, merupakan manifestasi dari pengingkaran diri (denial of the self). Tercermin dalam sikap penonjolan diri yang bersumber dari respon negatif terhadap ketidakpuasan, kekurangan, atau kehampaan di dalam jiwa. Perasaan miskin dan kosong ini, mendorong  "pencarian  dan perburuan" pengakuan, kepuasan, pujian, perhatian, dsb dengan cara yang tidak sehat.

 

Sebelum ada akibat buruk pada / dari orang lain, misalnya kebencian, penolakan, atau yang lain, lebih dulu perilaku ini berakibat buruk pada diri sendiri. Tidak akurat dalam menilai diri dapat membuat kita salah mengambil keputusan untuk diri kita.  Akibatnya, kalau tidak mandek ya salah jalan.

 

Hampir tidak ada jiwa manusia yang tidak ada potensi narsisme-nya. Karena itu, kita semua punya kepentingan untuk memperbaiki diri supaya lebih baik selalu. Dan ini bisa kita mulai dari sekarang juga sesuai keadaan dan kemampuan kita.

 

Semoga bermanfaat.

 

 

Sumber: http://www.e-psikologi.com/epsi/individual_detail.asp?id=533

18 August 2010

[flash fiction] Penjara Ramadhan

“Wah, siapa tuh yang ditangkap?” tanya Budi melihat keriuhan yang terjadi di rumah tetangganya.

 

“Ngga tau, kayaknya orang baru deh,” jawab pria di sebelahnya tanpa menoleh.

 

Beberapa polisi dengan tutup kepala menggiring seorang pria keluar dari rumah. kehebohan warga terkonsetrasi di salah satu rumah bangsalan yang berjejer rapi.

 

Seorang wartawan bertanya kepada polisi yang nampak senior, “Pak, mau dibawa kemana tersangka ini?”

 

“Kami akan menahannya, karena sebentar lagi bulan Ramadhan,” jawabnya singkat, “tapi hati-hati, karena dia akan bebas sebulan lagi! Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada kepadanya jika ia sudah lepas nanti,” lanjutnya dengan mimik wajah serius.

 

“Wah.., kudu tetap hati-hati nih kita nanti..,” para warga saling bercakap antar mereka, berbisik gaduh.

 

 

 

---000---

 

Balikpapan, 18 Agustus 2010

Syamsul Arifin

*peringatan/pengingatan agar kita harus tetap istiqomah selepas Ramadhan nanti ;)

 

Hadis riwayat Abu Hurairah RA.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu. (Shahih Muslim)

 

Jumlah kata: 116

Tema: Ramadhan

Dibuat untuk mengikuti lomba FF di sini

FF lain (Pembalasan Ayah) yang juga diikutkan lomba bertema “Ayah dan Anak”, bisa dibaca di sini

16 August 2010

[flash fiction] Pembalasan Ayah

“Oh, begini toh rasanya dimaki anak sendiri!” hati sang ayah menangis, suara lantang anak lelaki satu-satunya itu masih berdengung di telinga.

Pria dengan guratan keriput di dahi dan beberapa helai uban di rambut merasa seolah tetangga jauh anaknya sendiri. Tak dihiraukan. Padahal bentuk mata di wajah anaknya di dapat dari bentukan gen dirinya, mirip sekali, tidakkah ia merasa setiap kali bercermin, bahwa ia adalah versi muda sang ayah dulu?

“Seakan-akan bukan aku yang membesarkannya, memberinya makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan menyokong segala usahanya sampai sukses sebesar ini. Beginikah balasannya kepadaku?” batin pria tua itu menjadi kelabu. Kesedihan yang jika alam mendengarnya, kan turut berduka semua yang melata di dunia.

“Kini aku tahu, bagaimana perasaan ayahku dulu, ketika aku berkata kasar padanya..,” sang pria tua bergumam, menjadi lebih sedih dari sebelumnya. Terbayang wajah ayahnya yang telah meninggal dunia beberapa tahun lalu, di panti jompo, sendirian tanpa sanak kerabat –tanpa kehadiran dirinya.

 

---000---

Balikpapan, 16 Agustus 2010
Syamsul Arifin

Dibuat untuk mengikuti lomba Flash Fiction di: http://intan0812.multiply.com/journal/item/185/Hadiah_Lebaran_dari_berkah_membuat_FF
Inspirasi dari salah satu hadits di postingan ini. Gambar diambil dari sini 

Fiqh Puasa DR Yusuf Qardhawi

Salah satu buku referensi yang saya rekomendasikan yaitu Fiqh Puasa oleh DR Yusuf Qardhawi. Praktis, aplikatif dan tentunya sarat ilmu. Buku terbitan EraIntermedia ini layak jadi salah satu koleksi perpustakaan pribadi anda.

Katanya, "amal tanpa ilmu akan lebih banyak (menghasilkan) kerusakannya dari pada (menghasilkan) kebaikan", dan "ilmu itu lebih penting dari pada iman dan amal", ilmu harus didahulukan sebelum mengerjakan amalan agar dinilai ibadah -membuat amal perbuatan menjadi baik (ikhlas) dan benar (sesuai sunnah/tuntunan syariah).

Buku Fiqh puasa DR Yusuf Qardhawi membuat ibadah puasa yang umum dikenal kaum muslimin menjadi terlihat kembali seperti asalnya, mudah dipahami, tidak njelimet, dan mudah diamalkan.

Must Have book!

Sebagai tambahan, ada juga koleksi e-book, tentang tanya-jawab syariah Ustadz Ahmad Sarwat Lc mengenai Puasa Ramadhan yang bisa diunduh di lampiran postingan ini, atau kunjungi situsnya langsung di: http://www.ustsarwat.com/web/buku.php

Itu dulu deh buat postingan kali ini. Have a nice Ramadhan all ;)

 

 

---000---

Balikpapan, 16 Agustus 2010
Syamsul Arifin

Attachment: 3-puasa.zip

14 August 2010

Blaming (Menyalahkan)

Melempar kesalahan kepada orang lain sangatlah mudah. Menjadikan orang lain sebagai kambing hitam tidaklah memerlukan banyak keahlian.

Padahal sebenarnya diri kita sendirilah yang lebih banyak memainkan peran/memberikan dampak bagi diri kita.

Kalau mau sukses, ya diri kita yang seharusnya menge-drive (mengarahkan) bukan orang lain. Begitu juga kalau kita gagal, maka hal itu disebabkan oleh diri kita sendiri. Lebih banyak ditentukan oleh internal power, kekuatan yang ada di dalam diri kita -dan pastinya itu semua atas kehendak Allah SWT.

Maka dari itu, hentikanlah kebiasaan suka menyalah-nyalahin orang lain buat segala sesuatu yang terjadi bagi diri kita. Lihatlah cermin, koreksi diri, perbaiki.

Di dalam Quran diceritakan bagaimana orang-orang yang dimasukkan ke dalam neraka menyalahkan dan marah kepada pemimpin mereka yang mengajak kepada keburukan. Toh hal itu tidak berpengaruh banyak, mereka dan para pimpinan mereka tetap sama-sama mendapatkan siksa.

Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andai kata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar". (QS. Al-Ahzab: 66-68)

Pengikut-pengikut mereka berkata (kepada pemimpin-pemimpin mereka): "Sesungguhnya kamulah yang datang kepada kami dari kanan". Pemimpin-pemimpin mereka menjawab: "Sebenarnya kamulah yang tidak beriman".  Dan sekali-kali kami tidak berkuasa terhadapmu, bahkan kamulah kaum yang melampaui batas. (QS. Ash-Shaaffaat: 28-30)

(Dikatakan kepada mereka): "Ini adalah suatu rombongan (pengikut-pengikutmu) yang masuk berdesak-desak bersama kamu (ke neraka)". (Berkata pemimpin-pemimpin mereka yang durhaka): "Tiadalah ucapan selamat datang kepada mereka karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka". Pengikut-pengikut mereka menjawab: "Sebenarnya kamulah. Tiada ucapan selamat datang bagimu, karena kamulah yang menjerumuskan kami ke dalam azab, maka amat buruklah Jahanam itu sebagai tempat menetap". Mereka berkata (lagi): "Ya Tuhan kami; barang siapa yang menjerumuskan kami ke dalam azab ini maka tambahkanlah azab kepadanya dengan berlipat ganda di dalam neraka." (QS. Shaad: 59-61)

Bahkan, di akhirat nanti, kita tidak bisa menyalahkan setan, karena dia hanya bisa “menganjurkan” keburukan, keputusan terakhir apakah mau melaksanakan/tidak, ada di tangan kita sendiri.

Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang lalim itu mendapat siksaan yang pedih. [QS. Ibrahim: 22]

Maka dari itu, berhentilah menunjuk ke orang lain (menyalahkan), jangan ‘bersembunyi di balik tubuh orang lain’ (mempergunakan orang lain sebagai tameng/alasan), jadilah pemberani, pasang badan untuk semua hal yang kamu lakukan, karena kita sendiri yang kan menanggungnya.



---000---

Balikpapan, 14 Agustus 2010
Syamsul Arifin

13 August 2010

Infotainment itu Haram

Sudah lama sih melihat beritanya, tapi baru posting sekarang nih...

Tentang fatwa Haram Infotainment dari MUI (Majelis Ulama Indonesia), setelah sebelumnya PB NU (Nahdlatul Ulama) juga memberikan fafwa yang kurang lebih sama.

Secara umum, fatwa tersebut menyatakan bahwa Infotainment adalah haram.

Bisa dilihat di link-link berikut:

Dan juga link-link lain macam:

Jadi, lebih baik menghindari diri dari tayangan macam infotainment deh.

 

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (QS Al-Hujurat:12)

Tahukah kalian apa itu ghibah? Jawab para sahabat : Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Maka kata Nabi SAW: Engkau membicarakan saudaramu tentang apa yang tidak disukainya. Kata para sahabat: Bagaimana jika pada diri saudara kami itu benar ada hal yang dibicarakan itu? Jawab Nabi SAW: Jika apa yang kamu bicarakan benar-benar ada padanya maka kamu telah meng-ghibah-nya, dan jika apa yang kamu bicarakan tidak ada padanya maka kamu telah membuat kedustaan atasnya. (HR Muslim/2589, Abu Daud 4874, Tirmidzi 1935)

 

Tanya: Tapi bagaimana ya..., sepertinya asyik aja gituh mengikuti berita-berita artis/selebritis..?

Jawab: Yahhh, dari pada ngikutin berita-berita artis/selebritis, mendingan juga cari tahu tentang kisah hidup Nabi, para Sahabat atau para Ulama deh.

 

---000---

Balikpapan 13 Agustus 2010
Syamsul Arifin

06 August 2010

Fesbuk-an Cihuy

Fesbuk (FB) memang cihuy, asoy, menyenangkan. Mulai dari anak-anak baru gede (ABG) sampe nenek-nenek, ngga ketinggalan punya akun FB biar tetap eksis, connected.

 

Tapi kita kudu hati-hati, karena udah banyak kejadian kriminalisasi melalui perantara FB nih.

 

Contohnya adalah:

-          Penipuan uang

-          Penculikan

-          Pemerkosaan

-          Pelecehan seksual

-          Pornografi

-          Penyebaran virus komputer

-          Pemalsuan

-          Penghinaan

-          Dan masih banyak lagi yang lainnya.

 

Dan semua itu bisa berakibat fatal, ngga sedikit yang berakhir di penjara (tuntutan pengadilan).

 

Komisi Nasional Perlindungan Anak bahkan katanya telah menerima 100 laporan anak hilang yang diduga akibat aktivitas pada situs jejaring sosial. Sementara itu Sekjen Komisi Perlindungan Anak Nasional, Aris Merdeka Sirait, mengatakan dari Januari sampai pertengahan Februari 2010, terdapat sekitar 36 kasus terkait Facebook. Dari 36 kasus itu, jejaring sosial Facebook banyak dimanfaatkan dalam bentuk negatif dan menjebak anak menjadi korban jejaring sosial Facebook. (BBC Indonesia)

 

Ada yang baru kenal lewat FB tapi berakhir menjadi drama penculikan seperti yang diberitakan media-media nasional (Suara Merdeka, Kompas dan Liputan 6), ada yang sampe dipecat dari kerjaannya gara-gara fesbuk (Detik Inet & Sport), ada yang akhirnya dikeluarin dari sekolahan (Gatra), bahkan gara-gara menghina orang lewat wall FB, berakhir di penjara dan disidang di meja hijau (Tabloid Nova, Antara dan Detik Inet), FB juga bisa menutup toko seperti yang terjadi di toko hewan petland (Inilah) dan mengakhiri pernikahan seseorang lho (Kompas dan Liputan 6). Disebar foto-foto kita yang kurang pantas (Tribun Kaltim), menipu orang lain (Berita Terkini). Dan yang paling parah, bisa sampai bunuh diri euy! (Oke Zone).

 

Wah-wah-wah, kacau ya…

 

Tapi sebenarnya, Fesbukan itu boleh ngga sih.? Aman ngga sih..?

 

Seperti halnya produk teknologi lainnya, situs jejaring sosial semacam fesbuk bisa menguntungkan dan juga bisa merugikan.

 

Kita jadi terkoneksi dengan banyak teman, terhubung dengan teman lama, menjalin teman baru, dapat update berita/sharing dari koneksi pertemanan kita.

 

Sebetulnya ada banyak tips-tips aman yang bisa kita terapkan agar aktifitas fesbukan kita menjadi aman dan tetap menyenangkan.

 

Bisa dilihat di beberapa link berikut:

 

-          Tips Aman Bergaul di Facebook: http://www.detikinet.com/read/2010/02/09/113758/1295773/510/tips-aman-bergaul-di-facebook

-          Tips Aman Facebook: http://metrotvnews.com/index.php/metromain/newsprograms/2010/05/02/5464/212/Tips-Aman-Facebook

-          Tips Aman Bermain Facebook: http://hakimtea.net/tips-aman-bermain-facebook/

-          Tips Aman Menggunakan Facebook: http://www.tipskeluarga.com/2010/02/15/tips-aman-menggunakan-facebook/

 

Silakan dilihat dan dibaca dengan seksama tips-tips tersebut.

 

Sedikit tambahan tips FB-an dari saya yaitu:

 

1.    Atur proporsi fesbukan, jangan sampai kelewat sering dan berlebihan sehingga malah menggusur prioritas utama aktivitas kita, seperti bekerja (bagi pekerja) atau belajar (bagi yang masih sekolah/kuliah), apalagi sampai ninggalin aktifitas ibadah!

2.    Jangan mudah percaya kepada orang yang baru dikenal. Karena yang namanya dunia maya, bisa saja orang terlihat bagus, padahal di dalam otaknya tersimpan rencana busuk buat ngerjain kita. Bahkan jangan terlalu percaya juga sama teman sendiri, karena bisa jadi akun FB-nya udah di hack sama orang lain, berpura-pura teman kita, padahal cuma menipu, kudu dikonfirmasi lewat jalur lain semisal telpon atau tanya temannya terdekat.

3.    Hindari pornografi, selain ngga bagus buat kesehatan, terkadang konten pornografi itu banyak virusnya.

4.    Jangan terlalu lebay, usahakan posting sesuatu yang positif dan bermanfaat. Kalau kita senang dengan hal-hal yang berguna buat kita, tentu kita juga senang toh klo apa yang kita posting ternyata berguna buat orang lain.

 

Sisanya, silakan tambahkan sendiri…

 

 

 

 

---000---

Syamsul Arifin

Balikpapan, 6 Agustus 2010

http://genkeis.multiply.com

 

*dibuat untuk mengikuti KOMPETISI MENULIS ARTIKEL Online INTERNET SEHAT AMAN (http://www.insan.or.id/2010/06/23/kompetisi-menulis-artikel-online-internet-sehat-aman-2/)

 

 

 

Referensi berita:

 

http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2010/02/100217_facebook.shtml

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/02/09/46553/Remaja-Korban-Penculikan-Via-Facebook-Ditemukan-

http://megapolitan.kompas.com/read/2010/02/11/17080896/Lagi..Remaja.Jadi.Korban.Facebook

http://berita.liputan6.com/progsus/201002/264273/Korban.Korban.Facebook.an

http://www.detikinet.com/read/2009/04/28/092237/1122450/398/awas-dipecat-gara-gara-facebook

http://www.detiksport.com/index.php/detik.comment/tahun/2009/bulan/02/tgl/27/time/105508/idnews/1091454/idkanal/398/p/1

http://www.gatra.com/2010-02-16/artikel.php?id=134898

http://www.tabloidnova.com/Nova/News/Peristiwa/Gara-gara-Facebook-Dituntut-5-Bulan

http://www.antaranews.com/berita/1264755182/ningsih-diperiksa-polisi-gara-gara-facebook

http://www.detikinet.com/read/2009/03/04/140148/1094150/399/korban-pelecehan-online-seret-facebook-ke-pengadilan

http://www.inilah.com/news/read/teknologi/2009/08/06/138237/korban-facebook-makin-banyak/

http://megapolitan.kompas.com/read/2009/03/03/11401464/gara-

http://tekno.liputan6.com/berita/201002/263323/Gara.gara.Facebook.Perceraian.Meningkat

http://www.tribunkaltim.co.id/read/artikel/54720

http://beritaterkini.net/selly-yustiawati-penipuan-facebook-dan-dunia-maya

http://news.okezone.com/read/2009/07/19/1/240231/gara-gara-facebook-siswa-sma-bunuh-diri