Pages

27 April 2012

Manakah Metode Investigasi Kecelakaan yang Terbaik?

Investigasi kecelakaan bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab dasar sebuah kecelakaan dan mencegah agar kecelakaan serupa tidak terulang di kemudian hari dengan mengantisipasi/menangani penyebab dasarnya. Namun saat ini, ada banyak metode investigasi kecelakaan yang telah dikembangkah oleh para pakar. Manakah metode investigasi yang terbaik?

Pemilihan metode investigasi memegang peranan yang krusial, karena tiap metode memiliki teori dan konsepnya masing-masing yang bisa menghasilkan output, fokus isu keselamatan dan rekomendasi yang berbeda.

Secara umum, tahapan investigasi kecelakaan meliputi: pengumpulan bukti, analisa,  pengembangan kesimpulan, dan pelaporan.

Beberapa metode investigasi kecelakaan sebagaimana disebutkan Center for Chemical Process Safety (CCPS) yaitu: Accident Anatomy method (AAM), Action Error Analysis (AEA), Accident Evolution and Barrier Analysis (AEB), Change Evaluation/Analysis, Cause-Effect Logic Diagram (CELD), Causal Tree Method (CTM), Fault Tree Analysis (FTA), Hazard and Operability Study (HAZOP), Human Performance Enhancement System (HPES), Human Reliability Analysis Event Tree (HRA-ET), Multiple-Cause, Systems-oriented Incident Investigation (MCSOII), Multi linear Events Sequencing (MES), Management Oversight Risk Tree (MORT), Systematic Cause Analysis Technique (SCAT), Sequentially Timed Events Plotting (STEP), TapRoot Incident Investigation System, Technique of Operations Review (TOR), dan Work Safety Analysis.

Sedang Department of Energy (DOE) Amerika menyebutkan beberapa metode investigasi kecelakaan lainnya sebagai berikut: Events and Causal Factors Charting and Analysis, Barrier Analysis, Change Analysis, Root Cause Analysis, Fault Tree Analysis, Management Oversight and Risk Tree (MORT), Project Evaluation Tree Analysis (PET), Specific Analytical Techniques, Human Factors Analysis, Integrated Accident Event Matrix, Failure Modes and Effects Analysis, Software Hazards Analysis, Common Cause Failure Analysis, Sneak Circuit Analysis, 72-Hour Profile, Materials and Structural Analysis, dan Scientific Modeling.

Meski sangat berlimpah, daftar metode-metode kecelakaan di atas ternyata masih belum mencakup seluruh metode kecelakaan yang ada, semisal: (Hu)Man-Technology and Organisation (MTO) analysis, Accident Analysis and Barrier Function (AEB) Method, TRIPOD-Delta, dan Acci-Map yang digunakan di beberapa negara Eropa.

Sangat banyak sekali bukan? Lalu, manakah metode investigasi yang terbaik?

Snorre Sklet di makalah berjudul “Methods for Accident Investigation” membedah beberapa metode investigasi yang umum digunakan. Ringkasan perbedaan masing-masing metode adalah sebagai berikut:

Metode

Urutan kejadian

Tingkat analisa

Primer/ Sekunder

Pendekatan Analitis

Model kecelakaan

Kebutuhan Pelatihan

Event and causal factors charting

Ya

1-4

Primer

Tidak berorientasi sistem

B

Novice

Barrier analysis

Tidak

1-2

Sekunder

Tidak berorientasi sistem

C

Novice

Change analysis

Tidak

1-4

Sekunder

Tidak berorientasi sistem

B

Novice

Events and causal factors analysis

Ya

1-4

Sekunder

Tidak berorientasi sistem

B

Spesialis

Root cause analysis

Tidak

1-4

Sekunder

Tidak berorientasi sistem

A

Spesialis

Faulty tree analysis

Tidak

1-2

Primer/ Sekunder

Deduktif

D

Ahli

Event tree analysis

Tidak

1-3

Primer/ Sekunder

Induktif

D

Spesialis

MORT

Tidak

2-4

Sekunder

Deduktif

D/E

Ahli

SCAT

Tidak

1-4

Sekunder

Tidak berorientasi sistem

A/E

Spesialis

STEP

Ya

1-6

Primer

Tidak berorientasi sistem

B

Novice

MTO-analysis

Ya

1-4

Primer

Tidak berorientasi sistem

B

Spesialis/ ahli

AEB-method

Tidak

1-3

Sekunder

Morfologi

B

Spesialis

TRIPOD

Ya

1-4

Primer

Tidak berorientasi sistem

A

Spesialis

Acci-Map

Tidak

1-6

Primer

Deduktif & induktif

A/B/D

Ahli

 

Kolom kedua menjelaskan apakah metode yang ada di kolom pertama mempergunakan ilustrasi grafik untuk menjelaskan urutan kejadian atau tidak.

Ilustrasi grafik sebuah urutan kejadian sangat berguna dalam proses investigasi, karena bisa mempermudah memahami keseluruhan kejadian dan keterkaitan antara tiap bagian kejadian. Ilustrasi grafik juga menjembatani antara investigator dengan informan dan mempermudah proses identifikasi “missing link” dalam memahami skenario kecelakaan secara menyeluruh. 

Beberapa metode kecelakaan memang mempergunakan simbol grafik sebagai bagian dari cara investigasi, tapi hal itu tidak mengilustrasikan skenario menyeluruh kecelakaan.

Kolom ketiga menjelaskan mengenai ruang lingkup dari metode kecelakaan.  Masing-masing angka tersebut menunjukkan perbedaan tingkat di dalam sistem sosioteknikal di dalam manajemen resiko sebagaimana digambarkan oleh Rasmuss:

Angka-angka di kolom ketiga tersebut menandakan tingkat analisa dilakukan sampai batas:

1.       Sistem kerja dan teknologi

2.       Di tingkat pekerja

3.       Di tingkat majemen

4.       Di tingkat perusahaan

5.       Di tingkat pembuat perundangan/peraturan dan asosiasi

6.       Di tingkat pemerintahan

 

Kolom keempat menjelaskan apakah metode investigasi tersebut merupakan metode primer atau sekunder. Metode primer artinya yaitu metode tersebut adalah teknik investigasi yang digunakan sendiri. Sedang metode sekunder adalah teknik investigasi yang dapat menyedikan input khusus sebagai suplemen bagi metode investigasi lain.

Kolom kelima mengkategorisasikan metode-metode investigasi ke dalam pola deduktif, induktif, morfologi atau tidak berorientasi sistem.

Pola deduktif memulai dari hal yang umum ke hal yang spesifik. Di dalam pola deduktif, sistem atau proses dianggap telah gagal, hal selanjutnya yaitu menentukan bagian apa dari sistem, komponen, operator dan perilaku organisasi yang berkontribusi pada kegagalan sistem tersebut.

Pola induktif memulai penalaran dari kasus-kasus individual ke kesimpulan umum. Pola induktif menganggap kesalahan tertentu telah terjadi atau ada kejadian yang menjadi penyebab kecelakaan, selanjutnya ditentukan perkiraan efek kesalahan tersebut/penyebab kecelakaan ke dalam sistem keseluruhan.

Pola morfologi berdasarkan studi struktur sistem yang ada. Pola morfologi menfokuskan langsung pada elemen yang berpotensi membahayakan (contohnya aktifitas, kondisi). Tujuannya adalah untuk berkonsentrasi pada faktor yang paling berpengaruh pada keselamatan.

Ketiga pola tersebut merupakan klasifikasi dari CCPS. Disamping itu, ada pola lain yang berbeda yang tidak sekomprehensif pola tersebut, yang dikategorikan sebagai ‘tidak berorientasi sistem’.

Kolom keenam menjelaskan model kecelakaan yang mempengaruhi metode tersebut. Model-model kecelakaan tersebut yaitu:

a)      Causal-sequence model

b)      Process model

c)       Energy model

d)      Logical tree model

e)      SHE-management models

 

Kolom terakhir menganalisa keperluan pelatihan dan kompetensi yang diperlukan investigator dalam mempergunakan metode kecelakaan tertentu. Kata ‘ahli’ menandakan bahwa diperlukan pelatihan formal agar seseorang mampu mempergunakan metode tersebut dengan benar. ‘Novice’ berarti seseorang mampu mempergunakan metode kecelakaan tersebut tanpa pelatihan kompetensi khusus atau pengalaman. Sedang ‘spesialis’ berada di tengah-tengah ‘ahli’ dan ‘novice’.


Adakah Metode Investigasi Kecelakaan yang Terbaik? 

Menginvestigasi kecelakaan adalah suatu pekerjaan yang rumit, karena kecelakaan yang besar hampir tidak pernah terjadi akibat satu penyebab. Sebagian besar kecelakaan terjadi akibat banyak faktor yang saling terkait. Orang-orang yang terlibat, pengambil keputusan yang mempengaruhi aktifitas normal pekerjaan juga bisa berkontribusi pada skenario kecelakaan, baik langsung maupun tidak langsung. 

Sebuah investigasi harus bisa mengidentifikasi urutan kejadian dan seluruh faktor penyebab yang mempengaruhi skenario kecelakaan agar dapat merekomendasikan langkah-langkah pencegahan yang tepat guna menghindari terulangnya kecelakaan yang sama di kemudian hari.

Masing-masing metode investigasi memiliki konsep yang berbeda dan sedikit-banyak mempengaruhi proses investigasi. Karenanya tidak ada salah satu metode investigasi kecelakaan yang paling unggul diantara semuanya.

Perusahaan anda bisa memakai salah satu atau beberapa metode investigasi kecelakaan manapun tergantung besar-kecilnya perusahaan, alokasi sumberdaya, kebutuhan pelatihan, dan tingkat kerumitan kecelakaan potensial yang mungkin terjadi, dan tetap bisa dianggap sebagai proses investigasi kecelakaan yang baik.


Persyaratan Sebuah Investigasi yang Baik 

Human Reliability Associates sebagaimana dikutip Health and Safety Executive (HSE) Inggris di laporan penelitian setebal 440 halaman yang berjudul “Accident investigation - The drivers, Methods and Outcomes” mengatakan bahwa sebuah proses investigasi dapat dianggap baik jika memenuhi hal-hal berikut:

·         Metode investigasi mengacu kepada model kecelakaan yang mencerminkan pendekatan sistem

·         Melibatkan pihak-pihak yang relevan di dalam tim investigasi

·         Mempunyai prosedur atau protokol terstruktur yang mendukung proses investigasi

·         Mengidentifikasikan penyebab langsung dan tidak langsung

·         Membuat rekomendasi yang menindaklanjuti penyebab langsung dan tidak langsung

·         Menerapkan rekomendasi dan analisa resiko lanjutan setelah penerapan rekomendasi

·         Memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan terbukti menurunkan resiko kecelakaan serupa

·         Membagikan pelajaran yang didapat dari sebuah kecelakaan (lesson learned) kepada pihak-pihak terkait

·         Mempunyai database kecelakaan yang mudah diakses.

 

 

---000---

Penyusun: Syamsul Arifin, SKM

HES Enginner, Chevron Indonesia Company. Alumni K3 FKM UI

 

Referensi:

          Sklet, Snorre. Methods for accident investigation. 2002. Norwegia

          Health and Safety Executive. Accident Investigation - The Drivers, Methods and Outcomes. 2001. United Kingdom

          Benner Jr, Ludwig. Investigating Investigation Methodologies. 2003. Virginia, Amerika

          Department of Energy (DOE). Workbook Conducting Accident Investigations. 1999. Washington, DC. Amerika

          Center for Chemical Process Safety (CCPS). Guidelines for Investigating Chemical Process Incidents. 2003. Knovel online version.

22 April 2012

[puisi] Selamat (Hari) Bumi

Wangi daun kering,
bertambah-tambah ngisi udara
Bertumpuk-tumpuk mulai menyesakkan

Kemana perginya kesejukan rimbun?
Ada dimana kicauan burung?
Hilang tarian pohon seiring hembusan angin

Anak-anak kita lebih nyaman AC mall ketimbang udara luar
Lebih bersahabat dengan joystick daripada lumpur
Apa mau dikata?



----
Balikpapan, 22 April 2012
Syamsul Arifin
*habis ikutan nanem pohon dalam rangka hari bumi di hutan kota (acara kantor)

14 April 2012

Menikmati “Mini Bali” di Jantung Kota Balikpapan

Tinggal di kota minyak Balikpapan memang menyenangkan, kota teluk berpenduduk 600an ribu jiwa ini menyimpan banyak pilihan eksotisme wisata alam (eco-tourism).

Salah satunya adalah Pantai Kemala.

Pantai Kemala cocok menjadi tujuan wisata keluarga –dan memang banyak keluarga yang mengajak anak-anaknya berenang, naik kereta mini, flying fox, naik banana boat, jet ski, atau sekedar membangun istana pasir.


*Sarah El Hurriyah, anak ane, mejeng di depan istana (pasir)

Mudah sekali menuju ke sana, hanya sekitar setengah jam dari bandar udara, dan ada angkot yang melewatinya (No.6) jika kita mau naik kendaraan umum -cukup bayar Rp. 3,500,- (kalau tidak salah), atau coba saja naik sepeda menuju pantai setelah berkeliling-liling kota sembari istirahat menikmati kelapa muda disana. Segar! 

Seperti biasa, kalau mau mengunjungi pantai, datanglah pagi-pagi atau sore sekalian, biar tidak terlalu panas. Bawa perlengkapan yang dibutuhkan, ban buat berenang, sekop-cetakan istana, bola, layang-layang, atau bahkan kursi pantai sendiri juga tidak masalah.

Hanya saja, kalau bawa makanan sendiri, sepertinya ada papan pengumuman baru dipasang yang melarang membawa makanan sendiri, tapi jangan khawatir, disana tersedia jejeran rapi food-court & cafe (bernuansa Bali) dengan kursi-meja di alam terbuka -aneka pilihan menu ada disana. Cukup enak juga kalau mau makan malam romantis bareng temen atau pasangan, sambil menikmati sinar rembulan ditemani desiran ombak malam  *siap-siap aja angin lautnya gan. 

Biaya masuknya cukup bayar loket parkir kalau bawa mobil/motor sendiri.

Pemandangannya indah dan lumayan panjang kalau mau berjalan-jalan sepanjang pantai, cukuplah untuk bersantai sebentar saja. Toh kapan-kapan bisa dengan mudah mampir lagi, karena dekat sekali di tengah kota.



ipin4u, Balikpapan, 14 April 2012
*foto2 diambil hari ini, Sabtu 14 April 2012, Pantai Kemala +/- 15 menit dari rumah 

Situs kota: http://balikpapan.go.id/


Postingan ini dicopas dari sini -genkeis juga yang nulis ^_^v