Pages

03 December 2007

Penghisap Darah

Aku ditakdirkan tuk hadir di muka bumi ini sebagai mahluk penghisap darah… yummm.., makanan yang dapat membuatku kenyang hanyalah darah, hidangan yang ku cari-cari pastilah darah, santapan yang kusukai ya the one and only aja, hanya darah. Darah segar, darah manusia, darah yang masih mengalir di pembuluh-pembuluh, tersimpan di dalam tubuh-tubuh hangat manusia…

 

Ada mangsa empuk nih, seorang laki-laki berusia paruh baya, ku taksir umurnya sekitar empat puluh tahunan, bagian tubuhnya memiliki kemajuan di sektor bagian tengah (alias perut buncit), dan berat badan yang sepertinya berlebih menyimpan banyak lemah, menandakan timbunan darah yang lumayan nih.

 

Ku hampiri dirinya… perlahan-lahan, sedikit demi sedikit, ketika ia sedang asyik menikmati tayangan tivi yang memperlihatkan bagian tubuh wanita yang dulu, jarang sekali bisa saya gigit, sekarang mah, bagian tubuh itu sudah sering sekali saya hinggapi tuk dihisap darahnya. Ku tancapkan sungutku menembus kulit dibagian lengannya. Cleb, mulutku yang berbentuk seperti jarum ini dengan mudah menembusnya. Aliran darah dalam tubuhnya perlahan mengalir ke tubuhku. Sluuur.. uhuk-uhuk-uhuk.., terbatuk-batuk aku merasakan darahnya. Wueks.., ngga enak sama sekali. Darah yang tidak bergizi. Sama seperti rasa darah mahluk yang ia nikmati tontonannya.

 

Terbanglah aku kembali… setelah mengembara sedikit lama, kali ini menemui seorang nenek-nenek tua yang keriput. Yah, klo yang udah mau mati seperti ini mah kayaknya bakalan dikit nih darahnya, batinku dalam hati. Tapi ya, dari pada ngga ada, perut sudah menyuarakan bunyi-bunyi keroncongan yang mengganggu nih. Yo wis lah, iseng-iseng berhadiah aja, mumpung ia lagi tekun membaca sesuatu nih, sebuah lantunan bacaan yang terkadang kurasa aneh ketika mendengarnya, yap, aneh, karena meskipun saya tidak mengerti, tapi ia bisa memberikan ketenangan di jiwa ku yang haus akan darah. Ku mendaratkan diriku di bagian tangan telapak tangannya bagian belakang. Wah, ternyata aku salah duga. Darahnya nikmat, pokoknya wuienak tenan deh… yummy-yummy-yummy. Cukuplah tuk bisa membuatku bertahan sehari ini, sepertinya nenek ini suka makan makanan yang bisa membuat tubuhnya menjadi sehat dan darahnya menjadi enak.

 

Setelah kenyang dan puas, ku lanjutkan terbang lagi. Hampir-hampir saja saya tidak bisa lepas landas karena tubuhku jadi berat karena penuh terisi, full tank berisi darah.

 

Di tengah penerbanganku, ku lihat sesosok pemuda yang sedang dikerumuni banyak orang, mereka duduk melingkar mengelilinginya, dihadapannya, dan disisinya, mendengarkan perkataanya yang tenang dengan takzim. Hmmm, kayaknya lumayan nih buat cuci mulut, batinku berguman.

 

Suiiiit, aku mendarat di kakinya. Dan mulai menancapkan mulut jarumku. Sluruuuup, ku sedot sedikit demi sedikit darahnya. Wah-wah-wah, luar biasa sekali rasanya… selain nikmat, rasanya sangat segar dan renyah sekali, wuih, susah tuk digambarkan dengan kata-kata. Luar biasa sekali. besok-besok kesini lagi ah, biar bisa merasakan kenikmatan.

 

Semakin sering ku kunjungi pria itu, darahnya tetap selalu nikmat, renyah, dan segar setiap hari, pokoknya luar biasa deh. Semakin ku cicipi, semakin ku ketagihan karenanya. Badanku pun terasa beda jika menghisap darahnya dengan ketika menghisap darah orang lain, terjadi ketika tiga hari lalu, ia tidak ada di tempat ini.

 

Ramai-ramai kuberitahu teman-teman sebangsa penghisap darah seperti diriku, mengenai darah dari orang ini. Semakin hari, semakin banyak yang menghisap darahnya, bahkan sering kami beramai-ramai menghisap darahnya, namun uniknya, semakin banyak yang kami hisap, smakin banyak pula darah yang terproduksi dalam dirinya. Wah smakin enak nih. Dan sepertinya, ia tidak terganggu dengan hadirnya diri kami, buktinya ia senang-senang saja dan tidak berusaha mengusir kami yang sedang menikmati darah segarnya.

 

Wah , jika tiap hari seperti ini, sudah dapat ku pastikan, pasti aku kan menjadi penghisap darah paling sehat, paling bugar, paling menarik, dan paling aman diantara bangsa penghisap darah. Semoga ini bisa tetap berkelanjutan.

 


Ada yang bisa mengambil hikmah dari cerita aneh diatas..? Ngikik..

 

Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. (QS. Al-Baqarah: 26)

10 comments:

  1. nyamuk, pin :D
    biasanya kalo nyamuk, makin banyak ngisep malah makin gendut, trus mati, deh...
    hmmm, pemuda itu ipin, ya??? :D

    atau drakula, hiiiy...ogah bayanginnya

    ReplyDelete
  2. hehehe
    bingung ya..? nanti deh, insya Allah dibuatin penjelasannya ^-^
    hayooo yang lain, siapa yang mau nebak, apa hikmah dibalik tulisan aneh ini :)

    ReplyDelete
  3. hhmmm mungkin maksudnya nyamuk aja ngerti kalo orang baik ya apapun yang ada pada dirinya atau yang disekelilingnya pun baik gt ga?

    ReplyDelete
  4. @lovelynisa
    gitu ya...

    hmmm... klo maksud saya sih bukan yang itu ^-^

    ReplyDelete
  5. kasian amat tuh pak ustadz....tiap hari di gigitin nyamuk ^_^ untung yg gigit bukan nyamuk demam berdarah....kalo iya.....wah....bisa gaswat tuh....!!!! hhhhmmmm.....mungkin hikmahnya gini kak, setiap orang yang mempunyai keimanan yang dalam pada Allah SWT (sholeh)...maka, akan mengalir seluruh kebaikan pada setiap aliran darahnya...(halah....aku ini ngomong apa ya??!!!)

    ReplyDelete
  6. wah k'ipin bisa aja nih,..mungkin semakin byk kita memberi manfaat kepada orang lain (dlm artian merelakan sebagian harta kita) maka semakin Alloh sayang sama kita karna akan dibalasnya dgn yg lbh ekstra..gitu bukan??

    ReplyDelete
  7. hemmm...apa y????
    bentar... yus tanya conan dulu y...
    :D


    ReplyDelete
  8. @dniekmati
    hmmm.. gitu ya..
    klo maksud yang ingin saya sampaikan sih bukan itu :)

    @yuppi
    ok, ditunggu ya, apa jawaban si conan :D hehehe

    ReplyDelete
  9. hmm, coba menyimpulkan aja (kali aja bener). Disekitar qta banyak orang2 yang sebenernya 'kehausan', kaya nyamuk2 itu. Tapi kadang (bahkan sering), rasa hausnya ga terpuaskan karena milih 'minuman' yang malah justru bikin tambah haus. Intinya: buka mata, telinga sama hati. Dan lebih peka sama orang2 yang kaya gt, coz mungkin aja qta, bisa jadi pemuas 'dahaganya' mereka, dgn share ilmu. gitu... (tau deh sbenernya itu ato bukan maksudnya...)

    ReplyDelete