Pages

28 February 2008

Kalender Islam

Kamis, 31 Jan 08 11:33 WIB

Assalamualaikum Wr.Wb

Ustad yang di rahmati Allah SWT,

Ada satu hal yang ingin saya tanyakan, mungkin ini adalah suatu pertanyaan yang bodoh dan sederhana. Tapi tetap saya masih ingin menanyakannya.

Begini ustad, Kalau kalender Islam itukan dibuat berdasarkan masa/ saat hijrah nabi, yang ingin saya tanyakan. Apakah kalender itu sudah ada saat rasulullah masih hidup. Kalau tidak, khan pada saat itu kita umat Islam sudah melaksanakan puasa, haji dan sholat id.

Jika belum ditentukan saat itu, kalender apa Islam menggunakan sebelumnya. Karena sebelumnya orang arab pun sudah melaksanakan haji dan orang yahudi pun sudah melaksanakan puasa asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Apa hijrah nabi itu bertepatan dengan tanggal 1 muharram atau tidak?

Terimakasih atas jawabannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

A&t

Jawaban

Assalau 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Harus dibedakan antara sistem penghitungan kalender dengan awal mula perhitungan tahun hijriyah. Keduanya merupakan hal yang berbeda. Dengan menggunakan istilah kalender Islam, keduanya jadi semakin tidak jelas.

Sistem Penghitungan Kalender

Ada dua macam sistem penghitungan kalender yang paling umum digunakan oleh manusia. Pertama, sistem syamsiyah, yaitu perhitungan didasarkan pada putaran bumi mengelilingi matahari. Kedua, sistem qamariyah, yaitu perhitungan berdasarkan putaran bulan mengelilingi bumi.

Kedua sistem penghitungan ini sudah ada sejak lama, jauh sebelum diutusnya nabi Muhammad SAW. Bangsa Arab dan juga Yahudi mengunakan sistem penghitungan kalender Qamariyah, yaitu berdasarkan putaran bulan mengelilingi bumi.

Maka yang dihitung masa waktu satu bulan, yaituberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh bulan untuk mengelilingi planet bumi ini dalam satu kali putaran. Ternyata lamanya tidak seragam untuk tiap bulannya, kadang 29 hari dan kadang 30 hari. Posisi seseorang di permukaan bumi juga ikut mempengaruhi sistem perhitungannya.

Itulah mengapa juga ada 2 mazhab dalam masalah ini, yaitu ta'addud al-mathalai' dan ikhtilaf al-mathali'.

Jumlah bulannya ada 12 dalam setahun. Nama-nama bulannya oleh bangsa Arab disebut sebagaiMuharram, Safar, Rabiul Awwal, Rabiutstani, Jumadil Awwal, Jumaditstsani, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawwal, Dzul Qa'dah dan Dzulhijjah.

Sistem penghitungan ini sudah ada jauh sebelum masa diutusnya Nabi Muhammad SAW. Maka benar kalau anda katakan bahwa bangsa Arab jahiliyah telah melaksanakan ritual haji di bulan Dzulhijjah. Juga benar ketika orang Yahudi berpuasa di bulan Muharram pada tanggal 10, sehingga disebut sebagai 'Asyura.

Awal Mula Tahun Hijriyah

Meski sistem penghitungan kalender sudah ada dan sudah digunakan, namun yang belum ada justru angka tahunnya. Orang Arab sejak sebelum masa kenabian sudah terbiasa menyebut tanggal dan bulan, tapi mereka tidak pernah menyebut angka tahun. Jadi mereka bisa mengatakan bahwa hari ini adalah tanggal 1 bulan Muharram, tapi mereka tidak tahu sekarang ini tahun berapa.

Konon dahulu ketika Khalifah Umar bin Al-Khattab radhiyallahu 'anhu menerima surat, kalimat pembuka surat itu membuatnya tertegun. Orang itu menulis, "Saya telah menerima surat dari Anda yang tidak ada angka tahunnya."

Maka bermusyawarahlah beliau mengajak para shahabat yang utama, dan singkatnya mereka sepakat untuk menetapkan momentum tahun di mana Rasulullah SAW hijrah sebagai awal mula perhitungan tahunnegara Islam.

Yang dijadikan penetapan saat itu bukan penetapan awal tanggal dan bulan, tetapi hanya angka tahunnya saja. Sebab yang belum ada memang angka tahunnya saja. Sedangkan sistem metode penghitungannya tetap mengacu kepada sistem qamariyah yang sudah lama digunakan di negeri Arab.

Makaperlu ditegaskan bahwa yang dijadikan momentum bukan tanggal saat Nabi Hijrah, juga bukan bulan saat beliau SAW melaksanakan hijrah, tetapi tahun di mana beliau SAW berhijrah.

Tahun itu dijadikan perhitungan awal tahun dalam sejarah negara Islam. Pertimbangannya, karena sejak tahun itulah Islam secara resmi menjadi sebuah negara, tidak lagi sekedar gerakan dakwah, moral atau sosial. Tetapi secara sah mulai tahun itu Islam telah berbentuk institusi formal bernama negara, dengan terpenuhinya 3 syarat utama sebuah negara.

Hijrah Nabi Bukan Tanggal 1 Muharram

Perlu dijelaskan bahwa peristiwa hijrah Nabi SAW dari Makkah ke Madinah tidak terjadi pada tanggal 1 Muharram.

Syeikh Al-Mubarakfury dalam kitabnya Ar-Rahiq Al-Makhtum menulis bahwa Rasulullah SAW meninggalkan rumahnya di Makkah menuju perjalanan hijrah pada malam hari, 27 Shafar 14 tahun setelah kenabiannya. Tanggal itu adalah tanggal 12 atau 13 September 622 Masehi.

Mungkin Anda bertanya, kok 14 tahun setelah kenabian? Bukannya 13 tahun setelah kenabian? Mengingat periode Makkah disebut-sebut 13 tahun dan periode Madinah 10 tahun.

Jawabnya begini, kita bilang bahwa hijrah itu terjadi 14 tahun setelah kenabian apabila kita menghitung bahwa bulan Shafar di mana terjadinya hijrah itu sudah masuk ke tahun ke 14, bukan tahun ke 13.

Tapi kalau yang kita hitung adalah bulannya, maka bulan Ramadhan yang merupakan bulan turun wahyu pertama kali itu memang berjarak 13 tahun sampai ke bulan Shafar saat terjadinya hjirah nabi SAW.

Jadi ungkapan bahwa Nabi SAW berdakwah di Makkah selama 13 tahun adalah benar. Cuma kalau disebut angka tahunnya, maka beliau berdakwah di Makkah sejak bulan Ramadhan tahun 1 sampai bulan Shafar tahun 14.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalau 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Sumber: http://www.eramuslim.com/ustadz/pol/8130131625-kalender-islam.htm

No comments:

Post a Comment