Kumpulan Tulisan Melon ipin4u ^_^

Tentang Kamu

kapankah aku akan bisa menulis prosa tentang kita?
tentang cerita seperti di naskah-naskah melodrama
yang berkisah mengenai langit biru, awan putih, rumput hijau, mentari pagi, camar laut, dan pelangi senja

kapankah aku akan bisa menulis prosa tentang kita?
tentang rasa yang berakhir bahagia
yang dicemburui para pencari cinta

kapankah aku akan bisa menulis prosa tentang kita?
aku rasa tidak akan pernah bisa

tiap prosa yang tertulis, hanyalah prosa tentang kamu, prosa tentang aku, tanpa ada kata "kita" disana

kapankah aku bisa menyelinap di antara bait prosa tentang kamu?
kapankah kamu bisa menjadi bagian dari prosa tentang aku?

aku harap waktunya akan segera tiba...


10102008
-ipin4u-
cinta bisa memaksa kesabaran tuk tetap bertahan

 

Bilakah Aku dan Kamu Menjadi Kita..?

Jangan bersedih, sebab kesedihan tidak akan pernah bisa mempersatukan aku dan kamu.
Berhentilah berduka, sebab kedukaan tidak akan mengecilkan jarak antara kita.

Kamu telah mengetahui isi hatiku, akupun telah mengetahui isi hatimu. Kamu mengatakan segenap rasa yang sebetulnya tidak perlu kau ungkapkan, kamu menyatakan sebuah janji yang sebetulnya tidak perlu kau ucapkan. Aku mempercayaimu.

Jangan berdo'a! Sebab kita sudah sama-sama tahu jawabannya.

04102008
-ipin4u-

 

Benci Kamu !

Tahukah kamu kalau aku membencimu..?

Membenci sinar yang terpancar dari matamu, membenci kehangatan senyumanmu, membenci renyah tawamu, membenci suara khas-mu, membenci aroma tubuhmu, membenci setiap lambaian perpisahan yang kau berikan setelah kita bertemu.

Tahukah kamu kalau aku membenci diriku sendiri, yang tidak pernah benar-benar bisa membenci dirimu?
Aku benci diriku sendiri, yang tidak pernah kehilangan segenggam rasa untuk kamu, sejumput asa mengenai rasa yang bukan benci kepada dirimu.

03102008
-ipin4u-

 

Rindu

Aku merindukan dirimu, seperti bulan merindukan malam, seperti burung pipit merindukan cahaya hangat mentari pagi, suasana dimana ia bisa berkicau riang kembali seusai melalui malam hari.

Aku telah menitipkan rindu pada sang angin lalu, tapi pastinya dia tidak akan menyampaikan pesan kiriman rinduku kepada dirimu.

Bolehkah aku menelpon dirimu, sekedar untuk mengungkap kata rindu yang tidak akan pernah bisa dan belum boleh kuungkap lewat tutur kata? Hatiku telah penuh dengan kerinduan, aku ingin mendengar suara yang kuharap bisa sedikit mengobati kerinduan di hati, meski aku tahu, bahwa hal itu bisa saja hanya akan menambah hebat munculnya rasa rindu di kemudian hariku.

Aku rindu setiap pilihan kata yang kau ucapkan, setiap cerita yang kau alirkan, setiap ekspresi tawa yang kau munculkan, aku bahkan merindukan setiap diam yang sering hadir di tengah perbincangan kita.

Aku merindukanmu, entah apakah engkau juga merindukan diriku...

03102008
-ipin4u-