Pages

27 February 2009

Setan Memperindah Keburukan

Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.

 

Ada tiga perkara yang membinasakan yaitu hawa nafsu yang dituruti, kekikiran yang dipatuhi, dan seorang yang membanggakan dirinya sendiri. (HR. Ath-Thabrani dan Anas)

 

Di majalah Tarbawi edisi 195 edisi 22 Januari 2009, Orang-Orang yang mempermanis Keangkuhan, dijelaskan beberapa cara dan siasat manusia dalam memperindah keangkuhannya, ditampakkan seolah-olah berupa kebaikan dan madu yang terasa manis, padahal ia adalah keburukan dan racun yang pahit lagi mematikan. Namun beruntungnya, Ahmad Zairofi AM memberikan kita juga langkah-langkah penawarnya.

 

Setan Musuh yang Nyata

 

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah: 208)

 

Terkadang, setan yang membuat keburukan-keburukan jadi tampak indah. Perzinahan jadi tampak nikmat; kekayaan dari hasil jalan kejahatan tampak wah dan bergengsi; kedurhakaan dan penentangan kepada syariat-syariatNya jadi tampak hebat; pelanggaran terhadap perintah-perintahnya jadi tampak biasa dan wajar. Naudzubillah.

 

Di dalam berbagai ayat, Al-Quran telah memberikan peringatan ini, agar kita berhati-hati terhadap setan yang menampakkan kebagusan dalam perilaku-perilaku kita yang buruk,

 

Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih. (QS. An-Nahl: 63)

 

Maka apakah orang yang dijadikan (setan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh setan)? (QS. Fathir: 8)

 

Ketika burung Hud-hud melapor kepada Nabi Sulaiman AS mengenai keadaan suatu bangsa yang menyembah matahari disamping Allah, diapun menjelaskan mengenai peringatan ini,

 

Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan setan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk, (QS. An-Naml: 24)

 

Perkataan-perkataan yang indah tapi semu, janji-janji yang menipu, dan harapan-harapan yang palsu, menjadi bagian dari usaha tipu-muslihat setan agar keburukan menjadi terlihat indah di hadapan kita,

 

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.  (QS. Al-An'aam: 112)

 

Berlindung Kepada Allah

 

Dikisahkan dari sebagian ulama salaf, ketika ia bertanya kepada muridnya mengenai apa yang akan ia lakukan jika digoda setan. Sang murid menjawab bahwa ia akan melawannya, demikian terus jawabannya kalau setan datang lagi menganggunya. Sang ulama memberikan perumpamaan, kalau kamu melewati sekumpulan domba dan anjing penjaganya mengonggong, apa yang akan kamu lakukan? Sang murid menjawab bahwa ia akan berhenti dan coba mengusir anjing tersebut. Akhirnya sang ulama memberitahu jawabannya, bahwa yang perlu ia lakukan, suatu cara yang mudah, hanyalah minta tolong kepada penggembala domba itu, agar memberikan jalan kepadanya.

 

Demikian pula kita dalam menghadapi godaan setan, mintalah Allah kekuatan agar dapat melihat kebenaran/kebaikan dan minta diberi kekuatan untuk bisa mengikutinya; dan mintalah Allah kekuatan agar dapat melihat keburukan/kejelekan dan minta diberi kekuatan untuk dapat menghindari/menjauhinya.

 

Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Fushshilat: 36)

 

Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (QS. Al-Mu'minuun: 97-98)

 

Kami berlindung kepada Allah dari setan yang menampakkan kebaikan dalam keburukan amalan-amalan kami (amin).

 

 

 

---000---

 

Samarinda, 27 Februari 2009

Syamsul Arifin

5 comments: