Pages

10 April 2009

Resensi Buku “Asma-ul Husna” Ibnu Qayyim Al-Jauziyah

Judul Indonesia           : Asma-ul Husna

Pengarang                  : Ibnu Qayyim Al-jauziyah

Penerbit                      : Pustaka Al-Kautsar

Jumlah halaman           : 316

 

 

Para ulama membagi tauhidullah (mengesakan Allah) kepada tiga bagian, Pertama, tauhid Rububiyah, yaitu mengakui bahwa Allah satu-satunya Dzat yang menciptakan, mengatur seluruh makhluk, menghidupkan dan mematikan. Kedua, tauhid Uluhiyyah, yaitu meyakini bahwa Allahlah satu-satunya Dzat yang wajib diibadahi dengan hak, baik lisan, hati, maupun anggota badan. Dan yang ketiga tauhid Asma wa sifat, yaitu menetapkan nama-nama dan sifat-sifat bagi Allah sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Allah dalam kitab-Nya dan oleh Rasulullah dalam sunnahnya tanpa mempersamakannya dengan makhlukNya, menakwilkannya dan menghilangkan artinya.

 

Jika ditanyakan kepada orang-orang Jahiliyah, siapakah yang menciptakan langit dan bumi, mereka pasti menjawab, yang menciptakan semua itu adalah Allah. Demikianlah Al-Quran menuturkannya. Namun demikian, mereka tetap disebut sebagai orang-orang yang sesat dan bodoh karena mereka tidak mentauhidkan Allah dalam ibadah, baik ibadah hati, lisan maupun ibadah anggota badan. Dengan kata lain, mereka tidak memiliki tauhid Uluhiyyah yang benar.

 

Dan barang siapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kami-lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras. Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah: "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. Luqman: 23-26)

 

Demikian juga orang-orang jamhiyah, qadariyyah, jabariyyah, dan Muktazilah disebut sebagai orang-orang yang sesat, mulhid dan zindiq karena kesalahpahaman mereka dalam meyakini Asma dan sifat Allah.

 

Buku yang ditahlik oleh Yusuf Ali Budaiwi dan Amin Abdul-Rozak Syawwa ini hadir sebagai salah satu sarana untuk mengenal Allah dengan baik, memahami sifat-sifat-Nya dengan benar, dan meningkatkan ma’rifah kita kepada keagungan Allah subhanahu wata’ala berdasarkan pemahaman Al-Quran dan Sunnah yang mulia, sebagaimana Allah menjelaskannya, para Nabi mengajarkannya, dan sebagaimana para sahabat dan ulama-ulama yang hanif memahaminya. Buku yang penuh cahaya.

 

Saat kita menelusuri lembaran demi lembaran buku ini, semakin kita tersadar, bahwa sangat sedikit yang kita tahu mengenai Allah, Tuhan semesta alam, yang kita ibadati, yang kepadaNya kita memanjatkan doa dan mengadukan persoalan.

 

Di sisi lain, dengan membaca penjelasan demi penjelasan di buku ini, maka kita akan semakin mengerti pula mengenai hakikat diri sebagai seorang manusia, sebagai salah satu mahkluk-Nya, sebagai seorang hamba, yang diciptakan untuk beribadah kepada-Nya.

 

 

 

---000---

 

Jakarta, 10 April 2009

Syamsul Arifin

3 comments:

  1. Klo gitu oleh2nya buku aja ya..hehe..

    ReplyDelete
  2. Buku ini lbh mendetailkan ttg pengenalan kita pd Allah... sprtinya ada jg bku dr Sa'id Hawa yg lbh lengkap pnjelasannya (smg sy tdk salah)

    ReplyDelete