Pages

03 May 2009

Desah Nafas dan Denyut Jantung

Kalau saya meminta anda agar memperhatikan desah nafas dan denyut jantung anda, maka baru saat inilah anda akan memperhatikan kedua hal tersebut! Merasakan hembusan udara dari lubang hidung, memperhatikan pergerakan naik-turun dada, dan menggenggam tangan kiri untuk memperhatikan denyut jantung.

 

Pernafasan adalah salah satu hal yang penting bagi tubuh kita. Melalui aktivitas bernafas, udara kotor beracun yang tinggi kadar karbon dioksida hasil pembakaran di dalam tubuh, berganti dengan udara segar yang kaya akan oksigen.

 

Denyut jantung menandakan aktivitas pemompaan. Tanpa henti, darah di pompa di dalam pembuluh darah, darah yang tinggi kadar karbon monoksidanya di pompa ke paru-paru, di sana ada aktivitas pernafasan, terjadi transfer/pengikatan oksigen dalam darah, lalu selanjutnya dipompakan lagi ke seluruh tubuh untuk aktivitas pembakaran dalam sel-sel tubuh.

 

Nafas dan denyut jantung, kedua adalah hal yang krusial bagi setiap manusia. Namun seberapa perhatian kita dengan kedua hal tersebut?

 

 

Hati, Harta Berharga Manusia

 

Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging, jika ia baik seluruh tubuh akan baik jika ia rusak seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah dialah hati. (Muttafaq Alaihi)

 

Begitu pula dengan hati kita. Apakah kita memperhatikan keadaannya?

 

Dikatakan bahwa, hati itu bercahaya dan bagaikan kaca. Setiap perbuatan dosa menyebabkan karat dan menghilangkan/menutupi cahayanya.

 

Lalu, seperti apakah keadaan hati-hati kita..? Apakah berkilau penuh cahaya..? Ataukah buram dan hitam legam..? Apakah kita memperhatikan dan menjaga kondisinya..?

 

 

Hati-hati Jaga Hati

 

Ustadz Muhammad Arifin Ilham pernah berkata bahwa, sesungguhnya segala sesuatu ada pembersihnya, ada pengkilapnya, ada sikatnya; pembersih hati yang kotor, sikat hati yang ternoda, pengkilap hati yang berdosa, zikrullah; maka setiap lafadz zikr membersihkan kotoran, dosa, noda yang kita perbuat; begitu kotoran diangkat dari hati itu, tampaklah ada cahaya di dalamnya; cahaya yang Allah berikan pada diri kita; lalu cahaya itu mencari hidayah, rahmah, magfirah, ma'rifat, dan berkah dari Allah.  Alangkah indahnya hati yang memancarkan cahaya Ilahi melalui dzikrullah.

 

Jagalah hati kita satu-satunya ini, perhatikan kondisinya, bersihkan ia, kembalikan cahayanya, dan senantiasa mawas dirilah, agar hati kita, menjadi hati-hati yang hidup dan bercahaya. Insya Allah.

 

 

---000---

 

Samarinda, 3 Mei 2009

Syamsul Arifin

4 comments:

  1. Artikel yang sangat bermanfaat, TFS

    ReplyDelete
  2. Mkasih Tausiah nya. Sgt bermanfaat.

    ReplyDelete
  3. makasih udah megingatkan...

    (baru aja main mp lagi, udah langsung kena 'tampar'an...)

    ReplyDelete