Pages

14 December 2009

Kesyukuran yang (selalu) Kurang

Aku mempunyai keluarga yang hangat, ayah-ibu yang mencintaiku, kakak-adik yang baik, keponakan yang cerdas, istri yang cantik-cerdas-shalehah, pekerjaan dengan penghasilan yang besar, kecukupan materi, kesehatan yang prima, keimanan dalam dada, lantas apa lagi yang kurang..?

Yang kurang hanya satu, aku (merasa) bahwa aku kurang banyak bersyukur atas semua kenikmatan-kenikmatan itu...

Astagfirullah!

Mensyukuri kenikmatan bukan hanya dengan mengucap hamdalah, walaupun itu merupakan salah satu dari prasyarat kesyukuran seorang hamba.

Mensyukuri kenikmatan (harus) bisa berupa kesempurnaan ibadah/pengabdian kita kepada (satu-satunya) Zat yang memberikan kenikmatan-karunia tersebut, Allah subhanahu wa ta'ala.

Perbaiki shalat, jadikan tepat waktu, penuhi tuma'ninah-nya. Perbanyak sedekah, hapus sifat kikir. Bacalah al-quran, resapi maknanya, jalankan isi kandungannya.

Kebahagiaan itu letaknya di hati, bukan pada banyaknya materi yang kita koleksi. Pada kesyukuran atas segala yang kita miliki.

Kebahagiaan hanya bisa dirasakan oleh mereka yang hatinya tercerahkan, oleh cahaya hidayah dari sang Ilahi.


---
Balikpapan, 14 Desember 2009
Syamsul Arifin


"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. Ali-'Imraan: 8)



6 comments:

  1. Jazakallah telah mengingatkan
    bentuk syukur sejatinya dalam perbuatan :)

    ReplyDelete
  2. thanks ipin...sekali lagi mengingatkan....^_^

    ReplyDelete
  3. memang betul, saya teringat dengan nasihat seorang ustadzah ketika saya mengunjungi beliau ahad kemarin, beliau berpesan pada kami 'hidup itu harus harus banyak bersyukur daripada bersabar. Karena apa ? Faktanya ternyata Allah memang lebih banyak memberikan kita nikmat dibanding cobaan....."

    so, jgn banyak mengeluh ^_^

    ReplyDelete
  4. mantaf nih ustad cinta kita... sebelum dan sesudah nikah makin mantaf

    ReplyDelete