Pages

30 December 2009

Resensi Buku: Teknik-Teknik Malam Pertama. Kumpulan Kisah-Kisah Unik di Malam Pertama, yang Bahagia & Sengsara

Jangan dikira bahwa buku ini akan menjelaskan tata-cara melakukan hubungan suami-istri (seks) lho. Karena ternyata memang bukan itu isinya.

Pertama lihat buku ini di Gramedia, udah lama sekali. Hanya saja waktu itu tidak jadi beli, karena ada saingannya (buku lain) yang lebih menarik. Tapi sempat baca-baca sekilas isinya.

Isinya adalah tentang kisah-kisah yang terkait dengan pengantin yang baru menikah. Seru-seru. Rentang waktu kisah-kisah tersebut sangatlah panjang, ada kisah tentang sahabat Nabi, kisah para ulama, dan juga kisah-kisah pengantin baru yang kontemporer.

Inspiratif dan banyak mengandung pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita-cerita nyata tersebut.

Sisi posifitnya, kita jadi makin mengerti tentang konsep jodoh, kesabaran yang baik akan membuahkan hasil yang baik, dll

Hikmah lainnya adalah kisah-kisah tragis yang tertulis di buku itu. Sungguh mencengangkan. Kebanyakan dari kisah-kisah kontemporer. Mulai dari yang dicerai langsung pas malam pertama (dengan berbagai alasan-ada beberapa cerita yang seperti ini), kematian sewaktu masih baru menikah. Pokoknya unik dan mencengangkan.

Dulu baca sekilas pas belum nikah, jadi membuat istigfar banyak-banyak gituh, karena sedikit “ngeri” dengan cerita-cerita tragis yang ngga kebayang!

Saya tuliskan disini salah satu contohnya, diketik ulang dari buku tersebut di halaman 113-115:


Ia Mengorbankan Hidup untuk Membayar Leluconnya

Di sebuah desa di Yaman, seorang pengantin perempuan harus mengorbankan kehidupannya untuk membayar lelucon berbahaya yang sama sekali tidak ia perkirakan akibatnya.

“Sumayyah”, wanita yang berumur 22 tahun itu berusaha membangunkan suaminya pada hari ketiga dari pernikahan mereka dengan mengarahkan senjata api kepada suaminya*). Ia hanya berniat menggoda suaminya. Ia ingin melihat bentuk keterkejutan pada raut muka sang suami saat bangun tidur. Namun takdir mendahuluinya, tiba-tiba sebutir peluru tak disengaja meluncur dari senapannya, yang malah membaut dirinya terkejut. Dan keterkejutan itu beralih menjadi kesengsaraan yang menimpa dirinya beserta kekasihnya.

Ketika ayah mertua mendengar letusan peluru, ia segera berlari menuju kamar putranya. Namun, ia mendapati tubuh sang putra berlumuran darah, terbaring di atas tanah, dan sudah meninggal dunia.

Di tengah keterkejutan sang istri, dan teriakan sang ayah, berkumpullah seluruh penduduk desa untuk memutuskan hukum qishas bagi sang istri. Hal itu langsung disetujui oleh sang ayah, demi menjaga terjadinya fitnah di antara kedua keluarga.

Kantor berita Yaman “Saba” menyebutkan bahwa Sumayyah menyambut kesudahannya yang pasti, dengan meminta agar ia dibolehkan untuk memandang keluarganya untuk terakhir kalinya, berpamitan kepada mereka, dan berpesan agar dikuburkan di samping kuburan suaminya. Maka Sumayyah pun dibunuh. Kemudian ia dikuburkan di samping kuburan suaminya, untuk menjadi kisah terakhir dari bagian kisah seribu satu malam.


*) Islam melarang kita menakut-nakuti seorang muslim, meski hanya bercanda. Marilah kita mengikuti sunnah Rasul. Karena di sana terdapat keselamatan dari bencana dan fitnah (pen).


* * * selesai ketikan cerita* * *


Dan berbagai macam kisah lainnya yang tak kalah tragisnya!

Tapi dari sebagian cerita itu, ada banyak juga cerita yang bagus, penuh hikmah, dan dapat dijadikan penguat kesabaran, motivasi dalam berbuat kebaikan, dst.

*contohnya (insya Allah) akan saya posting pada postingan MP saya selanjutnya.

Saya beli buku ini cukup murah, di Toko Buku Masjid Istiqomah, hanya Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) saja, karena memang bukunya udah lagi sale, cuci gudang gituh kalih ya, ngabisin stok sisa.

Ngga rugi bacanya, baca sebentar (semaleman doang), udah langsung khatam.

Memang tambahan kata “teknik-teknik” di judulnya ini rada membuat rancu, tapi tulisan Abdul Muththalib Hamd Utsman ini, cukup layak dijadikan koleksi perpustakaan pribadi anda.


Judul buku: Teknik-Teknik Malam Pertama. Kumpulan Kisah-Kisah Unik di Malam Pertama, yang Bahagia & Sengsara
Judul asli: Qashash wa tharaif lailatad
Penulis: Abdul Muththalib Hamd Utsman
Penerjemah: Wafi Marzuki Ammar
Penerbit: Pustaka Elba, Surabaya
Tahun: Cetakan pertama, Desember 2007
Tebal buku: 207 halaman
Dimensi buku: 12 cm x 21 cm



---000---

BPN, 30122009
Syamsul Arifin

3 comments:

  1. Kisah summayah itu kayaknya terlalu 'bablas'.
    Kurang 'pandai' menghadapi malam pertamanya yg harus dibayar dengan nyawa si buah hatinya.
    Jadi inget sabda nabi: "Barangsiapa yang main-main menodongkan senjata tajam ke seseorang, maka syetan akan mengendalikannya."
    iih, jadi serem deh :(
    Tfs atas ceritanya mas

    ReplyDelete
  2. waaaaa seram sejuk baca kisahnya...

    ReplyDelete
  3. iya, ada lebih banyak lagi cerita2 "serem" dibuku itu :D
    *tapi salah satu contoh cerita yang "gembira" di buku itu, udah saya posting di postingan setelah ini ^_^

    ReplyDelete