Dibandingkan dengan beberapa negara tetangga semisal Singapura, Malaysia, Brunai dll, persentase populasi penguna internet di Indonesia memang masih kalah jauh. Tapi, data dari Bank Dunia (2008) menunjukkan peningkatan trend yang tinggi dan cepat sekali untuk penggunaan Internet di Indonesia.
Data dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI mengatakan bahwa pengguna Internet melalui komputer dan ponsel di Indonesia sudah mencapai angka 45 juta jiwa. Tak tanggung-tanggung, target Kominfo pada tahun 2015 nanti, separuh penduduk Indonesia harus sudah memiliki akses internet. Jadi, kalau ada 240 juta penduduk Indonesia, maka 120 juta di antaranya sudah mengakses internet. (sumber: detikinet.com). Sebuah angka yang fantastik!
Saya sendiri baru melek internet sewaktu kelas 3 SMA, 11 tahun yang lalu. MIRC, chatting adalah jalan masuk pertamanya. Setelah itu, ketika kuliah, barulah mulai mengenai bahwa internet, terutama mbah Gugel, bisa mendatangkan banyak sekali informasi yang kita butuhkan.
Media Sosial dan Sumber Referensi
Internet digunakan sebagai media mendekatkan jarak. Chatting via Yahoo Messenger, Skype, lewat jejaring sosial semacam Facebook, dll. Bisa tetap menghubungkan kita dengan banyak orang, bahkan yang berlainan benua sekalipun.
Mata kita menjadi terbuka dengan informasi yang berlimpah, walau kita juga harus tetap mempunya filter, selektif dan bijak dalam mengelolanya, karena terkadang informasi yang disajikan itu berat sebelah, tidak obyektif, memuat unsur kebohongan, dan lain sebagainya.
Gaya Hidup
Internet juga menjadi gaya hidup modern.
Cari uang (jual-beli) lewat bisnis online; mengontrol kerjaan via email dan netmeeting; belajar di kampus online yang terakreditasi; pesan tiket pesawat di website; transfer uang di bank melalui internet banking; bahkan mungkin ketemu jodoh pun via biro jodoh online.
Sesuai dengan gaya hidup modern, praktis, mudah dan efisien!
Kedepannya, mungkin kita tidak perlu ke luar rumah untuk berbagai macam kebutuhan. Bayar listrik, bayar air PDAM, transfer uang, beli makanan-minuman, beli buku, download musik dan film, cukup di depan layar monitor, klak-klik keyboard, beres semua.
Kehidupan Nyata
Namun gaya hidup seperti itu juga punya sisi negatif.
Terus menerus duduk, kurang gerak, sedikit beraktifitas fisik bisa menimbulkan masalah kesehatan yang kronis.
Hubungan dengan tetangga-teman tanpa kunjungan fisik juga pastinya terasa berbeda jika tanpa ketemu langsung melihat sendiri kondisi yang dialami, menghabiskan waktu berbincang hangat sembari minum teh dan makan kue serta saling bersalaman/berpelukan melepas kerinduan.
Belum lagi propaganda media online yang bertendensi buruk membuat framing berpikir yang salah.
Hidup Seimbang
Seperti pisau bermata ganda, internet juga bisa berakibat positif dan juga negatif. Tinggal kita yang perlu sedikit bijak penyikapannya.
Penggunaan internet dengan sehat bisa membantu kita yang menginginkan sederhanaan dan kemudahan hidup.
---000---
Balikpapan, 29 Januari 2011
Syamsul Arifin
*Dibuat untuk mengikuti lomba Blogs Competitition Bhinneka.com
Biar saya jadi juara favorit, klik “like” link postingan ini di wall fanpage-nya bhineka ya… :D