23 December 2015
(cerpen) Kunang-Kunang Tanpa Cahaya
19 October 2015
Investigasi Ledakan dan Kebakaran Sumur Macondo, Teluk Meksiko
Posisi
|
Perusahaan
|
Tanggung Jawab
|
Well
Site Leader
|
BP
|
Memimpin
semua aktifitas, K3LH, operasional dan logistik di lapangan
|
Offshore
Installation Manager (OIM)
|
Transocean
|
Mengelola
krew dan sumberdaya di rig untuk mencapai kinerja optimum agar program
pekerjaan sumur dapat dilaksanakan dengan baik
|
Senior
Toolpusher/ Toolpusher
|
Transocean
|
Mengawasi
dan mengkoordinasi pekerjaan pengeboran
|
Driller
|
Transocean
|
Mengoperasikan
peralatan pengeboran dan memonitor instrumen rig
|
Subsea
Supervisor
|
Transocean
|
Mengawasi
perawatan dan perbaikan pada peralatan dan sistem di bawah laut (subsea) dan
permukaan (surface)
|
Cementer
|
Halliburton
|
Melaksanakan
program penyemenan, termasuk perencanaan dan pemompaan semen serta memberikan
saran teknis
|
Mudlogger
|
Sperry-sun
|
Memonitor
parameter pengeboran sebagai acuan untuk mengerti kondisi di bawah sumur dan
memberikan saran ke BP ataupun Transocean implikasi keselamatan/efisiensinya.
|
Posisi personil pengendali sumur
Urutan
kejadian kebakaran/ledakan
Tanggal
|
Keterangan
|
6 Okt
2009
|
Sumur Macondo
di spud (dimulai pengeborannya) oleh rig Marianas (milik Transocean)
|
8-27 Okt
2009
|
Rig Marianas
di evakuasi karena kerusakan oleh badai Ida
|
31 Jan –
6 Feb 2010
|
Rig Deepwater
Horizon menggantikan Rig Marianas.
6 hari
perawatan dan pengetesan BOP.
Memulai
aktifitas pengeboran pada 6 Februari.
|
19 April
2010
|
Menyelesaikan
pemasangan casing produksi sampai kedalaman 18,304 feet
|
19-20
April 2010
|
Melakukan
pekerjaan penyemenan sumur
|
20 April
2010
|
Pengetesan
tekanan positif dan tekanan negatif casing produksi
|
20 April 2010
|
Pemantauan
sumur dan pekerjaan bersamaan.
Memompa
air laut menggantikan lumpur dan spacer di dalam riser sumur.
Sumur
dalam keadaan underbalance dan mulai mengalir.
Aliran
yang keluar dari dalam sumur meningkat.
|
20 April
2010
|
Respon
terhadap kendali sumur.
Lumpur
mulai mengalir melebihi pipa. Dan mengalir lewat derrick.
Menutup
diverter dan lumpur melewati gas separator.
Mengaktifkan
lower annular preventer BOP.
Gas
tekanan tinggi terlepas dari gas separator vent.
Alaram
gas pertama berbunyi. Gas menyebar dengan cepat membunyikan alarm lainnya.
Rig
kehilangan listrik.
Terjadi
ledakan pertama (5 detik setelah rig kehilangan listrik).
Mengaktifkan
Emergency Disconnect Sequence (ESD) BOP, namun paket lower marine riser tidak
membuka.
Mentransfer
115 personel termasuk 17 pekerja yang terluka ke M/V Damon Bankston. 11
pekerja hilang dan dicari.
|
22 April
|
Deepwater
Horizon tenggelam
|
21-22
April
|
Mengoperasikan
Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk menutup Variable Bore Rams dan Blind
Shear Rams dari BOP di bawah laut. Tidak berhasil.
|
Faktor
penyebab kejadian kebakaran/ledakan (direct and indirect cause)
Analisis
program dan sistem Pencegahan dan Proteksi Kebakaran
- Klasifikasi area listrik (electrical area
classified)
- Sistem gas dan kebakaran
- Sistem ventilasi
Hipotesis analisis kejadian kebakaran
Rekomendasikan
program pencegahan dan proteksi kebakaran
- Drilling dan Well Operation Practices (DWOP)
dan Operating Management System (OMS)
- Pengawasan dan kontrol kualitas kontraktor dan provider jasa
Kerja
sama industri di bidang penanganan tumpahan
Referensi
- British Petroleum. Deepwater Horizon Accident Investigation Report. September 2010. UK
- US Chemical Safety and Hazard Investigation Board. Investigation Report, Explosion and Fire at the Macondo Well. Juni 2014. US
- Deepwater Horizon Study Group (DHSG). Final Report on the Investigation of the Macondo Well Blowout. University of California Berkeley, US
- The Bureau of Ocean Energy Management, Regulation and Enforcement. Report Regarding The Causes Of The April 20, 2010 Macondo Well Blowout. September 2011. US
- National Commission on the BP Deepwater Horizon Oil Spill and Offshore Drilling. Deep Water the Gulf Oil Disaster and the Future of Offshore Drilling: Report to the President. Januari 2011. US
16 October 2015
Bahaya, Kejadian, dan Konsekuensi
Mungkin ada beberapa profesional K3, terutama yang pemula, sering tertukar antara pengertian bahaya/hazard, kejadian/event, dan konsekuensi/consequence.
Secara sederhana, bahaya adalah segala sesuatu yang mungkin bisa menyebabkan cedera, penyakit, kerusakan aset atau pencemaran lingkungan. Kejadian adalah insiden, kecelakaan, ataupun nearmiss/kejadian hampir celaka ketika bahaya kontak dengan manusia, peralatan, atau lingkungan, atau ketika bahaya terlepas dari pengamannya. Sedang konsekuensi adalah hasil dari sebuah kejadian.
Contoh sederhana, jika kita bertamasya ke kebun binatang, bahaya yang utama adalah bahaya biologis, dari hewan buas semisal harimau, buaya, dan semisalnya. Kejadian yang mungkin terjadi jika ada kontak dengan harimau bisa digigit, dicakar, atau lainnya. Konsekuensinya bisa cedera gores ringan atau bahkan bisa berupa kematian.
Dalam konteks industri, peralatan listrik yang digunakan pekerja ada bahaya listrik, kejadian yang mungkin terjadi adalah tersetrum/tersengat listrik, konsekuensinya bisa luka bakar atau kematian.
Yang biasanya tertukar adalah antara bahaya-kejadian. Sering sebuah analisa bahaya menyebutkan 'terpleset' sebagai sebuah bahaya, padahal yang lebih tepat menjadi bahaya adalah 'lantai licin akibat ceceran oli', dan semisalnya. Atau contoh lain, terpotong/tergores kadang dijadikan bahaya, padahal yang sepatutnya disebut sebagai bahaya adalah obyek yang bisa memotong atau membuat luka goresan.
Kalau bahaya didefinisikan dengan baik, mitigasi atau pencegahan sesuai hirarki pengendalian bahaya (terutama eliminasi, subtitusi dan engineeringcontrol) dapat lebih kita fokuskan ke obyek yang menjadi bahaya.
Demikian, silakan tambahan sharingnya kalau ada masukan.
Semoga bermanfaat.
-Syamsul Arifin-
Referensi: ISO/Guide 73:2009(en) Risk management — Vocabulary
19 September 2015
Inspirator yang Terinspirasi
Saya suka acara semacam ini, ke sekolah, sharing, dan berbagi dengan orang lain, dalam hal ini, ke murid-murid Sekolah Dasar.
Ketika sesi briefing (Sabtu, 29 Agustus), saya tidak bisa ikutan briefingnya karena sedang wisuda S2 di UI Depok, padahal di saat itulah, dibagi penjelasan dan pengelompokkan tim -satu SD biasanya terdiri dari 6-10 inspirator, 2 fasilitator dan 2-3 dokumentator- sudah pasrah, ketika di reminder untuk menghadiri sesi briefing, saya balas kalau saya tidak bisa hadir, dan mengharapkan ada briefing susulan atau sesi khusus atau mengiklaskan diri tidak jadi ikutan KI karena tidak ikutan briefingnya. Alhamdulillah, tetap diizinkan ikut, dan dimasukkan ke kelompok 2, di SD 021, Balikpapan Timur.
Menariknya, SD 021 letakkan di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah kota. Dan ketika ketemuan dengan tim, sedikit disharing kalau kebanyakan muridnya biasa membantu orangtuanya memulung selepas sekolah.
Di hari H, 9 September itu, kami rolling, bergantian, ada 4 kelas, saya kebagian kelas 1-2-3-dan 4. Dulu waktu kuliah di FKM, sebetulnya memberikan penjelasan (penyuluhan kesehatan) ke anak SD, orangtua baik ibu-ibu maupun bapak-bapak, bahkan orang jompo dan tuna grahita, pernah saya lakoni, makanya Kelas Inspirasi ini juga sebetulnya mengingatkan masa lalu.
Ketika hari H pelaksanaan kelas inspirasi, seru abis lah pokoknya.
Kemudian saya jelaskan apa-apa saja profesi yang ada di sana, mulai dari teknisi listrik, mekanik, crane operator, penyelam, pilot helikopter, koki, dokter/perawat, dll termasuk juga ahli K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang ada di platform produksi migas lepas pantai, sebagai gambaran variasi profesi. Karena saya memakai APD (Alat Pelindung Diri) lengkap ketika menjelaskan, mulai dari pakai coverall, helm, kacamata, safety shoe, dan safety gloves, saya jelaskan apa saja itu dan minta salah satu-atau dua mencoba seraya menjelaskan.
Yang berani maju, bertanya, atau menjawab, saya kasih pin khusus berbentuk bintang, home made, dibuatin istri dari kertas origami.
Saya sharing juga apa saja tips yang diperlukan kalau mau sukses bekerja. Diantaranya: belajar giat (agar mereka semangat mencapai pendidikan lanjutan, kalau perlu sampai kuliah di UI juga), berbaik kepada orangtua -agar diberkahi mereka, dan jadi pemberani dalam berusaha-mencoba.
Belajar giat saya perlebar bukan hanya belajar di sekolah, tapi juga belajar di rumah-dengan orang lain-belajar di perpustakaan. Saya motivasi mereka, siapa yang mau lanjut lulus sekolah SMP, SMA, bahkan saya tanya siapa yang mau kuliah di pulau Jawa. Menariknya, ketika siapa yang mau lulus SD, SMP, SMA, mereka antusias angkat tangan, ketika tentang kuliah, sebagian menurunkan tangannya. Saya semangati mereka, bahwa jangan takut, kalau memang kondisi keluarga bukan orang kaya, ada berbagai macam jalan, bisa dapat beasiswa, selama mereka mau dan mau berusaha -ini nyambung juga dengan doa dari orangtua.
Berbuat baik kepada orangtua saya sebutkan sengaja, karena memang doa orang tua itu bisa jadi diijabah Allah. Makanya saya tanya, siapa yang tadi pagi salim (cium tangan) orangtua -yang belum saya minta mereka besoknya cium tangan 2x, dan yang membantu orangtuanya di rumah. Macam-macam jawabnya, ada yang membantu mencuci piring, baju, bahkan ada yang membantu di kebun dst. Disini saya terinspirasi. Waktu saya SD, mungkin saya tidak sampai segitunya membantu orangtua, tapi mereka sudah membantu dengan aktifitas fisik yang menurut saya hebat -untuk ukuran anak kecil.
Terakhir saya katakan jadi pemberani, selama kita jujur, halal, apa saja yang kita lakukan, kita harus berani. Berani berusaha, berani bermimpi, dan berani bekerja.
Ramai lah pokoknya acara ini, dan sungguh berkesan.
Ada 2 anak yang ketika diminta menuliskan cita-citanya menulis, ingin jadi seperti saya. Semoga dia menjadi lebih baik dari saya *amin, karena memang anak-anak itu lebih baik dari saya.
Dari sini, saya banyak bersyukur, atas perjalanan hidup yang telah mengantarkan saya ke tempat saya sekarang, dan jujur saja, bukan mereka yang pada dasarnya termotivasi oleh cerita-yel-yel atau sharing dari kami para inspirator, tapi saya pribadi -dan mungkin teman-teman inspirator lainnya, terinspirasi juga oleh daya tahan, semangat, dan kesungguhan mereka menggapai cita-citanya.
Semoga Allah memberkahi apa yang telah kami lakukan, dan semoga Allah memberkahi anak-anak penerus bangsa ini *amin.
---000---
Balikpapan, 19 September 2015
Syamsul Arifin