Jika ada 2 mesin
sumber kebisingan yang saling berdekatan, tiap mesin sudah diketahui tingkat
kebisingannya masing-masing. Bagaimanakah cara termudah untuk mengetahui total
kebisingan yang dikeluarkan oleh kedua mesin tersebut saat menyala secara
bersamaan?
Tekanan suara
dalam decibel (dB) dihitung dalam skala logaritma, sehingga tidak bisa ditambah
atau dikurangi seperti halnya penjumlahan atau pengurangan dalam skala
aritmatika.
Jika
masing-masing mesin mengeluarkan kebisingan 90 dB, dan mesin kedua ditempatkan
disebelah mesin pertama, maka kombinasi kebisingan kedua mesin tersebut saat
dinyalakan bersamaan adalah 93 dB, bukan 180 dB.
Tabel berikut
bisa menjadi acuan untuk menjumlahkan 2 sumber kebisingan yang saling berdekatan:
Perbedaan
numerik antara kedua sumber kebisingan (dalam satuan dB)
|
Nilai yang
perlu ditambahkan ke sumber kebisingan yang tertinggi (dalam satuan dB)
|
0 – 0,1
|
3
|
1,0 – 2,4
|
2,5
|
2,5 – 4,0
|
2
|
4,1 – 6,0
|
1,5
|
6,1 – 9,9
|
1
|
10
|
0
|
Cara penggunaan
tabel diatas:
Pertama, tentukan
selisih kebisingan kedua sumber yang mau dihitung, pilih di rentang angka yang
ada di kolom kiri.
Kedua, geser ke
kolom kanan dalam satu baris yang sama, didapat angka yang telah ditentukan.
Ketiga, Jumlahkan
angka yang telah ditentukan itu ke sumber kebisingan yang tertinggi.
Sebagai contoh,
pada kasus kita di awal, ada 2 mesin yang mengeluarkan kebisingan 90 dB:
Pertama: selisih
antara kedua sumber kebisingan tersebut adalah 0 (nol) dB (90 – 90 = 0), di
kolom kiri ada di baris pertama.
Kedua: angka yang
telah ditentukan di kolom kanannya dalam satu baris yang sama adalah 3
Ketiga: jumlahkan
angka 3 ke nilai kebisingan yang tertinggi, dalam hal ini keduanya sama 90 dB,
sehingga total kebisingan jika kedua mesin itu menyala secara bersamaan adalah
90 + 3 = 93 dB
Mudah bukan?
Jika perbedaan antar kedua sumber kebisingan itu lebih
atau sama dengan 10 dB, maka angka yang perlu ditambahkan adalah 0 (nol).
Maksudnya, tidak diperlukan lagi faktor penyesuaian, karena penambahan sumber
kebisingan yang lebih rendah tidak akan membuat perbedaan yang bermakna pada
nilai kebisingan yang akan diukur.
Sebagai contoh, jika mesin A memiliki tingkat kebisingan
95 dB dan ditambahkan mesin B yang mengeluarkan kebisingan 80 dB, maka total
kebisingan yang ada akan tetap 95 dB.
---000---
Syamsul Arifin
HES Specialist Chevron Indonesia Company
Alumni K3 FKM UI