16 August 2021

VIA Survey of Character Strengths

I try VIA Survey of Character Strengths, here are my result of the test.
The ranking of the strengths reflects your overall ratings of yourself on the 24 strengths in the survey, how much of each strength you possess. Your top five are the ones to pay attention to and find ways to use more often.

Your Top Strength: Spirituality, sense of purpose, and faith -

You have strong and coherent beliefs about the higher purpose and meaning of the universe. You know where you fit in the larger scheme. Your beliefs shape your actions and are a source of comfort to you.

Your Second Strength: Love of learning -

You love learning new things, whether in a class or on your own. You have always loved school, reading, and museums-anywhere and everywhere there is an opportunity to learn.

Strength #3: Fairness, equity, and justice -

Treating all people fairly is one of your abiding principles. You do not let your personal feelings bias your decisions about other people. You give everyone a chance.

Strength #4: Hope, optimism, and future-mindedness -

You expect the best in the future, and you work to achieve it. You believe that the future is something that you can control.

Strength #5: Honesty, authenticity, and genuineness -

You are an honest person, not only by speaking the truth but by living your life in a genuine and authentic way. You are down to earth and without pretense; you are a "real" person.



You can try it too at: https://www.authentichappiness.sas.upenn.edu/testcenter

20 June 2021

Pujian itu seperti hadiah

Pujian itu seperti hadiah. Jika ada yang memberimu hadiah, terimalah, ucapkan terima kasih. Jika mau, balaslah hadiahnya.

Jika ada yang memujimu, terimalah, ucapkan terima kasih (atas pujiannya).

Kita bisa jadi tidak terbiasa memuji, apalagi menerima pujian. Akibatnya kita bingung merespon apa.

Jangan jadi orang tak tahu budi, dikasih hadiah, malah hadiahnya dilempar. Dipuji malah bilang "ah ngga begitu deh kayaknya saya" (atau yang serupa itu).

Bilang saja "terima kasih".

Dalam Islam bahkan kita diajarkan untuk berharap/berdoa agar bisa lebih baik lagi (dari apa yang telah dipuji), bukan karena ingin dipuji (lagi), tapi karena semangat 'selalu menjadi lebih baik dari hari sebelumnya' itu diajarkan.

"Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui. Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka perkirakan." (HR. Bukhari)

"Barang siapa yang harinya sama saja maka dia telah lalai, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin maka dia terlaknat, barang siapa yang tidak mendapatkan tambahan maka dia dalam kerugian, barangsiapa yang dalam kerugian maka kematian lebih baik baginya." *

*Perkataan dari Abdul Aziz bin Abi Ruwad ketika mimpi bertemu dan mendapat wasiat dari Rasulullah SAW. Riwayat serupa berasal dari Ali bin Abi Thalib dianggap dhaif menurut para imam hadits.

17 June 2021

Ok to say no

It is perfectly OK to say "no" as an answer.

Sometime, the best answer is "no".

"No" can be seen as rejection, negatif respond or decision. It does mean that way. 

However, "no" can sometime play as an important tool, path, way, to learn, to be creative (thinking other alternatives), to achieve a better result, to pivot and pass the previous target/goal.

No can be a gift.

Learn to use it. Please.

26 February 2021

Jesus adalah Nabi yang Menyembah Tuhan yang Esa

Jesus tidak pernah mengaku sebagai Tuhan.

  • Tuhan tidak menyembah tuhan yang lain.
  • Yohanes 17:3 Bapa adalah satu Tuhan yang benar
  • Jesus sujud dan berdoa kepada Tuhan di taman getsemani agar tidak disalib, menandakan ada zat/Tuhan yang maha berkuasa, dan Jesus bukan Tuhan yang berkuasa
  • Tidak ada satupun ayat yang nyatakan ucapan Jesus bahwa ia adalah Tuhan di dalam injil.
  • Juga tidak ada tentang ayat yang menyebutkan konsep trinitas secara nyata dan benar konteksnya di dalam injil. Ada beberapa ayat yang dijadikan landasan trinitas, padahal kalau ditelaah di ayat sebelumnya dan dilihat konteks ucapannya, hal itu tidak sesuai. Yang ada hanyalah kredo trinitas yang ditambahkan 4 abad setelah Yesus diangkat

Jesus mengakui hanya satu Tuhan.

Yesus adalah Nabi, sama seperti Musa dan Ibrahim, yang disusul oleh Nabi terakhir Muhammad saw.

02 January 2021

Maksimalkan Ikhtiar dan Lengkapi dengan Doa

Kita memiliki kebebasan kehendak dan pilihan, namun kita tidak pernah bisa lari dari takdir yang sudah digariskan.

Itulah sebabnya kita diajarkan untuk optimal dalam berusaha. Bermusyawarah dengan orang yang ahli/bijak/berilmu/berpengalaman untuk menghasilkan keputusan yang terbaik, mengerahkan seluruh sumber daya terbaik dalam bekerja. Memonitor dan menyesuaikan diri dengan kondisi atau informasi terkini untuk bisa mencapai target yang dituju.

Pada akhirnya, kita tidak pernah dituntut untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Yang dituntut adalah usaha yang maksimal.

Banyak orang percaya bahwa hasil itu berbanding lurus dengan usaha yang diberikan. Dan memang secara umumnya benar demikian. Itulah hukum alamnya, sunatullah.

Tapi bisa jadi ada pengecualian tertentu, sekali waktu.

Pencilan atau outlier, dalam terminologi statistik.

Meyakini bahwa semua sudah digariskan tidak untuk membuat kita malas berusaha. Tapi untuk membuat kita semakin banyak zikir kepada-Nya. Bersyukur atas segala anugerah dan berlindung atas kesombongan diri.

Keyakinan akan takdir adalah satu sisi mata koin, sisi yang satunya lagi adalah keyakinan bahwa Tuhan tidak akan pernah menyia-nyiakan amalan/usaha hamba-Nya.

Alhamdulillah dan astagfirullah untuk semua di 2020 (segala kebaikan dan kekurangan diri).

Semoga Allah memberikan lebih banyak lagi kenikmatan, kesehatan, dan keimanan di 2021 #amin ya rabbal alamin.





---000---

Jakarta, 2 Januari 2021
Syamsul Arifin.