Kunjungan lapangan para pimpinan perusahaan adalah salah
satu program yang bisa memperkuat budaya keselamatan di lokasi kerja –tempat
utama penerapan Sistem Manajemen K3 perusahaan. Namun, jika tidak dijalankan
dengan benar, aktifitas kunjungan lapangan tersebut bisa berbuah kontraproduktif.
Berikut beberapa poin yang harus diperhatikan para
pimpinan yang menginginkan kunjungan lapangannya memberikan hasil yang optimal.
Jadilah teladan
Para pekerja mempercayai apa yang mereka lihat, bukan apa
yang mereka dengar, karena itu, lakukan apa yang anda ucapkan ketika berbicara
tentang keselamatan.
Selama kunjungan, patuhi SEMUA peraturan keselamatan yang
ada. Setibanya di lokasi, ikuti safety induction,
jika tidak ada safety induction mungkin
karena merasa sungkan, mintalah. Safety
induction sangat bermanfaat untuk memberikan gambaran besar mengenai
pekerjaan yang berlangsung, bahaya-bahaya yang mungkin ada, dan beberapa
peraturan keselamatan umum serta hal-hal yang harus dilakukan jika terjadi
kondisi darurat.
Pastikan anda memakai seluruh Alat Pelindung Diri (APD)
yang dipersyaratkan semisal helm, kaca mata dan sepatu keselamatan. Selain
untuk melindungi diri anda, hal itu menunjukkan bahwa ketika berbicara tentang
wajibnya memakai APD -peraturan keselamatan-, maka kewajiban itu mencakup
seluruh pekerja , termasuk para pimpinan –peraturan keselamatan berlaku bukan
hanya bagi bawahan. Jika tidak tersedia APD yang dipersyaratkan atau anda tidak
bisa memenuhi persyaratan keselamatan lainnya, lebih baik tunda kunjungan
anda,meskin anda sudah berada di lokasi.
Libatkan pekerja,
tanyai mereka
Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan untuk
melibatkan diri dengan pekerja adalah dengan: bertanya.
Tanyakan apa yang sedang mereka kerjakan, apa saja bahaya
yang terlibat pada pekerjaan mereka, apa saja mitigasi yang telah mereka
lakukan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan aman.
Dengan bertanya, pekerja dipaksa memikirkan ulang langkah
kerja yang aman, potensi bahaya yang terlibat dan pencegahan yang telah mereka
lakukan. Dorong lebih jauh, tanyakan apakah yang mereka lakukan sudah memadai
atau belum.
Binalah komunikasi yang terbuka, posisikan diri secara
egaliter agar terbangun komunikasi dua arah yang jujur apa adanya.
Beri solusi
Dengan melakukan kunjungan lapangan, pimpinan perusahaan
bisa melihat secara langsung kesulitan ataupun hambatan yang dialami pekerja
dalam melaksanakan pekerjaannya secara efisien dan aman. Tangkap
kesulitan-kesulitan tersebut, dan jadilah bagian pemberi solusi, bukan pemberi
masalah.
Apakah ada isu kelangkaan APD, kesulitan penyediaan alat
kerja yang memadai, tidak adanya pelatihan, dst.
Beri apresiasi
Jika kunjungan lapangan dilakukan hanya ketika terjadi
kecelakaan, maka pimpinan tersebut akan diasosiasikan oleh para pekerja sebagai
pembawa berita buruk. Maka dari itu, alangkah baiknya jika para pimpinan
perusahaan datang ke lapangan membawa berita baik, bisa berupa bonus
keselamatan atau mungkin barang-barang merchandise perusahaan untuk dibagikan
ketika bertanya di sesi rapat keselamatan, tool
box meeting atau diberikan ke safety
officer lapangan untuk menyemarakkan pelatihan onsite yang dia lakukan.
Hentikan pekerjaan
yang tidak aman
Jika melihat pekerjaan yang tidak aman, tugas setiap
orang yang mengetahuinya untuk menghentikan pekerjaan tersebut sebelum terjadi
korban karena kecelakaan.
Dorong para pekerja untuk melakukan penghentian pekerjaan
yang tidak layak, dan hormati pekerja yang menghentikan anda, pimpinan
perusahaan. Aktifitas penghentian pekerjaan yang tidak aman merupakan salah
satu indikasi matangnya budaya keselamatan di sebuah organisasi.
Dorong pelaporan
Ketika melihat hal-hal yang tidak baik, mintalah pengawas
lapangan untuk melaporkannya. Doronglah pelaporan segala bentuk kecelakaan,
baik kecelakaan ringan, nearmiss, ataupun pelaporan kondisi tidak aman dan
perilaku berisiko yang diamati/di observasi.
Semakin banyak pelaporan, data potensi kecelakaan akan
semakin baik, memungkinkan tim yang di kantor mengamati kecenderungan/tren yang
terjadi guna pencegahan lebih awal.
Libatkan pimpinan
lain
Jika memungkinkan, ajaklah serta pimpinan dari tim lain.
Sepasang mata yang berbeda bisa memberikan sudut pandang baru yang mungkin
selama ini tidak terlihat oleh pekerja yang terbiasa dengan area kerja.
Jika area kerja juga melibatkan tim kerja dari perusahaan
lain, kunjungan lapangan pimpinan lintas departemen atau bahkan lintas
perusahaan, bisa memberikan masukan yang berharga, selama tim kunjungan
mempunyai tujuan yang sama, saling membina budaya keselamatan secara
konstruktif.
Jangan lupakan
tindak lanjut
Temuan-temuan dilapangan perlu ditindak lanjuti. Jangan
sampai hanya dianggap sebagai janji-janji palsu. Jika tindak lanjut dilakukan,
hal itu akan semakin meningkatkan kepercayaan pekerja terhadap komitmen para
pimpinannya.
Rutin
Jadwalkan kunjungan lapangan secara rutin. Bisa sebulan
sekali atau mungkin setahun dua kali. Hal baik yang dilakukan secara berkala
bisa membuat kontribusi yang berarti, apalagi jika dilakukan oleh posisi
tertinggi perusahaan yang bisa mengambil keputusan.
Dengan berada di lapangan, seorang pemimpin telah
menunjukkan bentuk komitmennya terhadap keselamatan kerja. Inilah yang pekerja
lapangan ingin lihat dan harapkan.
---000---
Penyusun: Syamsul
Arifin, SKM
HES Specialist, Chevron Indonesia Company
Alumni K3 FKM UI
No comments:
Post a Comment