Salah satu trik saya dalam menangani anak adalah transaksi win-win solution dan pemberian alternatif.
Kadang orang tua hanya bisa melarang, tapi tidak memberikan solusi atau alternatif. Jadinya anak tidak bisa berkembang karena ngga banyak yang ia bisa coba atau alami, atau kalau parah, malah bisa jadi anak pemberontak (ketika sudah besar).
Contohnya gimana sih..?
Misal, anak pengen ngemil dan jajan. Alih-alih hanya dilarang ngga boleh jajan junk food, orangtua harus ngasih alternatif jajanan yang sehat, dan juga dikasih penjelasan. Atau kalau memang ngelarang jajan karena mau makan (soalnya kalau udah ngemil sebelum makan, si anak bisa jadi malas makan utamanya nanti, ya kalau begitu dikasih solusi kapan dia boleh ngemil, misal setelah makan besar (siang, atau malam) baru boleh ngemil, atau dikasih secuil aja, atau dikasih tau jam-jam ngemilnya.
Contoh lain, anak dilarang hujan-hujanan. Masuk akal sih kalau memang supaya anak ngga sakit. Tapi apa solusinya, supaya ortu dan anak sama-sama 'menang' (win-win solution). Bisa aja anak diperbolehkan hujan-hujanan dengan batas waktu, misal hanya boleh 20 menit, habis itu langsung mandi air hangat. Atau boleh hujan-hujanan tapi pakai payung (supaya badan dan kepalanya ngga basah).
Intinya, kita sebagai ortu terkadang perlu menahan diri, jangan jadi ortu yang otoriter, penindas, perampas 'kesenangan' anak. Kita kudu bisa negosiasi, supaya nantinya anak juga bisa jadi anak yang fleksibel, ngga saklek, atau ngga jadi anak pemberontak. Di lain sisi, (semoga) akhirnya anak jadi tetap lengket dengan ortu (karena selalu ada solusi dan ngga mentok kalau berurusan dengannya) dan jadi makin cepat dewasa dan kratif karena ada penjelasan pelarangan dan ide alternatif urusannya.
Note: tapi terkadang anak juga harus diberikan ketegasan tanpa toleransi, supaya dia paham bahwa terkadang ada keinginan yang dia tidak bisa dapatkan.
Misal ketika anak ikut belanja, jangan sampe apa aja yang anak mau diturutin, kalo diturutin terus, dia akan jadi raja kecil yang kemauannya ngga boleh ditolak.
No comments:
Post a Comment