Jam 12 malam, kami ke Rumah Sakit Pertamina. Sekitar 15 menit berkendara dari rumah.
Masuk IGD, kemudian menunggu untuk masuk ruang bersalin di lantai yang terpisah. Setelah selesai mengurus administrasi dan ruang rawat inap. Istri diobservasi di kamar bersalin. Sudah pembukaan 4.
Bidan berkomunikasi dengan dokter kandungan, dr Ida.
Jam 7 pagi, dokter datang, sudah pembukaan 7-8. Ketuban dipecah.
Sampai jam 9, tidak ada perkembangan pembukaan. Dokter menyatakan ini perlu di sesar, karena sudah tidak ada perkembangan pembukaan, seharusnya 2 jam cukup untuk pembukaan penuh.
Tidak ada pilihan lain.
Peralatan melahirkan normal yang sudah disiapkan, kemudian dirapihkan kembali. Ruang operasi sudah dipesankan. Bahkan dokter anestesi juga sudah dikoordinir untuk hadir segera ke RS. Baju melahirkan istripun diganti baju operasi.
Kami hanya bisa pasrah.
Tapi Alhamdulillah, ternyata ada mules susulan. Saya panggil bidan untuk memeriksa, ternyata bukaannya sudah penuh.
Dokter Ida kembali dipanggil, tadinya beliau sudah bersiap untuk operasinya. Peralatan melahirkan dikembalikan. Bahkan dokter anestesi dan ruang operasi dibatalkan dengan cara ditelpon yang disangkutkan pada jilbab bidannya, karena dia juga sibuk mempersiapkan peralatan untuk melahirkan.
Alhamdulillah, anak kembar kami bisa lahir dengan normal. Pukul 9.34 dan 09.39.
No comments:
Post a Comment