Ada suatu hadits yang menarik tentang seorang Arab badui yang kencing di ujung masjid Rasulullah. Orang-orang marah, tapi Rasulullah menahan orang-orang, dan setelah si badui tadi menuntaskan kencingnya, beliau menyuruh orang agar menyiram bekas kencing itu dengan air.
Suatu hadits yang mungkin kita semua pernah mendengarnya.
Di balik pelajaran fiqh mengenai cara mensucikan bekas najis, ada pelajaran sulit mengenai bagaimana bersikap terhadap orang yang bodoh, yaitu bersabar dan berlemah lembut terhadap mereka.
Si Arab badui itu tidak tahu. Jadi apa yang ia lakukan ia anggap bukanlah suatu kesalahan/masalah.
Dalam kehidupan. Kita bisa sangat mudah sekali emosi akibat ketidaktahuan (atau ketidakmautahuan?) orang lain.
Hal yang sepatutnya kita lakukan adalah tetap tenangkan pikiran (atau hati), jangan terpancing emosi, dan cari solusi dengan tetap berlaku lemah lembut.
Mudah? Jelas tidak.
*inspirasidaripembacaanhaditsketikaasardimasjidkantor
---000---
Syamsul Arifin
Balikpapan, 15 Oktober 2018
No comments:
Post a Comment