Kurban adalah salah satu ibadah berorientasi vertikal
dengan dampak horizontal. Tujuan qurban adalah mendekatkan diri kepada Allah
bagi pengurban, tapi manfaatnya terasa sampai ke masyarakat luas.
Di kota Balikpapan saja, Kepala Dinas Pangan Pertanian
dan Perikanan (DPPP) Balikpapan mengestimasi keperluan hewan kurban sebesar 3.000
ekor sapi dan 1.500 kambing. Sementara untuk ukuran provinsi, Kepala Dinas
Peternakan Provinsi Kalimantan Timur memperkirakan kebutuhan hewan kurban
sebanyak 11.543 sapi dan 6.932 ekor kambing untuk kebutuhan Idul Adha tahun ini.
Dengan angka tersebut, bisa dibayangkan berapa banyak
warga yang tersentuh distribusi pembagian daging kurban. Sekitar 2 juta warga
Kaltim yang akan menerima bingkisan daging kurban!
Yang awalnya adalah usaha seorang muslim untuk
mendekatkan dirinya kepada Tuhannya, menjadi usaha nasional atau bahkan global
untuk meningkatkan taraf gizi banyak orang.
Secara nasional, konsumsi daging sapi di Indonesia masih
sangat rendah, hanya 2,2 kg per kapita/tahun. Kalah jauh dengan negara-negara
Eropa, seberat 45 kg per kapita/tahun, atau 20 kali lipat lebih banyak. Bahkan
dibandingkan negara tetangga saja, Singapura dan Malaysia, konsumsi dagingnya
masih lebih banyak, sebesar 15 kg per kapita/tahun.
Alhamdulillah, dengan adanya momentum Idul Adha, masyarakat
memperoleh kesempatan untuk memperbaiki asupan gizi hewani yang mengandung
protein, zat besi, dan vitamin.
Ibadah kurban juga memiliki efek pengganda ekonomi yang
besar karena menggerakkan beragam aktifitas ekonomi yang ada di masyarakat.
Bukan hanya ada aktifitas jual beli hewan, tapi juga melibatkan jasa angkutan,
pemotongan hewan, pemeriksaan hewan, pembiakkan hewan, dan lain sebagainya.
Jika diasumsikan 1 sapi seharga 18 juta Rupiah dan 1
kambing seharga 3 juta Rupiah, maka setidaknya ada pergerakan uang sebesar 228,5
milyar di Kaltim. Sektor riil ekonomi semakin berputar dengan adanya momen Idul
Adha.
Dari prosesi kurban, kita pun belajar banyak ke dalam
jiwa. Belajar untuk berbagi, belajar untuk tidak terlalu mencintai harta
kepemilikian, dan belajar mengerti, bahwa harta kita sebenarnya bukanlah
apa-apa yang kita pakai, kita kenakan, atau kita miliki, tapi harta kita
sebenarnya adalah apa-apa yang kita belanjakan di jalan Allah, yang pada
akhirnya akan menjadi tabungan kebaikan kita di hari akhir nanti.
Selamat menjadi pribadi yang saleh kaum muslimin yang
telah berkurban, semoga keikhlasannya diganjar keridhaan Allah SWT. Terima
kasih juga karena telah membentuk kesalehan sosial dengan berbagi kebaikan
kepada sesama, turut menggerakkan ekonomi masyarakat, dan turut memperbaiki
taraf gizi orang banyak.
---000---
Balikpapan, 2 September 2017
Syamsul Arifin, SKM. MKKK.
Praktisi K3 Balikpapan
Referensi:
·
Kaltim Siapkan 11.837 Sapi Hadapi Idul Adha. http://kaltim.antaranews.com/berita/39753/kaltim-siapkan-11837-sapi-hadapi-idul-adha
·
Balikpapan Perlu 4.500 Hewan Kurban. http://kaltim.tribunnews.com/2017/08/01/balikpapan-perlu-4500-hewan-kurban
·
Konsumsi daging sapi orang Indonesia masih
rendah. http://www.antaranews.com/berita/527724/konsumsi-daging-sapi-orang-indonesia-masih-rendah
·
Berbagi Gizi Lewat Hewan Qurban. http://lifestyle.kompas.com/read/2015/09/18/093127723/Berbagi.Gizi.Lewat.Hewan.Qurban
·
Dimensi Ekonomi Ibadah Bulan Dzulhijjah. https://www.timesindonesia.co.id/read/133252/3/20160922/074814/dimensi-ekonomi-ibadah-bulan-dzulhijjah
·
5 Pelajaran dari Ibadah Qurban dan Haji. https://rumaysho.com/8990-pelajaran-ibadah-qurban-haji.html
======================================
Tulisan ini dimuat di kolom opini koran Tribun Kaltim edisi Senin, 4 September 2017, hal 10.
No comments:
Post a Comment