Janganlah sombong, sebab kesombongan adalah selendang Tuhan.
Apa yang bisa kau sombongkan pula.
Kau tidak memiliki kerajaan seperti yang dimiliki Nabi Sulaiman, yang menguasai bukan hanya manusia, tapi juga binatang, angin, jin.
Pun tidak memiliki ketampanan yang dimiliki Nabi Yusuf, yang para wanita sampai melukai tangan mereka ketika memotong buah karena tertawan ketampanannya.
Apalagi memiliki keajaiban seperti yang dimiliki Nabi Isa, yang lahir tanpa ayah, mampu menyembuhkan orang buta dan menghidupkan orang mati -dengan izin Allah.
Tidak pula secerdas Nabi Khidir, yang Nabi Musa belajar padanya, tahu masa depan dan hikmah masa lalu.
Belum mencapai juga kesholehan setinggi Nabi Ibrahim, sang kekasih Allah.
Maka apa lagi yang bisa kau banggakan?
Selama ini kamu berjalan-jalan membawa kotoran di perut, telinga, mata, hidung, dan mulut. Dan jika kau mati akan jadi bangkai yang tak berguna.
Berhentilah menyombongkan diri.
Amalmu belum tentu diterima, sedang kesalahanmu banyak dan belum tentu diampuni-Nya.
Siapa yang bisa menjamin dirimu akan masuk surga? Padahal kamu sendiri tidak tahu kapan dicabutnya nyawa.
Janganlah menyombongkan diri.
Sebab iblis diusir dari surga karena sombong, merasa lebih baik dari Adam yang diciptakan dari tanah.
Buanglah jauh kesombongan, sebab tidak akan masuk surga orang yang sombong, meski hanya sebesar biji semangka.
Usahlah sombong, karena kita semua sejajar dihadapannya, sama-sama ciptaan-Nya, sama-sama kan menghadap dan dimintai pertanggungjawaban atas segala tindak tanduk kita.
Kesombongan tidak akan membuatmu mulia. Tidak akan mengangkat derajat martabatmu di hadapan manusia.
Buat apa juga merasa lebih baik dari orang lain, kalau ternyata Tuhan memandangmu hina.
Janganlah sekali-kali merasa lebih baik dari orang lain, dan janganlah sekali-kali kamu menolak kebenaran, hanya karena kamu merasa lebih baik dari padanya.
---000---
Balikpapan, 21 Juni 2018
Syamsul Arifin
No comments:
Post a Comment