16 September 2017

Talk Show Radio IDC FM, Keselamatan ketika Banjir

6 September 2017 lalu, saya mengisi program safety talk, radio talk show di IDC FM, Balikpapan. Mewakili Uniba, kami membahas topik keselamatan ketika banjir.

Note: ada kesalahan penyebutan efek air balloning, seharusnya efek hydroplaning, ketika roda ban tidak 'menggigit'/mencengkram jalan karena ada lapisan air.

Silakan didengarkan di rekaman yang suah diupload di youtube berikut:


Dari Kesalehan Pribadi Menuju Kesalehan Sosial

Kurban adalah salah satu ibadah berorientasi vertikal dengan dampak horizontal. Tujuan qurban adalah mendekatkan diri kepada Allah bagi pengurban, tapi manfaatnya terasa sampai ke masyarakat luas.

Di kota Balikpapan saja, Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DPPP) Balikpapan mengestimasi keperluan hewan kurban sebesar 3.000 ekor sapi dan 1.500 kambing. Sementara untuk ukuran provinsi, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur memperkirakan kebutuhan hewan kurban sebanyak 11.543 sapi dan 6.932 ekor kambing untuk kebutuhan Idul Adha tahun ini.

Dengan angka tersebut, bisa dibayangkan berapa banyak warga yang tersentuh distribusi pembagian daging kurban. Sekitar 2 juta warga Kaltim yang akan menerima bingkisan daging kurban!

Yang awalnya adalah usaha seorang muslim untuk mendekatkan dirinya kepada Tuhannya, menjadi usaha nasional atau bahkan global untuk meningkatkan taraf gizi banyak orang.

Secara nasional, konsumsi daging sapi di Indonesia masih sangat rendah, hanya 2,2 kg per kapita/tahun. Kalah jauh dengan negara-negara Eropa, seberat 45 kg per kapita/tahun, atau 20 kali lipat lebih banyak. Bahkan dibandingkan negara tetangga saja, Singapura dan Malaysia, konsumsi dagingnya masih lebih banyak, sebesar 15 kg per kapita/tahun.

Alhamdulillah, dengan adanya momentum Idul Adha, masyarakat memperoleh kesempatan untuk memperbaiki asupan gizi hewani yang mengandung protein, zat besi, dan vitamin.

Ibadah kurban juga memiliki efek pengganda ekonomi yang besar karena menggerakkan beragam aktifitas ekonomi yang ada di masyarakat. Bukan hanya ada aktifitas jual beli hewan, tapi juga melibatkan jasa angkutan, pemotongan hewan, pemeriksaan hewan, pembiakkan hewan, dan lain sebagainya.

Jika diasumsikan 1 sapi seharga 18 juta Rupiah dan 1 kambing seharga 3 juta Rupiah, maka setidaknya ada pergerakan uang sebesar 228,5 milyar di Kaltim. Sektor riil ekonomi semakin berputar dengan adanya momen Idul Adha.

Dari prosesi kurban, kita pun belajar banyak ke dalam jiwa. Belajar untuk berbagi, belajar untuk tidak terlalu mencintai harta kepemilikian, dan belajar mengerti, bahwa harta kita sebenarnya bukanlah apa-apa yang kita pakai, kita kenakan, atau kita miliki, tapi harta kita sebenarnya adalah apa-apa yang kita belanjakan di jalan Allah, yang pada akhirnya akan menjadi tabungan kebaikan kita di hari akhir nanti.

Selamat menjadi pribadi yang saleh kaum muslimin yang telah berkurban, semoga keikhlasannya diganjar keridhaan Allah SWT. Terima kasih juga karena telah membentuk kesalehan sosial dengan berbagi kebaikan kepada sesama, turut menggerakkan ekonomi masyarakat, dan turut memperbaiki taraf gizi orang banyak.


---000---

Balikpapan, 2 September 2017

Syamsul Arifin, SKM. MKKK.
Praktisi K3 Balikpapan


Referensi:
·         Kaltim Siapkan 11.837 Sapi Hadapi Idul Adha. http://kaltim.antaranews.com/berita/39753/kaltim-siapkan-11837-sapi-hadapi-idul-adha
·         Balikpapan Perlu 4.500 Hewan Kurban. http://kaltim.tribunnews.com/2017/08/01/balikpapan-perlu-4500-hewan-kurban
·         Konsumsi daging sapi orang Indonesia masih rendah. http://www.antaranews.com/berita/527724/konsumsi-daging-sapi-orang-indonesia-masih-rendah
·         5 Pelajaran dari Ibadah Qurban dan Haji. https://rumaysho.com/8990-pelajaran-ibadah-qurban-haji.html


======================================

Tulisan ini dimuat di kolom opini koran Tribun Kaltim edisi Senin, 4 September 2017, hal 10.

Mudik Selamat, Selamat Mudik

Lebaran sebentar lagi. Sebagian keluarga mulai mempersiapkan pernak-pernik lebaran berupa ketupat, baju baru, atau mengecat rumah, sedang sebagian keluarga lainnya sudah bersiap mengepak baju untuk menempuh ratusan kilometer menuju kampung halamannya.

Beberapa hal perlu diperhatikan pemudik agar tradisi tahunan menjelang hari raya ini berjalan lancar dan aman.

Tips meninggalkan rumah

Pertama, jangan mudah sharing informasi bahwa anda akan mudik sekeluarga, baik bercerita langsung ke orang-orang maupun posting di sosial media. Apalagi memberikan detail lengkap akan pergi ke mana, alamat rumah, dan periode keluar rumahnya. Info ini bisa dimanfaatkan orang yang tidak bertanggungjawab untuk mencuri.

Ceritakan hanya  kepada orang yang anda percaya semisal tetangga dekat, ketua RT, atau satpam lingkungan. Mintalah mereka sesekali mengecek kondisi rumah ketika ada bepergian.

Kedua, untuk menghindari bahaya kebakaran, pastikan peralatan listrik (AC, TV, kulkas, dispenser, charger handphone, dll) dalam keadaan mati. Cabut kabel perangkat dari stop kontak guna memastikan. Cabut regulator gas dari tabung gas.

Ketiga, pasang sensor otomatis untuk lampu di teras. Ada beberapa tipe sensor lampu, ada yang diaktifkan dengan pengaturan waktu, ada juga yang aktif jika pencahayaan kurang/sudah malam. Hal ini bermanfaat sehingga orang tidak tahu tidak ada orang di rumah, kerena ketika siang hari lampu teras akan mati dan ketika malam hari lampu akan otomatis menyala.

Keempat, pastikan pintu, jendela, garasi terkunci rapat. Jika diperlukan, pasang kunci pengaman tambahan.

Tips selama perjalanan

Pertama, perhatikan kondisi tubuh, terutama jika bepergian bersama kelompok rentan seperti bayi, wanita hamil, dan lansia. Perjalanan panjang membutuhkan kondisi fit. Pastikan cukup istirahat sebelum bepergian.

Bawa obat-obatan pribadi, bekal makanan, dan pastikan keluarga cukup minum untuk menghindari dehidrasi. Jika membawa kendaraan sendiri, atur irama perjalanan, berhentilah ketika letih/mengantuk, jangan memaksakan diri. Disarankan anda beristirahat setiap 4 jam.

Kedua, jaga keselamatan keluarga dan barang bawaan. Tidak menutup kemungkinan ada copet yang memanfaatkan kesibukan anda mengelola barang bawaan dan keluarga. Pastikan dompet dan barang berharga selalu dalam pengawasan. Pastikan anak-anak terutama yang kecil, selalu dalam pengawasan untuk menghindari tercecer dan hilang di tengah keramaian.

Ketiga, jika berencana membawa kendaraan pribadi, periksa kondisi kendaraan sebelum berangkat. Ada baiknya membawa kendaraan ke bengkel untuk pemeriksaan menyeluruh sebelum bepergian.

Pastikan spare-part kendaraan (misalnya ban cadangan) tersedia, dokumen kendaraan lengkap, dan bahan bakar terisi penuh untuk menghindari mogok di tengah kemacetan.

Patuhi rambu lalu-lintas, hindari melawan arus dan melebihi batas kecepatan berkendara. Perhatikan kondisi jalan; berkendaralah lebih hati-hati ketika infrastruktur jalan rusak, lampu penerangan jalan kurang, atau kondisi hujan.

Keempat, jaga motivasi/semangat keluarga ketika mudik. Tidak jarang kemacetan yang  panjang, antrian yang mengular, menurunkan emosi. Jaga dengan selalu melihat sisi positif bisa bepergian menghabiskan waktu bersama keluarga-mengunjungi anggota keluarga lainnya, dan siapkan hiburan (bacaan, mainan, camilan, dan tetap bergembira) selama perjalanan.

Terakhir, berdoalah. Semoga Allah menjaga harta yang anda tinggalkan, dan menjadikan perjalanan anda lancar dan menyenangkan.

Selamat mudik, semoga mudiknya selamat.



---000---


Penulis: Syamsul Arifin, SKM. MKKK.
Praktisi dan pengajar K3 Balikpapan

Referensi:


==========================================

Tulisan ini dimuat juga di kolom opini Tribun Kaltim, 23 Juni 2017, hal 10.
Atau versi webnya di: http://kaltim.tribunnews.com/2017/06/23/mudik-selamat-selamat-mudik

Ramadhan, Titik Awal Berhenti Merokok

31 Mei lalu diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day. World Health Organization (WHO) mengambil tema “tembakau – ancaman perkembangan (bangsa)” untuk perayaan tahun ini.

Direktur umum WHO, Dr Margaret Chan mengatakan bahwa tembakau memperbesar kemiskinan, menurunkan produktifitas ekonomi, berkontribusi pada pilihan makan di keluarga miskin (lebih memilih rokok ketimbang makanan sehat-bergizi), dan mencemari udara dalam ruangan.

Parahnya, untuk konsumsi rokok, Indonesia menempati ranking tertinggi (pertama) se-negara di ASEAN dengan rata-rata konsumsi sebanyak 1,322 batang per orang per tahun.

Yang menyedihkan, konsumsi rokok di keluarga miskin jauh lebih besar dibandingkan pengeluaran penting lainnya semisal untuk pendidikan, kesehatan, telur, susu, dan daging.

Survei keluarga nasional, Badan Pusat Statistik (BPS) 2011 menunjukkan bahwa pengeluaran untuk rokok 5 kali lebih besar dari pengeluaran untuk telur dan susu, 6,5 kali lebih besar dari biaya pendidikan, 6,5 kali lebih besar dari biaya kesehatan, dan 9 kali lebih besar dari pengeluaran untuk konsumsi daging!

Sepertinya orang miskin lebih memilih ‘makan’ rokok ketimbang makan daging?



Ada yang berkata bahwa dengan merokok, kita membantu meningkatkan ekonomi petani tembakau dan meningkatkan pendapatan negara? Faktanya, data Kementerian Kesehatan menunjukkan, meski negara menerima cukai rokok sebesar Rp. 55 triliun (tahun 2010), pengeluaran makro akibat rokok jauh lebih besar, mencapai Rp. 245,41 triliun (pembelian rokok 138 triliun, hilangnya produktifitas akibat cacat di usia muda 105,3 triliun, dan pengeluaran perawatan medis 2,11 triliun). Data ini menunjukkan bahwa kerugian akibat rokok lebih besar dari manfaat ekonomi yang dihasilkan.

Sudibyo Markus, Direktur Indonesia Institute for Social Development mengatakan bahwa orang terkaya nomor 1 dan 2 di Indonesia adalah pemilik industri rokok, sementara hidup petani tembakau terseok-seok; komoditas tembakau yang dihasilkan oleh petani justru dinikmati oleh industri rokok besar.

Penelitian mengenai kondisi petani tembakau di Indonesia yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas (LD-FEUI) bekerjasama dengan Tobacco Control Support Center (TCSC) atau Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) juga menunjukkan bahwa kondisi petani tembakau menunjukkan informasi yang memprihatinkan.

Upah buruh tani tembakau yang diterima lebih rendah dari rata-rata upah nasional. Rata-rata upah harian buruh tani tembakau sebesar Rp 15.899 per hari atau sekitar Rp 413.374 perbulan dengan asumsi 26 hari kerja.

Bahkan hasil penelitian juga menunjukkan sebanyak 65% responden buruh tani tembakau menyatakan ingin mencari pekerjaan lain. 64% nya menyatakan ingin beralih ke usaha lain seandainya ada usaha lain dengan keuntungan lebih besar atau minimal sama.

Saya tidak akan menjelaskan mengenai bahaya merokok, kandungan racun yang ada dalam sebatang rokok, efek buruknya bagi kesehatan, dan kerugian ekonomi yang didapat dari pilihan merokok, yang akan saya ungkapkan selanjutnya adalah himbauan untuk memanfaatkan momentum puasa di bulan Ramadhan untuk memulai langkah awal menghentikan kebiasaan buruk, merokok.

Secara bahasa, puasa berarti “menahan”, sedang secara istilah, puasa berarti “menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga matahari terbenam, dengan disertai niat”. Salah satu yang dapat membatalkan puasa adalah merokok.

Ustadz Ahmad Sarwat, Lc., MA. menjelaskan, seluruh ulama sepakat bahwa menghisap rokok bila dilakukan pada siang hari Ramadhan, maka hal itu membatalkan puasa.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin menasihati, bulan Ramadhan adalah waktu tepat bagi orang yang memiliki tekad kuat untuk meninggalkan rokok yang jelek dan bisa mendatangkan bahaya.

Waktu ini adalah kesempatan yang baik untuk meninggalkan rokok karena sepanjang siang, seseorang harus menahan diri dari hal tersebut. Sedangkan di malam hari, dia bisa menghibur diri dengan hal-hal yang mubah seperti makan, minum, jalan-jalan ke masjid, atau berkunjung ke majelis orang sholih.

Untuk meninggalkan kebiasaan merokok, seseorang juga hendaknya menjauhkan diri dari para pecandu rokok yang bisa mempengaruhi dia untuk merokok lagi.

Apabila seorang pecandu rokok setelah sebulan penuh meninggalkan rokoknya (karena momen puasa yang dia lalui), ini bisa menjadi penolong terbesar baginya untuk meninggalkan kebiasaan rokok selamanya, dia bisa meninggalkan rokok tersebut di sisa umurnya.

Bulan Ramadhan inilah kesempatan yang baik. Waktu ini janganlah sampai dilewatkan oleh pecandu rokok untuk meninggalkan kebiasaan rokoknya selamanya.

Semoga Allah memberikan hidayah kepada pecandu rokok untuk meninggalkan kebiasaan rokok selamanya setelah dia berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan yang penuh berkah, Amin Ya Rabbal Alamin.



---000---

Penulis: Syamsul Arifin, SKM. MKKK.
Praktisi dan pengajar K3 Balikpapan

Referensi:
Abduh Tuasikal, Muhammad. Saatnya Meninggalkan Rokok di Bulan Ramadhan. Di akses di: https:// rumaysho.com/456-saatnya-meninggalkan-rokok-di-bulan-ramadhan.html, 1 Juni 2017
Sarwat, Ahmad. Merokok Membatalkan Puasa, Kalau Terhisap Asap Rokok? Di akses di: http:// www.rumahfiqih.com/x.php?id=1404119033, 1 Juni 2017
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia. Orang Terkaya RI Pemilik Industri Rokok, Tapi Petani Tembakau Terseok. Di akses di: http://www.kspi.or.id/orang-terkaya-ri-pemilik-industri-rokok-tapi-petani-tembakau-terseok.html, 1 Juni 2017
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Menelisik Kesejahteraan Petani Tembakau. Di akses di: http:// ylki.or.id/2011/10/menelisik-kesejahteraan-petani-tembakau/, 1 Juni 2017
World Health Organization. World No Tobacco Day 2017: Beating tobacco for health, prosperity, the environment and national development.  Di akses di: http://www.who.int/mediacentre/news/ releases/2017/no-tobacco-day/en/, 1 Juni 2017
Pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan RI. Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia, berdasarkan Riskesda 2007 dan 2013. Di akses di: http://www.depkes.go.id/resources/ download/pusdatin/infodatin/infodatin-hari-tanpa-tembakau-sedunia.pdf, 1 Juni 2017
Katadata. Konsumsi Rokok Per Kapita Indonesia Tertinggi di ASEAN. Di akses di: http://databoks. katadata. co.id/datapublish/2016/08/31/konsumsi-rokok-per-kapita-indonesia-tertinggi-di-asean, 1 Juni 2017
Kadir, Ruslan. Konsumsi Rokok Penduduk Indonesia yang Mengkhawatirkan. Di akses di: https:// indonesiana.tempo.co/read/51291/2015/10/13/kadirsst/konsumsi-rokok-penduduk-indonesia-yang-mengkhawatirkan, 1 Juni 2017
Sabiq, Sayyid. 2008. Fiqih Sunnah, bab Puasa, hal 621. Jakarta


=========================================
Tulisan ini dimuat juga di kolom opini Tribun Kaltim, edisi Sabtu 3 Juni 2017, hal 10.