31 March 2008

Five Ways to Defend Qur'an: Qaradawi

By  Mohammad Sabrah, IOL Correspondent

Image

Sheikh Qaradawi told IOL many Muslims who project a distorted image of islam though wrong understand of the Qur'an

CAIRO — Prominent Muslim scholar Yusuf al-Qaradawi refuted allegations by a far-right Dutch lawmaker that the Noble Qur'an incites murder and hatred, outlining five ways to stand up to Islam offenders.

"What the Dutch politician did is tantamount to opening fire on the Qur'an," Qaradawi said in exclusive statements to IslamOnline.net.

"Calling the Qur'an a 'fascist book' is a groundless, fabricated allegation that can only come from an ignorant," added the president of the International Union for Muslim Scholars.

Geert Wilders, the leader of the right-wing Freedom Party, on Thursday, March 27, posted a controversial anti-Qur'an documentary on a video-sharing website.

The 15-minute film, entitled "Fitna," an Arabic word for sedition or strife, starts with a Danish cartoon showing a man described as Prophet Muhammad (peace and blessings be upon him) with a ticking bomb in his turban.

It then shows a page from the Noble Qur'an on the right and a translation of one specific verse on the left.

In the following scene, the Qur'an page is replaced by a plane hitting the New York World Trade Center on September 11, 2001, while the verse remains on the left.

Similar segments follow the same pattern linking verses from the Qur'an to attacks such as the 2004 Madrid train bombing, the 2005 London bombing, the attack on US soldiers in Somalia a decade ago, the murder of Dutch director Theo van Gogh in 2004 and beheadings in Iraq.

The controversial films has drawn rebuke from the UN, EU and the dutch government.

"The film equates Islam with violence. We reject that interpretation," Dutch Premier Jan Peter Balkenende said immediate after its release.

"We believe it serves no purpose other than to offend."

Five Responses

Sheikh Qaradawi outlined five ways to respond to insults to Islam and Prophet Muhammad by Wilders and his alike.

"We need scholarly refutations to claims that Prophet Muhammad incited the killing of men and women," he stressed.

"This should be done in several languages to reach all those who do not know the truth about the prophet of mercy."

The prominent Muslim scholar also urged political responses.

"Heavyweight Muslim countries should have a manly stance in defense of Islam and its prophet," he added.

"The peoples need to pressure their governments to take such a stand and prove to the world that the Muslim Ummah is still alive."

Sheikh Qaradawi also underlined the need for artistic and media responses.

"Movies and TV shows play an important role in clarifying the true image of a much-stereotyped Islam."

Two young Dutchmen, Ersin Kiris and Vincent van der Lem, have already released a counter film on Youtube and MTNL.nl (official website of the Multicultural Television in the Netherlands).

It seeks the borders of freedom of expression and attacks Wilders with his own weapons.

Sheikh Qaradawi said the response is boycotting the products of countries that allow its citizens to bash Islam.

The Dutch government has reportedly distanced itself from Wilders views and tried unsuccessfully to convince him not to broadcast the film.

Recognizing that under the Dutch law and constitution it could not prevent the film release, it had vowed to review its content once made public.

"The government will investigate whether Mr Wilders has committed a criminal offence; the Public Prosecution Service will decide about prosecution."

Sheikh Qaradawi, the president of the International Union for Muslim Scholars, regretted that many Muslims project a distorted image of their religion though their wrong understand of the Qur'an.

"We ask them to better understand the Islam's message of peace, mercy and human brotherhood," he added.

"We also hope that non-Muslims will get a chance to know the truth about Islam which only wants peace and prosperity for mankind."

Source: http://www.islamonline.net/servlet/Satellite?c=Article_C&cid=1203758501416&pagename=Zone-English-News/NWELayout

27 March 2008

[puisi] Rindu

Bayangan wajahmu mengalirkan air mata
Jauhnya jarak dan waktu menghidupkan kerinduan
Hati yang rindu menghimpit dada, menyesakkan jiwa
Tersebut namamu dalam lisan
Teriring sebuah doa tuk perjumpaan
Dunia masih mencengkramku erat
Sehingga pertemuan menjadi muskil
Akankan berjumpa kekasih yang dirindu..?
Merasakan tanganmu menyentuh bibirku
Bersimpuh dan memeluk erat dirimu
Akankan berjumpa dengan kekasih yang dirindu..?
Berharap dirimu juga memiliki cinta dan rindu untukku
Berdua saja di telaga itu

 

27032008
*Ya Rasulullah... diri ini rindu kepadamu...*

24 March 2008

Bantu Sesama

"Barangsiapa memberi pertolongan akan hajat saudaranya, maka Allah selalu menolongnya dalam hajatnya. Dan barangsiapa memberi kelapangan kepada seseorang Muslim dari sesuatu kesusahan, maka Allah akan melapangkan orang itu dari sesuatu kesusahan dari sekian banyak kesusahan pada hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi cela seseorang Muslim, maka Allah akan menutupi cela orang itu pada hari kiamat." (Muttafaq'alaih)

 

Jika kita mau membantu saudara/i kita yang sedang kesusahan atau membutuhkan bantuan, selain mendapatkan pahala kebaikan, ternyata kitapun akan dibantu oleh Allah jika memiliki keperluan, dan yang lebih penting… kita akan dimudahkan dari kesusahan pada saat hari akhir, hari dimana tiada perlindungan dan pertolongan selain perlindungan dan pertolonganNya.

 

Semoga Allah memudahkan urusan kita dan menolongan kita (terutama) pada hari kiamat, di padang masyar, dan di hari perhitungan/pengadilan akhirat (dikarenakan amalan kita menolong sesama karena Allah semata)…. (amin/kabulkanlah ya Allah)

 

Mendekat Kepada Allah dan Meraih CintaNya

Oleh: Syamsul Arifin*

 

Dan tidaklah seseorang hambaKu itu mendekat padaKu dengan sesuatu yang amat Kucintai lebih daripada apabila ia melakukan apa-apa yang telah Kuwajibkan padanya. Dan tidaklah seseorang hambaKu itu mendekatkan padaKu dan melakukan hal-hal yang sunnah sehingga akhirnya Aku mencintainya. Maka apabila Aku telah mencintainya, Akulah yang sebagai telinganya yang ia gunakan untuk mendengar, Akulah matanya yang ia gunakan untuk melihat, Akulah tangannya yang ia gunakan untuk mengambil dan Akulah kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Andaikata ia meminta sesuatu padaKu, pastilah Kuberi dan andaikata memohonkan perlindungan padaKu, pastilah Kulindungi." (Riwayat Bukhari)

 

Menjadi hamba yang dekat dengan Allah, ternyata gampang kok. Rasulullah saw menjelaskan bahwa kita cukup melakukan hal-hal yang telah Allah wajibkan agar bisa menjadi hamba yang dekat denganNya.

 

Hal-hal yang Allah wajibkan untuk kita itu jelas dan terperinci, karena memang terbatas dan hanya sedikit jumlahnya. Begitu pula dengan hal-hal yang telah Allah larang, larangan-larangan tersebut jelas dan terperinci karena memang hanya sedikit batasannya.

 

Hadist riwayat Thalhah bin Ubaidillah ra., ia berkata: Seseorang dari penduduk Najed yang kusut rambutnya datang menemui Rasulullah saw. Kami mendengar gaung suaranya, tetapi kami tidak paham apa yang dikatakannya sampai ia mendekati Rasulullah saw. dan bertanya tentang Islam. Lalu Rasulullah saw. bersabda: (Islam itu adalah) shalat lima kali dalam sehari semalam. Orang itu bertanya: Adakah shalat lain yang wajib atasku? Rasulullah saw. menjawab: Tidak ada, kecuali jika engkau ingin melakukan shalat sunat. Kemudian Rasulullah bersabda: (Islam itu juga) puasa pada bulan Ramadan. Orang itu bertanya: Adakah puasa lain yang wajib atasku? Rasulullah saw. menjawab: Tidak, kecuali jika engkau ingin melakukan puasa sunat. Lalu Rasulullah saw. melanjutkan: (Islam itu juga) zakat fitrah. Orang itu pun bertanya:Adakah zakat lain yang wajib atasku? Rasulullah saw. menjawab: Tidak, kecuali jika engkau ingin bersedekah. Kemudian lelaki itu berlalu seraya berkata: Demi Allah, aku tidak akan menambahkan kewajiban ini dan tidak akan menguranginya. Mendengar itu, Rasulullah saw. bersabda: Ia orang yang beruntung jika benar apa yang diucapkannya (Hadits Sahih Riwayat Imam Muslim)

 

Dan lebih jauh lagi, jika kita ingin mendapat cinta dari Allah, maka kita hanya perlu mengerjakan amalan-amalan sunnah atau amalan tambahan. Karena kedekatan kita kepadaNya dan tambahan perbuatan sunnah yang kita lakukan akan membuat kucuran cinta Ilahi. Subhanallah, luar biasa kan..

 

Adakah cinta yang lebih indah selain cintanya Allah..?

Adakah yang lebih agung selain cinta dari Allah.?

Adakah yang lebih mulia selain dicintai Allah..?

 

Belum lagi faedah yang bisa kita dapat jika Allah telah mencintai kita. Kita kan terjaga mata, telinga, tangan dan kaki dari hal-hal yang tidak berguna, dan mendapatkan hal-hal yang bermanfaat dari indra-indra tersebut. Juga kita akan dipenuhi segala keinginan ataupun doa-doa kita.

 

Andaikata ia meminta sesuatu padaKu, pastilah Kuberi dan andaikata memohonkan perlindungan padaKu, pastilah Kulindungi

 

So, mari kita mendekat kepada Allah dengan mengerjakan hal-hal yang Ia perintahkan. Dan mari kita raih cinta ilahi dengan mengerjakan amalan-amalan sunnah.

 

Hayooo, siapa yang mau menjadi hamba-hamba Allah yang dekat denganNya dan menjadi hamba-hamba Allah yang dicintaiNya…?

 

 

---

Jakarta, 24 Maret 2008

*yang mengharap kedekatan denganNya dan mengharap dicintaiNya

21 March 2008

[flash fiction] Negeri Khayalan yang Bernama “Cinta”

“Kamu habis dari mana?” tanyaku padanya yang sedang tersenyum-senyum kecil

“Dari tempat yang menyenangkan” ujarnya pendek

“Kamu senang sekali berkunjung ke tempat itu?”
“Tempat itu penuh kepalsuan dan hal-hal semu yang hanya kan membuaimu menjauhi realita”, kataku serius

“Namun tiada ku temui melainkan keindahan disana”, matanya menyebarkan seberkas sinaran

“Itu bukan keindahan sayang… Itu semua cuma angan-angan dan fatamorgana yang takkan pernah ada dalam dunia kita”, suaraku melembut seraya mendekatinya

“Tapi aku suka tempat itu”
“Aku ingin tinggal disana”, terdengar harapan dalam suaranya

“Hati-hati dik… Kamu sepertinya sudah mulai dikuasai oleh emosimu”
“Bagian rasional dirimu sudah mulai melumpuh”
“Jangan biarkan otakmu dikuasai hatimu”, aku mulai khawatir

“Entahlah, aku merasa nyaman disana”, ia memalingkah badan

“Bangunlah dari mimpimu sayang”
”Kita hidup dalam dunia yang nyata”
“Dengan harapan, perasaan, pilihan dan konsekuensi yang realistis”
“Disinilah kebahagiaan sejati itu didapat, dibangun, dan diraih”, aku membujuknya sembari memegang pundaknya,

“Engkau boleh menyebutku bodoh, kekanak-kanakan, tidak dewasa, maupun sebutan lainnya, yang mungkin terlihat pantas kau labelkan untukku" 
"Namun aku tetap keukeuh dengan pilihanku”, ia mengoyangkan pundaknya dan menjatuhkan peganganku.
Berlari menuju alam semu nan diliputi ilusi…

Aku hanya bisa melihat bayangannya menembus kabut putih yang dipenuhi setan-setan berkepala besar.


----
Jakarta, 21 Maret 2008
Syamsul Arifin

14 March 2008

Hadiah

Oleh: Syamsul Arifin

 

Dari Anas رضي الله عنه bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: Saling memberi hadiahlah karena hadiah itu akan menghilangkan kedengkian."

(Bulughul Maram - Riwayat al-Bazzar dengan sanad lemah)

 

---

 

Kamis, 13 Maret 2008, Pa Pos mengetuk sebuah pintu rumah di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, membawakan sebungkus paket. Tertulis pengirimnya berasal dari Taipe – Taiwan ROC. Ya, seorang sahabat yang sedang bermukim disana mengirimkanku sebuah hadiah. Sebuah hadiah yang berarti sangat istimewa bagiku, bukan saja istimewa karena nilainya, namun lebih istimewa karena maknanya.

 

Beberapa waktu sebelumnya, ia memang pernah berkata akan mengirimkanku hadiah. Bulan Februari lalu, ketika saya sedang milad (ulang tahun), kalau saya tidak salah ingat, ia berkata ketika kami sedang chatting melalui Yahoo Messenger, bahwa ia akan mengirimkanku pulsa handphone sebesar seratus ribu rupiah sebagai hadiah, ia memang memiliki usaha jual-beli pulsa di Indonesia, namun ketika itu ku tolak dengan halus, karena merasa sungkan/tidak enak. Ku katakan cukup kiriman doanya saja, itu sudah lebih dari cukup.

 

Namun ia terus mendesak dan beralasan bahwa ia sedang bahagia. Ketika rentang masa itu ada tradisi Imlek, dan juga bulan Maret ini ia akan berulangtahun, sehingga ia ingin sedikit berbagi kebahagiaan.

 

Saya tetap merasa sungkan, apalagi jika alasannya adalah dia yang ulang tahun, karena seharusnya ia yang mendapatkan hadiah. Namun karena terus didesak, sebuah alamat rumah tertulis kepadanya diakhir-akhir perbincangan kami. Kini, sebuah MP3 player berukuran 2 Gb berada di genggaman.

 

Sungguh sangat luar biasa, ketika semangat tuk mengeratkan ikatan ukhuwah mengalir melalui sarana saling memberi hadiah, yang tanpa sedikitpun disertai rasa pamri.

 

Kejadian yang sama pun pernah terjadi sebelumnya, ketika saya bergabung dengan komunitas Sekolah Kehidupan dan kenal dengan seorang anggotanya melalui sarana situs Multiply. Ia memberiku hadiah yang kelihatannya sederhana, namun sungguh ada makna tersendiri di dada, ketika ia bersusah payah berkeliling tuk mencarikanku sebuah gantungan kunci berupa kucing perak dalam gulungan-gulungan karet gelang funky yang dimasukkan kedalam sebuah kotak merica beserta dengan sebuah puisi unik. Nilainya jauh melampaui nominal riil barangnya. Ada sebuah hal lebih yang terdapat disana.

 

Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman - dalam Hadis Qudsi: "Wajiblah kecintaanKu itu kepada orang-orang yang saling cinta-mencintai karena Aku, duduk-duduk bersama karena Aku, saling ziarah-menziarahi karena Aku dan saling hadiah-menghadiahi karena Aku."

(Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam  Almuwaththa'  dengan isnadnya yang shahih)

 

Mungkin saya tidak akan bisa membalas kebaikan kalian, mungkin juga saya tidak bisa melakukan hal yang sama kepada kalian, namun ku pintakan doa kepada Allah, agar Ia berkenan melimpahkan kebaikan yang banyak untuk kalian semua… wahai sahabat-sahabat yang jauh di mata, namun selalu lekat dihati.

 

oh indahnya

saling berbagi

saling memberi

karna Allah

 

oh indahnya

saling menjaga

saling mengasihi

karna Allah

 

(Opick)

 

 

---

Jakarta, 14 Maret 2008

Dan sesungguhnya hadiah terbesar buatku adalah ikatan persahabatan karena cinta kepada Allah semata… Semoga Allah selalu merahmati dan menjaga setiap langkah kita.

11 March 2008

[puisi] Tanpa Muka

sering berjalan tanpa arah
berkata tanpa pikir
melihat dengan nafsu
mendengar tanpa guna

malu tak kau miliki
akal tak kau punya
pahala dan dosa tak kau kenal
hahaha... ternyata kau adalah manusia tanpa muka

11032008

09 March 2008

Gejala demam :toe:

Haduh... Gejala demam nih :toe:
Moga ngga.
Ya Allah, hamba memohon ampunan atas kesalahan2 ku, dan hamba memohon perlindungan atas keburukan2ku. DitanganMu lah segala kebaikan, dan hamba berserah hanya kepadaMu...

*postingan pertama dari hape*

06 March 2008

Berserikat dalam Kemaksiatan

Oleh: Syamsul Arifin*

 

Ruwet.., ya begitulah gambaran transportasi di kota megapolitan yang bernama Jakarta, terlebih lagi pada jam-jam sibuk, seperti pada saat berangkat bekerja, terutama pada jam-jam pulang kantor, dimana keletihan dan stres di tempat kerja bercampur kerinduan tuk bisa cepat beristirahat di rumah sudah sedemikian memuncaknya.

 

Motor merupakan alat transportasi yang saya gunakan tuk pulang-pergi kerja. Cukup nyaman mengendarainya, terutama menghadapi jalanan kota yang padat dan macet di setiap sisi jalannya.

 

Salah satu yang paling saya tidak suka yang perlu sama-sama diperhatikan dalam berkendara adalah etika mematuhi peraturan lalu lintas, dan kesopanan.

 

Menyerobot lajur jalan kendaraan orang (yang berlawanan arah), menerobos lampu merah, memakai jalan trotoar, berkelok-kelok di depan kendaraan orang (zig-zag), dll merupakan pemandangan yang umum. Dan bahkan, karena keumumannya itu, dilakukan secara bersama-sama. Ya, suatu kezaliman yang dilakukan secara berjamaah. Disadari atau tidak, sungguh mereka telah berserikat dalam kemaksiatan.

 

Kebaikan/Keburukan Tidak Ditentukan oleh Banyak Sedikitnya Pengikut

 

Terkadang, kita menjadikan banyak-sedikitnya jumlah pengikuti suatu hal sebagai standar kebenaran.  Menjadikannya sebagai sebuah justifikasi/pembenaran atas tindakan yang telah kita pahami secara sadar, merupakan hal yang salah. Karena gerombolan massa berduyun-duyun mengerjakan keburukan, maka kita menganggap keburukan itu sebagai suatu hal yang lumrah, dapat ditolerir dan mengubah statusnya menjadi kebenaran umum dan beralih mengikutinya. Astagfirullah hal adzim…

 

Mentang-mentang semua pada menerobos lampu merah, maka kita memperoleh izin, tuk ikutan menerobos lampu merah? Hanya karena banyak yang mengambil alih jalur kendaraan yang berlawan, maka kita mendapatkan hak tuk menggunakan lajur tersebut?  Dan yang lebih umum lagi, karena semua orang korupsi, maka korupsi menjadi suatu hal yang boleh? Karena suap menjadi pemandangan umum, maka keterlibatan kita dalam perkara suap menjadi suatu hal yang diperkenankan?

 

Sungguh tidak demikian. Kebenaran itu tetap adanya, meskipun sedikit pengikutnya. Disitulah letak ujian integritas seorang muslim ditengah pergolakan arus umum kebatilan, ditengah godaan dan tawaran yang menggiurkan.

 

Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 249)

 

Jangan turuti nafsumu, menjadi bagian dari Perhimpunan Ahli Maksiat. Bersabarlah, dan kuatkanlah kesabaranmu. Berhimpunlah dan berserikatlah, bersama orang-orang yang menyakini janji-Nya.

 

وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ (١٠) أُولَئِكَ الْمُقَرَّبُونَ (١١) فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ (١٢) ثُلَّةٌ مِنَ الأوَّلِينَ (١٣) وَقَلِيلٌ مِنَ الآخِرِينَ (١٤)

 

Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. (QS. Al-Waaqi’ah: 10-14)

 

--------

Jakarta, 6 Maret 2008

*Yang sedang mencari teman tuk berserikat dalam kebaikan :)

Kenapa Ada yang Benci Syaikh Yusuf Qaradawi?

Kamis, 30 Nov 06 11:24 WIB

Assalamu'alaikum wr. wb.

Ustadz yang berbahagia, selama ini ana karena ingin menambah wawasan ke-Islaman suka browsing web Islam lainnya. Pertanyaan ana kenapa di web-web yang ana baca mereka selalu mengkritisi Syaikh Yusuf Qaradawi, padahal dari buku-buku yang pernah ana baca tidak bertentangan dengan al-Qur'an dan Sunnah, tapi pernah juga dari buku fatwa-fatwa Syaikh Yusuf Qaradawi dalam mengambil hadist tidak menyertakan perawinya. Siapakah Syaikh Yusuf Qaradawi? Kenapa kalangan Salafi modern membencinya?

Jazakallah atas jawabannya.

Mohamad Yusuf
east7tysix

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sangat wajar bila ada pihak-pihak tertentu yang tidak suka dengan sosok seorang ulama semacam Al-Qaradawi. Sebenarnya beliau bukan satu-satunya ulama yang seringkali kena caci maki, amat banyak ulama yang dilecehkan oleh manusia bodoh yang tidak tahu sopan santun.

Namun kenapa justru nama beliau yang paling sering dihina, barangkali karena beliau dianggap 'gembong' dari semua ulama yang ingin dicaci maki. Juga karena tulisan beliau terbit di semua negara dan banyak bahasa. Jauh melebihi tulisan para ulama lainnya di masa sekarang ini.

Sayangnya, mereka yang kurang ilmu tapi gemar mencela dan melaknat para ulama seringkali mengatas-namakan kebenaran, kesalafiyan dan juga sunnah nabawiyah. Padahal Rasulullah SAW, para shahabat dan juga para salafunash-shalih tidak pernah bertingkah sedemikian rendah.

Sudah menjadi ciri khas para ulama sejak masa yang lampau ketika tidak sependapat atau berbeda pendapat dengan pendapat ulama lainnya, maka dilakukan dengan tutur kata yang sopan, adab dan tata cara yang sangat indah. Tidak ada kesan sok pintar dan sok benar sendiri.

Tapi yang sering kita baca itu betul-betul bergaya urakan, arogan, tidak sopan bahkan liar. Seolah yang mereka caci maki itu betul-betul hewan kurap yang hina. Bahkan seandainya orang-orang kafir yang membaca tulisan itu, pasti tidak akan percaya kalau keluar dari mulut seorang yang mengaku umat Muhammad.

Kita amat menyayangkan sikap kurang terhormat yang dilakukan oleh saudara-saudara kita itu. Semoga Allah SWT mengembalikan mereka ke jalan yang benar.

Adapun tentang sosok Dr. Yusuf Al-Qaradawi, kami kutipkan pendapat beberapa ulama dunia:

  1. Muhammad Al-Ghazali mengatakan, "Yusuf Al-Qaradawi merupakan seorang yang mengabungkan antara fiqih teori dengan realitas. Dahulu beliau merupakan murid dan saya merupakan gurunya tetapi sekarang beliau merupakan guru dan saya menjadi muridnya pula."
  2. Abul Hassan An-Nadwi menyifatkan Al-Qaradawi sebagai seorang yang benar-benar sebagai alim, ulama serta pendidik yang terkemuka. Menurut An-Nadwi, Al-Qaradawi merupakan ulama lulusan Al-Azhar yang bergiat dalam bidang dakwah dengan menggabungkan aspek kefahaman Islam yang benar dengan realitas dunia sekarang. Beliau menggabungkan ciri-ciri dakwah dan manhaj Hasan Al-Banna dengan akademik yang diperolehi di Al-Azhar. Beliau mengabungkan ciri-ciri tradisi dan modern yang merupakan sebaik-baik manhaj."
  3. Mustafa Az-Zarqa’ menyebutkan Al-Qaradawi sebagai seorang tokoh masa kini yang merupakan anugerah ilahi kepada umat Islam sekarang. Beliau menambahkan bahwa ada empat orang ulama yang merupakan anugerah Allah kepada umat Islam pada zaman kini yaitu Syeikh Ali Tantawi, Abu Hassan Ali An-Nadwi, Muhammad Al-Ghazali dan Yusuf Al-Qaradawi. Menurutnya lagi, buku Fiqih Awalawiyat karya Al-Qaradawi adalah buku yang terbaik dan bernilai dalam menjelaskan keutamaan dalam Islam yang sangat diperlukan oleh umat Islam sekarang.
  4. Tariq Basri menyebutkan bahwa kita sekarang berada dalam zaman Al-Ghazali dan Al-Qaradawi.
  5. Taha Jabir Al-Alwani, Pengerusi Institut Pemikiran Islam Antarbangsa menyatakan Al-Qaradawi seorang ahli fiqih yang bercirikan da'i dan da'i yang bercirikan ahli fiqih.
  6. Muhammad Fathi Utsman, seorang pemikir Islam menyebutkan Al-Qaradawi seorang fuqaha dan da'i yang terkemuka yang berinteraksi dengan realitas kehidupan.
  7. Ahmad Ar-Risuni, Ketua Persatuan Tauhid dan Tajdid di Maroko mengatakan bahwa Al-Qaradawi adalah seorang ahli fiqih yang yang memahami tujuan-tujuan syariat.
  8. Adil Husain, seorang penulis Islam Mesir mengatakan Al-Qaradawi sebagai seorang ahli fiqih yang beraliran sederhana dalam zaman kini.
  9. Husain Ahmad Qadhi, Ketua Jamiah Islamiah, Pakistan menyebutkan bahwa ketika Al-Maududi meninggal dunia, ribuan orang telah menshalatkan jenazahnya. Kami bermusyawarah untuk memilih sipakah yang layak untuk menjadi imam solat jenazah tersebut. Lalu kami memilih Yusuf Al-Qaradawi. Peristiwa tersebut mengambarkan penghormatan kami terhadap beliau.

Dan tentunya penghargaan para ulama dunia masih banyak lagi. Terbukti dari begitu banyak tulisan beliau yang dibaca oleh umat Islam, baik di Timur atau di Barat.

Bahkan begitu banyak tokoh-tokoh penting di dunia barat yang menjadi semakin mengerti tentang Islam karena beliau. Gubernur London, Ken Livingstone adalah salah seorang Nasrani yang punya pandangan baik terhadap Islam serta menolak isu terorisme Islam yang didengungkan sekutunya. Livingstone sangat menghormati Al-Qaradawi karena mampu menjelaskan ajaran Islam dengan tepat, tanpa harus berpura-pura.

Bahkan sampai hari ini kita masih bisa menyaksikan beliau secara langsung lewat televisi. Beliau tiap malam Senin jam 22.05 punya sebuah program khusus di Televisi Al-Jazirah Qatar. Program dengan jam tayang sekitar 50 menit setiap pekannya diisi dengan ceramah dan dialog tanya jawab dengan beliau.

Tercatat beberapa kali beliau pernah datang ke Indonesia. Hampir semua ulama di negeri ini menghormati beliau dan mengakui ilmu yang beliau ajarkan.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ahmad Sarwat, Lc.

Sumber: http://www.eramuslim.com/ustadz/dll/6b29100735-kenapa-ada-benci-syaikh-yusuf-qaradawi.htm

05 March 2008

[humor] Katak ajaib :D

Oleh: Mustafa Sabaroedin - Melbourne

Pada suatu hari seorang pegawai kantor yang akan menyeberang jalan mendengar suara dari bawah dekat kakinya. Seekor katak meminta tolong kepadanya untuk diangkat ke seberang jalan juga. Sang katak kuatir akan tergilas mobil jika ia meloncat-loncat menyeberang. Si pegawai ini orangnya baik dan penolong maklumlah sudah berumur seperti saya juga hehehe... Maka diangkatlah sang katak dan dibawa ke seberang.

Ketika sang katak dilepaskan baik-baik di tanah ia berkata " Karena tuan orang baik dan telah menolong saya, saya akan mengabulkan satu permintaan apa saja yang tuan ingini". Si pegawai setelah berpikir sebentar berkata " Saya ingin isteri saya 30 tahun lebih muda dari saya". (Ia dan isterinya sudah berumur 50 tahun). Sang katak berkata " Keinginan tuan akan terjadi besok ketika tuan bangun pagi". Sang katak langsung meloncat dan menghilang di belukar. Di kantor sang pegawai tersenyum-senyum sendiri dan produktifitasnya merosot karena waktunya habis berhayal apa yang akan ia lakukan dengan isterinya yang 30 tahun lebih muda darinya.

Dalam perjalan pulang ia singgah di sebuah butik dan membeli pakaian wanita yang menggiurkan. Ketika sampai di rumah pakaian itu diberikan keisterinya. Sang isteri malah marah dan berkata " Kamu kok edan sih? orang berumur 50 disuruh berpakaian ini" sambil melemparkan pakaian itu ke lantai. Sang suami menjawab " Besok kamu akan berterima-kasih padaku, lihat saja". Sang isteri tambah bingung dan langsung pergi ke dapur. Esok harinya ketika sang suami bangun pagi, ia langsung melihat wajah isterinya yang masih tidur. Terlihat wajahnya masih sama seperti kemarin, penuh kriput dan tubuh isterinya dirabanya, terasa masih gemuk seperti kemarin juga.

Ia langsung memaki dalam hati " Kurang ajar, aku telah ditipu oleh si katak. Kalau ketemu lagi akan saya injak dia". Ia langsung bangkit dan pergi kekamar mandi. Tiba-tiba ia menjerit karena kaget setelah melihat seseorang berumur 80 tahun di cermin.

Sumber: http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=60876&section=92

Ngakak Ngakak Ngakak

Hikmah/pelajarannya (menurut saya):

Kita (mungkin) tidak bisa mengubah hal2 diluar kita, namun kita tetap selalu bisa mengubah hal2 di dalam diri kita sendiri.
Mengutip tulisan seseorang (lupa orangnya Peace ahhh! ), kita mungkin tidak bisa mengubah arah angin yang bertiup, namun kita masih tetap bisa mengendalikan arah layar perahu yang kita naiki Senyum manis

03 March 2008

Menjadi Orang Tua Merupakan Hal yang "Berat" Lho

Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya (HR Muslim)

Menikah adalah suatu hal yang besar. Maka dari itu, Al-Quran menyebutnya dengan kata "Mitsaqon Ghalidza" perjanjian yang kuat/kokoh,

Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat. (QS. An-Nisaa':21)

Perhatikanlah bahwa penggunaan kata yang sama persis, diulang di ayat dimana Allah swt mengambil perjanjian dari Bani Israel.

Dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka: "Masukilah pintu gerbang itu sambil bersujud", dan Kami perintahkan (pula), kepada mereka: "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu", dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh. (QS. An-Nisaa': 154)

Bagian terberat dari menjadi seorang pasangan adalah ketika menjadi seorang ayah/ibu.

Menjadi orang tua (bapak atau ibu dari seorang anak), bukanlah suatu peran yang mudah. Sangat berat dan besar tanggung jawabnya, serta rumit dan sulit tuk menjadi orang tua yang baik.

Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang Majusi. Sebagaimana seekor binatang yang melahirkan seekor anak tanpa cacat, apakah kamu merasakan terdapat yang terpotong hidungnya? (HR Bukhari-Muslim)

Orangtua lah yang nantinya akan dituntut oleh seorang anak, kalau mereka tidak menjadi seorang muslim yang baik. Karena peran pendidikan orang tua menjadi sangat krusial/berperan besar dalam pembentukan karakter seorang anak.

Diperlukan banyak persiapan dan keahlian tuk menjadi seorang orang tua yang baik. Diperlukan banyak perbekal disamping keimanan dan ketakwaan saja. Bekal-bekal tersebut antara lain adalah, bekal keahlian psikologi pendidikan anak, ilmu komunikasi, kepemimpinan dan keahlian manajerial yang baik, kesabaran yang berlimpah, serta keteladanan yang banyak.

Jangan hanya terlena dengan mengharap akan langsung muncul dari diri pasangan kita (rahim istri kita/rahimmu-bagi seorang ibu) seorang anak yang secara tiba-tiba menjelma menjadi anak yang shalih secara instan, dan berbakti kepada kedua orangtunya (yaitu kita) dan bisa menjadi amal jariah kita setelah meninggal (mendo'akan kita). Tidak, sungguh tidak akan semudah itu.

Namun diperlukan proses yang panjang dan tidak sederhana dalam mencetak generasi yang bisa kita banggakan, bukan hanya bisa dibanggakan di dunia saja, tapi juga (semoga) bisa menjadi kebanggaan di akhirat.

Tulisan ini tidak ditujukan untuk menakut-nakuti para suami-istri agar tidak punya anak. Bukan, bukan itu. Toh Rasulullah saw pun pernah bersabda bahwa beliau akan bangga akan banyaknya jumlah kaum Muslimin di hari akhir nanti. Namun tulisan ini diharapkan bisa menjadi obat bagi keterlenaan diri (khususnya bagi para suami-istri) yang tidak/belum mempersiapkan diri tuk menghadapi  peran besar sebagai seorang orang tua.

Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, " Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?" Nabi Saw menjawab, "Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu)." (HR. Aththusi).

Semoga kita bisa mengemban amanah tuk menjadi orang tua yang hebat Sip, mantap!

Wallahu 'alam

Jakarta, 2 Maret 2008
*sebelum jadi orang tua yang baik, saya harus bisa jadi suami yang hebat dulu nih... Ngikik..
*tulisan sotoy... Peace ahhh!