31 October 2010

Maher Zain - Ya Nabi Salam Alayka (Arabic)

You are the light of Allah at dawn
You came after the hardship as convenience
Our Allah raised up your position
Oh Imam (Leader) of the Prophets

You are alive in sentiment
You are the light of eyes
You are the irrigation at the Hawd (basin)
You are the absolutely pure guide
My beloved Muhammad

Oh Prophet, peace be upon you
Oh Messenger, peace be
Oh beloved, peace be
The prayers of Allah be

My heart irrigates with love
Whom by him I have seen my path
The love of the best of Messengers of my God
My intercessor, Oh Messenger of Allah

Oh, the chosen out from us
Love boosted up the nostalgia
You came for us with religious peace
Oh, final Messenger
My beloved Muhammad

Oh Prophet, peace be upon you
Oh Messenger, peace be
Oh beloved, peace be


Note: Turn your speaker ON to enjoy the song (thanks to Laptopmini for the tutorial). The lyric was taken from here

28 October 2010

Menjawab Kekhawatiran Petani Tembakau

Sorotan

Petani tembakau dari Temanggung dan dari sentra produsen tembakau lainnya berdemo besar-besaran menolak RUU Pengendalian Dampak Tembakau karena dianggap berpotensi mengurangi permintaan terhadap produk tembakau dan akibatnya mengancam kelangsungan hidup mereka. Benarkah logika berpikir ini?

Setidaknya dari studi Lembaga Demografi Universitas Indonesia (2008), dan yang pasti studi di seluruh dunia menggambarkan kecenderungan yang sama, menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan petani lebih ditentukan oleh relasi bisnis antara petani tembakau dengan pelaku bisnis tembakau lainnya, serta sifat bisnis tembakau itu sendiri.

Pertama, petani memiliki posisi tawar rendah terhadap industri rokok. Petani masih sulit menentukan grade/kelas mutu tembakau yang dihasilkannya sendiri karena standar ditentukan oleh pihak industri. Dalam standar tersebut, terdapat 40 kelas mutu daun tembakau dengan variasi harga mulai dari Rp 500 hingga Rp 25.000 per kg. Petani semakin tidak beruntung karena tembakau termasuk tanaman yang rentan terhadap perubahan cuaca.

Kedua, tembakau hanya mengisi 1,8% campuran rokok kretek sehingga tingkat kemakmuran petani sedikit sekali dipengaruhi oleh tingkat permintaan (baca: konsumsi) produk-produk tembakau seperti rokok.

Ketiga, industri rokok hingga saat ini masih melakukan impor daun tembakau senilai US$ 35 juta atau 42,95 ton per tahun. Sekalipun terjadi penurunan permintaan produk tembakau akibat kebijakan RUU ini, akan sedikit dampak pada serapan tembakau nasional karena mestinya tembakau domestik lebih mendapatkan jaminan penyerapan.

Jadi tidak lah terlalu mengejutkan, data Bappeda Temanggung 2008 menyebutkan bahwa tingkat kemiskinan di wilayahnya mencapai 33%, naik dari 30% setahun sebelumnya.

Belajar lah dari China, produsen tembakau nomor satu dunia dan negara konsumsi kedua tinggi itu tidak ragu meratifikasi FCTC dan mengimplementasikan kebijakan pengendalian tembakau di negerinya.

Fakta dari banyak negara di seluruh belahan dunia telah menunjukkan, sekuat apa pun advokasi pengendalian tembakau tidak akan berdampak signifikan terhadap penurunan permintaan tembakau. Petani tidak perlu takut kehilangan pekerjaan. Laporan Bank Dunia mengenai Ekonomi Tembakau menyebutkan implementasi efektif regulasi pengendalian dampak tembakau berpeluang menurunkan permintaan sebesar 1-2%, itu pun terjadinya secara gradual selama 1 generasi lebih. Tidak masuk akal?

Rokok adalah produk yang bersifat adiktif (membuat ketagihan). Elastisitasnya tidak seperti barang lain. Dinamika permintaannya akan cenderung linier dengan dinamika pertumbuhan penduduk.

Pengendalian Tembakau menjadi penting untuk negara berkembang seperti Indonesia, yang pertumbuhan penduduknya relatif tinggi, karena bila tidak terkendali maka beban ekonomi dan kesehatan akibat tembakau akan melebihi kemampuan negara tersebut untuk menanggungnya. Saat ini saja biaya kesehatan masyarakat berkaitan dengan penyakit akibat merokok sudah mencapai 180 triliun rupiah, tidak sebanding dengan pendapatan negara dari cukai rokok yang hanya 42 triliun rupiah atau 20%-nya saja.

Sumber: http://www.ylki.or.id/wartaDetails/view/menjawab-kekhawatiran-petani-tembakau

18 October 2010

Pembukaan MusWil PKS Kaltim 2010

Ustadz Tifatul Sembiring...



Kata beliau (kurang lebih), "Pertahankan karakter kalian sebagai kader! Kalau kalian kehilangan karakter, maka kalian akan ditinggalkan konstituen, dan yang paling parah, kalian akan ditinggalkan Allah. Apa yang akan terjadi pada kita, kalau kita sudah ditinggalkan Allah! Karakter seorang kader adalah salimul akidah, sidqun niat (kelurusan niat), sidqun amal (kelurusan amal), jujur, amanah.

Da'wah bukan hanya ceramah, itu adalah bagian kecil dari da'wah. Da'wah adalah islah, mempererat ukhuwah, memperbaiki bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ada 6 langkah yang perlu kita lakukan: 1. Perkuat pembinaan.... dst.

Kita tidak menghalalkan segala cara. Sangat murah sekali kalau hanya jabatan yang kita kejar. Sungguh sulit nasib para pemimpin, karena mereka yang paling lama di-hisab di akhirat nanti. Namun kita mengejar kepemimpinan bangsa, karena kita tidak rela, jika kepemimpinan dipegang oleh orang-orang yang tidak amanah."

15 October 2010

Situs OnIslam.net Pengganti IslamOnline.net

Pantesan aja udah beberapa lama, kok situs IslamOnline.Net kontennya ngga update-update... Apa dia mengalami kematian yang sama seperti situs WarnaIslam.com ya..?

Alhamdulillah, sempet baca berita di Eramuslim.com berita bahwa ternyata, ada konflik antara penyandang dana IslamOnline.net yang ada di Qatar dengan tim redaksi yang ada di Kairo. Sepertinya tim penyandang dana "keberatan" dengan pesan-pesan Islam moderat yang dibawakan tim editorial. Padahal, kalau menurut saya sih bagus nih situs, selain jadi rujukan kaum muslim (berbahasa Inggris), situs ini juga banyak jadi referensi orang-orang yang mau mengenal Islam. Situs ini lahir dibawah bimbingan Syeikh DR Yusuf Qardhawi. Ulama favorit saya!

Berita selengkapnya bisa dilihat di: Akhirnya IslamOnLine Hidup Lagi Lewat OnIslam
(eramuslim), dan sumber resminya di: IslamOnline Founders Launch OnIslam (OnIslam).

Sekarang, IslamOnline.net tampilan defaulnya bahasa Arab. Amat disayangkan kenapa bisa terjadi seperti ini. Tapi syukurlah sudah ada OnIslam.net yang bisa menjadi referensi situs baru, walau mereka harus berjuang ekstra keras, karena dana operasionalnya minim, bahkan pegawainya rela dipotong gajinya dan beberapa ngga dibayar alias jadi sukarelawan aja karena adanya perubahan ini... Semoga Allah menguatkan langkah mereka, dan memberikan balasan yang berlipat ganda di akhirat nanti. *amin

Go www.OnIslam.net!!!


Share this info to our friends, especially people abroad ;)

12 October 2010

Diversity is a Certainty

Keragaman adalah sebuah keniscayaan, diversity is a certainty.

Keragaman itu indah. Bukankah pelangi menjadi indah karena ia beraneka warna?

Demikian pula dengan umat manusia. Keragaman budaya dan karakter menjadikan dunia ini menjadi lebih berwarna. Karenanya, tiap perkenalan atau kunjungan ke tempat-tempat baru, menjadikan kita menjadi lebih berwawasan dan menambah pengalaman hidup.

Al-Quran, kitab suci kaum Muslimin, mengatakan,

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujuraat: 13)

Internet adalah salah satu media penghubung keragaman ini. Blogger dari berbagai macam suku, daerah, golongan, usia, bahkan negara menjalin koneksi berkat kecanggihan teknologi.

Namun tak jarang, keragaman menciptakan konflik, pertengkaran. Hal ini bisa terjadi karena beberapa alasan:

1. Perbedaan persepsi, pengetahuan, pengalaman, kebijaksanaan, dll

Sebagai ilustrasi, 5 orang buta diminta menggambarkan seekor gajah (jinak) yang mereka sentuh. Ada yang memegang ekornya, gadingnya, belalainya, perutnya, telinganya. Pasti masing-masing akan memberikan gambaran yang berbeda.

Ada yang bilang gajah itu kecil, karena memegang ekornya saja, akan bertengkar dengan orang yang memegang perut gajah, karena dia bisa merasakan bahwa gajah memiliki tubuh yang gendut. Yang memegang telinganya, mungkin akan berseteru dengan orang yang memegang gading, karena yang satu bilang gajah itu memiliki anggota tubuh yang lembek, sedang yang satunya lagi bilang gajah itu keras. Demikian seterusnya.

Kita pun demikian. Keutuhan informasi, penafsiran yang bijak, akan memberikan persepsi yang berbeda walau obyek yang diamatinya sama.

2. Perbedaan nilai yang dianut

Perbedaan keyakinan juga bisa menjadi potensi konflik. Bukan hanya kepercayaan agama, tapi juga kepercayaan budaya, norma, dan lain sebagainya.

Intinya adalah: perbedaan.

Lalu bagaimana agar keragaman kita bisa menjadi nilai tambah dalam kehidupan kemanusiaan, kehidupan komunitas, jejaring sosial blogging?

Toleransi, saling menghormati, saling menghargai, tidak saling menjelekkan, saling berbagi kebaikan, tidak mudah terhasut/terprovokasi –menjaga prasangka baik, positif thinking, dst. Silakan ditambahkan sendiri…

Tiap postingan di blogs menambahkan satu warna dalam komunitas jejaring blogging yang kita miliki. Tambahkan warna cerah di jejaring kita. Think before posting –slogan internet sehat. Karena tiap kata akan juga dimintai pertanggungjawabannya –sepertinya.

Let’s scratch some nice color for our diverse blogging community ;)

   

---000---

Balikpapan, 12 Oktober 2010
Syamsul Arifin

*dibuat untuk mengikuti Writing Contest Pesta Blogger 2010

Hukum Membaca Al-Qur'an Tanpa Tahu Artinya

Sumber: http://www.ustsarwat.com/search.php?id=1190062305

 

Assalamu alaikum waro hmatulloh wa barokatuh

Begini pak ustad, saya ingin tahu apa hukumnya membaca alqur''an tapi yang membacanya tidak tahu artinya?

Atas jawaban pak ustad saya ucapkan banyak terima kasih.

Wassalamu''alaikum war ohmatulloh wabarokatuh

jawaban

Assalamu ''alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Al-Quran sesungguhnya merupakan kitab yang berisi petunjuk dasar untuk hidup di alam dunia. Dengan menggunakan petunjuk itulah, kita diminta oleh Allah SWT untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah dalam arti luas, bukan terbatas pada ruang lingkup ritual dan sakral, tetapi seluruh aplikasi kehidupan manusia sesungguhnya bagian dari ibadah. Tanpa menggunakan petunjuk itu, maka apapun yang kita niatkan sebagai ibadah akan sia-sia.

Maka selayaknya sebagai muslim, kita bukan sekedar hanya membaca Al-Quran sebagai ritus ibadah, tetapi lebih dari itu, seharusnya kita mempelajari maknanya, mendalami esensi isinya, serta pengimplementasikan perintah-perintah yang ada di dalamnya menjadi suatu tindakan yang nyata.

Al-Quran sendiri telah mengumpamakan orang yang membaca kitab namun tidak mengerjakan isinya seperti layaknya keledai yang memanggul kitab.

Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. (QS. Al-Jumu''ah: 5)

Maka menjadi kewajiban kita untuk mempelajari isi kitabullah, sebagaimana ciri orang yang bersifat rabbani.

Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (QS. Ali Imran: 79)

Perintah untuk melakukan tadabbur Al-Quran juga kita dapati sebagai sebuah keharusan sebagai seorang muslim.

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quraan ataukah hati mereka terkunci? (QS. Muhammad: 24)

Sekedar Membaca pun Ibadah

Namun tidak dapat kita pungkiri bahwa Al-Quran itu memang lain dari wahyu yang lain. Salah satu kelebihannya adalah bila dibaca, meski tidak dipahami maknanya, Al-Quran tetap mendatangkan pahala. Walaupun manfaatnya menjadi sangat sedikit dibandingkan bila kita paham maknanya.

Namun perintah membaca tetap ada, sehingga meski kita belum menguasai bahasa arab, tetap saja membaca Al-Quran merupakan perintah dari Allah SWT. Perintah untuk membaca Al-Quran kita temukan bertebaran di dalam Al-Quran sendiri, di antaranya ayat berikut ini:

Bacalah apa yang mudah dari Al-Qur''an.(QS. Al-Muzzammil: 20)

Selain ayat Quran juga banyak hadits nabawi yang menganjukan kita untuk membaca Al-Quran, tanpa menekankan pentingnya kita mengerti maknanya.

1. Orang yang Baca Al-Quran dengan Yang Tidak Baca Berbeda

Salah satu nash hadits secara tegas membandingkan orang yang membaca Al-Quran dengan yang tidak membaca Al-Quran.

Dari Abu Musa Al-Asy`arit berkata, Rasulullah bersabda, "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur`an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur`an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur`an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." (HR Bukhari dan Muslim)

Dari hadits ini jelas sekali bahwa sekedar membaca Al-Quran atau tidak membacasudah membedakan kedudukan seseorang. Berarti ada nilai tersendiri untuk sekedar membaca Al-Quran.

2. Bersama Malaikat

Hadits ini juga sangat eksplisit menyebutkan tentang orang yang membaca Al-Quran, yaitu dijanjikan Allah akan di tempat bersama dengan para malaikat.

Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda, "Orang yang membaca Al-Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran." (HR Bukhari Muslim)

Semakin tegas lagi ketika lafadz hadits ini menyebutkan kasus orang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata yang tetap saja akan diberikan pahala. Jelas menunjukkan tentang pentingnya membaca Al-Quran.

3. Bacaan Quran adalah Syafaat

Selain itu juga kita temukan adanya dalil yang menyebutkan tentang salah satu fungsi bacaan Quran sebagai syafaat yang akan menolong kita di hari akhir nanti.

Dari Abu Umamah Al-Bahili t berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda, "Bacalah Al-Qur`an!, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (HR Muslim)


4. Diberi Pahala per Huruf

Dan semakin tegas lagi pentingnya membaca Al-Quran ketika Rasulullah SAW bersabda:

Dari Abdullah bin Mas`ud t berkata bahwaRasulullahSAW, "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf." (HR At Tirmidzi dan berkata, "Hadits hasan shahih).

Betul-betul disebutkan bahwa membaca Al-Quran itu berpahala dan pahalanya dihitung perhuruf, di mana setiap huruf akan dikalikan sepuluh kebajikan.

Semua dalil ini menunjukkan bahwa sekedar membaca Al-Quran tanpa memaham arti, juga sudah mendatangkan pahala. Namun kalau kita bandingkan dengan dalil-dalil yang lain, tentu pahalanya akan menjadi lebih berkah, lebih banyak dan lebih besar, manakala kita pun juga mengerti dan paham makna bacaan yang kita baca.

Wallahu a''lam bishshawab, wassalamu ''alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

09 October 2010

genkeis at Linkedin

Check out my profile at LinedIn: http://id.linkedin.com/in/ipin4u
Professional social network?

A bit preview of Syamsul Arifin profile's:

Syamsul Arifin’s Summary

Indonesian Safety professional with good educational background. Broad range of experience starting from drilling (H2S Safety), fabrication (MPS) and production (Semco & Chevron) at oil and gas industry. Eager for challenge, development and learning

Syamsul Arifin’s Specialties:

Safety, Health, Environment, Oil & Gas, Production, Drilling

08 October 2010

[flash fiction] Cemburu Buta

Beberapa menyebutku posesif, padahal aku cuma cinta mati. Itu saja! Tidakkah mereka mengerti?

Sore itu, aku pulang kantor lebih awal. 50 meter sebelum rumah, kulihat sebuah motor V-ixion merah keluar dari halaman. Hatiku panas. Marah. Mungkin cemburu, toh tandanya cinta, cinta mati.

Aku bergegas masuk, pagar dibuka kasar, pintu rumah kututup kencang. BRAK!

“Jadi gini yah kerjamu kalau aku sedang di kantor!” nadaku tinggi, “wanita kurang ajar!” sebuah tamparan mendarat di pipinya. Dia menangis, berlari ke kamar. Aku semakin emosi, kukejar, mendorongnya di tempat tidur.

“Dia itu adikku... Sewaktu nikahan kita dulu belum sempat datang,” sahutnya lirih, “kamu belum pernah bertemu dengannya karena dia sebelumnya dinas di Papua sana…”

Suasana menyepi. Aku berbuat salah. Tapi sepertinya aku tidak bisa disalahkan. Toh aku cuma cemburu. Cemburu tandanya cinta kan?

 

---000---

Balikpapan, 8 Oktober 2010
Syamsul Arifin

BlogFam Community

*dibuat untuk diikutkan ke Flash Fiction Contest

05 October 2010

Sex Ratio

Banyak yang mempergunakan besarnya jumlah penduduk perempuan atas jumlah penduduk laki-laki sebagai salah satu alasan berpoligami. Padahal alasan ini tidaklah tepat.

 

Menurut data yang dikeluarkan BPS (Badan Pusat Statistik) RI, di publikasi “Hasil Sensus Penduduk 2010 Data Agregat per Provinsi” yang bisa diakses di situsnya, BPS mengatakan bahwa:

 

Secara nasional, sex ratio penduduk Indonesia adalah sebesar 101, yang artinya jumlah penduduk laki-laki satu persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan, atau setiap 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. (hal 9)

 

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. (hal 6)

 

Data yang dikeluarkan United Nations Statistics Division atau Divisi Statistik-nya PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa), setelah saya lakukan rataan, didapat angka sex ratio (women/100 men) sebesar  99.09 –setiap 99 perempuan terdapat 100 laki-laki. Dengan asumsi total laki-laki di dunia 3,482,868,250 dan total perempuan se-dunia 3,425,748,120. Data selengkapnya bisa diklik di Statistics and indicators on women and men.

 

CIA (Central Intelligence Agency) Amerika mengeluarkan data perkiraan sex ratio buat total populasi dunia sebesar 1.01 male(s)/female (2009 est.). Data selengkapnya bisa dilihat di The World Factbook yang mereka posting.

 

Jadi, secara umum, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan.

 

So, buat para wanita, jangan takut ngga kebagian pasangan :D

 

Dan buat para penulis, pembicara, pemateri, penceramah, dst, pergunakanlah angka-angka ilmiah, berdasarkan riset, bukan angka yang direka-reka berdasarkan kirakiralogi ;)

 

 

 

---000---

 

Balikpapan, 5 Oktober 2010

Syamsul Arifin

[cerpen] Langkah Nisa

Mentari menampakkan sedikit sinarnya di pagi yang tak cerah.

"Heh, kalau kamu mau, kamu bisa bekerja di sini, nemenin tamu-tamu yang datang ke kafe ini. Uangnya lumayan banyak, tapi kamu harus lepas tudung kepalamu itu. Kamu lumayan cantik, pasti banyak yang mau ditemenin olehmu."

Tawaran kerja di kafe -diskotik- itu terbayang lagi. Senyum Pa Misran, pemiliki kafe -diskotik- yang menawarkan kegembiraan pelepas stres pada orang-orang yang haus kebahagiaan, mengembang senang.

Mungkin Tuhan akan memaafkan dosaku. Bukankah Ia maha pemaaf? Jika aku (mengambil tawaran) kerja itu, toh juga karena paksaan takdirNya -yang membuat aku mencicipi profesi nista. Humm, tidak nista ah, kan hanya menemani pengunjung yang datang minum bir -sebotol atau dua botol-, tapi kan aku tidak minum bir juga, hanya duduk saja menemani mereka.

Walaupun akalnya mengatakan hal demikian, tapi hatinya berontak, ia masih ingat betul pelajaran fiqh yang ia terima di madrasah tsanawiyah -yang tak sempat sampai lulus- bahwa orang yang duduk di meja yang sama dengan para peminum khamar, juga mendapatkan dosa yang sama.

Rasulullah SAW telah melaknat terkait dengan khamar ini 10 orang: yang memerasnya, yang minta diperaskan, yang meminumnya, yang membawanya, yang dibawakan, yang menuangkan, yang menjualnya, yang mendapat keuntungan dari jual belinya, yang membelinya, yang dibelikan (HR At-Tirmizy dan Ibnu Majar dengan rawi yang tsiqah)

Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah duduk pada meja yang diedarkan di atasnya khamar. (HR Ahmad dalam musnadnya)


Wajah teduh Ustadz muda Amir ketika dulu menyampaikan hadits-hadits itu terbayang di wajah Annisa Ramadhani.

Ah.., mungkin ia memang harus mengubur dalam-dalam imannya, untuk sementara waktu, demi menyelamatkan adiknya, agar tidak terus menerus tersiksa dengan kondisi tanpa anus!



***

Hari ini adalah hari pertama Nisa bekerja di kafe -diskotik-nya pa Misran. Ia mematut-matutkan diri di hadapan cermin yang sedikit terlihat kusam, walau cermin itu terlihat bersih -tanda terawat- tapi beberapa goresan di sisi dan pudarnya pantulan menandakan bahwa cermin itu sudah uzur. Pun begitu, wajah Annisa Ramadhani yang sebening awan masih tetap tampak mempesona ter-copy di balik cermin.

"Huh..," ia menghela nafas panjang.

Bismillah, seharusnya ucapan itu yang semestinya terucap sebelum melakukan aktivitas bekerja. Tapi untuk pekerjaan yang terbayang akan dilakukan di kafe -diskotik-nya pa Misran, ucapan Istigfar malah berkali-kali terlontar.

Ragu membayangi. Apakah ia akan melepas tudung kepala yang sudah setia menemaninya menjalani hari? Apakah ia harus meletakkan di balik lemari, simbol keshalehan dirinya kali ini? Apakah nanti pa Misran akan marah kalau ia datang dengar berpakaian seperti yang sekarang ini?

"Oh..," tak tega rasanya ia melepaskannya.

Dikuatkan niat, bahwa ia akan datang dengan memakainya, nanti kalau pa Misran marah, barulah ia akan melepaskannya. Astagfirullah..!

Ayunan langkah Nisa menapaki jalan yang tak pasti. Terlihat jelas kegalauan sinar wajahnya. Lambat laun, ia sampai juga di tempat kerja -kemaksiatan- yang belum pernah sama sekali ia datangi. Untuk yang pertama kali -dan bisa jadi selanjutnya ia akan terbiasa menyambangi tempat ini.

Pandangan matanya diarahkan mengelilingi ruangan yang samar-samar tidak begitu terang. Suara musik house berdentum. Beberapa orang sedang asyik berkaraoke menyanyikan lagu tidak jelas -terlihat mereka sedikit mabuk, ada dua wanita berpakaian seronok yang menemaninya.

"Oh tidak! Apakah aku akan menjadi seperti itu nanti?"

Pandangan matanya terhenti pada sesosok orang yang telah ia kenal lama.

"Masya Allah!1) Itu adalah ustadz Amir, guru fiqhnya di Tsanawiyah dulu," batinnya terkejut, "sedang apa ia disini?"

Dua botol minuman bergambar topi merah tergeletak di meja, satu sudah kosong, satunya lagi masih ada setengah.

Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya;2)

Terbayang juga salah satu episode dimana ketika ia masih dibimbing Ustadz tersebut semasa sekolah dulu, dirinya pernah disentuh-sentuh olehnya. Bukan hanya dirinya, bahkan beberapa teman-teman wanitanya juga mendapatkan perlakuan yang sama. Cabul! Sehingga akhirnya kelakuannya menyebabkan ia dikeluarkan dari sekolah. Ntah bagaimana nasibnya setelah itu. Ternyata kali ini dia kembali bertemu lagi dengan ustadz cabul yang membuatnya trauma belajar agama. Dilihatnya pria itu sedang mengelus-elus tubuh wanita yang sedang menemaninya. Naudzubillahininzalik!

Segera ia berlari keluar, sambil menangis. Air matanya berderai menetesi tanah. Berkali-kali ia beristigfar memohon ampunan-Nya.

Di tengah jalan, ia bertabrakan (lagi) dengan seseorang ibu paruh baya. Ibu yang waktu itu pernah ditabraknya juga di pasar!

Brak!!! "Aduh, maaf bu saya tidak sengaja," Nisa mencoba menghapus air matanya. Pandangannya tertunduk.

"Aduh! Kamu ini! Lain kali hati-hati dunk!" sang ibu memperhatikan wajah gadis yang menabraknya. "Lho kamu..? Wah, sepertinya kita tidak bisa tidak bertemu selain dengan bertabrakan seperti ini ya..?" sang ibu itu sedikit tertawa melihat gadis yang menabraknya adalah Nisa, gadis yang sama yang menabraknya sewaktu di pasar dulu.

"Lho lho lho.., kamu kenapa nangis?"

"Ngga apa-apa bu," jawab Nisa tersengal-sengal, sesekali nafasnya beradu cepat meredakan tangisan.

"Hayuh-hayuh, ke tempat ibu dulu, kita bicara disana."


* * *

Segelas teh hangat berada di dalam genggaman Annisa Ramadhani.

"Oh, jadi itu toh ceritanya sehingga kamu menangis sampai seperti itu."

Nisa bercerita semua hal tentang dirinya, mulai dari kenapa ia akhirnya harus menerima tawaran pa Misran.

"Ah, mungkin kamu bisa bekerja di toko komputernya Alif, anak sulung ibu, siapa tahu dia punya posisi yang pas untuk kamu," ujar si ibu optimis. "Sabar ya anakku, ingatlah bahwa Allah tidak akan menguji seorang hamba di luar batas kemampuannya3). Kamu shalat, berdoa dan berusaha cari kerja lain yang lebih baik ya.., nanti klo ibu sudah ada kabar dari Alif, ibu akan hubungi kamu," senyum ibu itu hangat mengembang.

Benar kata ibu itu, Allah tidaklah luput melihat hamba-hambaNya. Ia tahu. Dan sungguh Ia maha berkuasa atas segala sesuatu.




---bersambung?---

27-05-2010 & 31-05-2010
Syamsul Arifin

foot note:
1) Ucapan masya Allah untuk keterkejutan sesungguhnya bukanlah suatu hal yang tepat. Masya Allah lebih tepat untuk ekspresi kekaguman. Untuk keterkejutan karena sesuatu yang buruk, perkataan "Innalilah" atau "Astagfirullah" lebih tepat. Lihat QS. Al Kahfi: 39
2) QS. Fathir: 8
3) Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. 2: 286)

*pernah diposting di sini & sini

04 October 2010

Menunggu (Antrian)

Menunggu, sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku...

Menunggu memang membosankan. Tanyakan saja kepada semua orang, apakah ada yang senang dengan penantian?

Menunggu harus diisi dengan hal-hal yang berguna agar tidak terlalu membosankan.

Baca bacaan yang menarik minatmu, yang menghibur, ringan, ringkas, sehingga kita bisa membacanya sembari membagi fokus perhatian dengan panggilan antrian, tetap mawas diri, dan bisa di-sambi-sambi.

Menulis. Iseng-iseng, tengok ulang kotak ide yang telah tersimpan. Coret-coret catatan, buat flash fiction, puisi, dst.

Jangan sia-siakan waktumu, manfaatkan seoptimal mungkin, dengan sesuatu yang berguna.



---000---

Balikpapan, 25 Syawal 1431 H (4 Sept
Syamsul Arifin
*sedang antri pembuatan SIM :ngantuk:

01 October 2010

Dapat Hadiah dari Ivoniezahra

Hohoho...

Rabu, 29 September 2010, sepulang kerja, liat ada kiriman pa Pos. Sebuah amplop coklat dari A Ivonie Zahra di Ds Popoh - Selopuro, Blitar - Jawa Timur...
Wahhh..., tapi bukannya ivoniezahra ada di Hong Kong ya..? *lagi pulkam kalih dia -batinku bertanya...

Weis, yang penting seneng dapet hadiah :D hehehe
*souvenir sebagai salah satu dari 5 orang pengirim pertama lomba yang ia adakan dulu... tapi siapa aja yang menang ya..? *tapi sepertinya saya ngga masuk daftar peserta 12 besar euy :D

Anyway, terima kasih ya Alya Zhaafirah Husni atas hadiahnya ^_^v

*Alhamdulillah...