14 May 2025

Jangan Biarkan Orang Lain Mendefinisikan Siapa Dirimu

Lagi trending konsep mirroring treatment, dimana kita memperlakukan orang lain seperti halnya dia memperlakukan diri kita.

Misalnya, kalau ada orang yang ramah sama diri kita, kita akan ramah juga kepadanya. Begitu juga sebaliknya.

Di satu sisi, ini bagus sih. Adil. Orang baik diberikan kebaikan, orang buruk/jahat dibalas hal yang sama.

Tidak salah sih. Namun, bagaimana jika, ternyata dalam hidupmu, ada begitu banyak orang buruk. Otomatis kamu akan semakin sering atau konstan berperilaku buruk. 

Kamu menjadi apa yang kamu lakukan. Perilaku yang dibiasakan akan menjadi kebiasaan, kebiasaan akan menjadi karakter. 

Watch your actions, they become your habits; watch your habits, they become your character; watch your character, it becomes your destiny.

Tanpa disadari, kita berubah menjadi orang yang kita benci. You become the person you hate.

Lantas, apa yang menurutmu baiknya dilakukan.

Menurut saya, jadilah diri sendiri. Versi terbaik dirimu di mana saja, kapan saja.

Berbuat baiklah, lalu lupakan.

Kadang kebaikan akan mengubah seseorang, namun seringnya, hal itu tidak akan berdampak apapun padanya.

Kamu bisa/boleh saja berbuat baik terhadap semua orang, tapi ingatlah, ular tetap akan menggigit orang yang memberinya makan.

Maksud kata "tapi ingatlah" untuk mematahkan ekspektasimu, harapan kalau orang yang sudah dibaiki akan berbuat baik juga padamu. Sama seperti ular, bertahun-tahun diasuh, dirawat, dibesarkan, dan dikasih makan, tetap saja akan menggigit sang empu/pemiliknya -jika ada kesempatan.

Kamu tidak dituntut untuk mengubah orang lain. Kamu boleh berbuat setimpal (mirroring) dan tidak mendapatkan apapun. Atau kamu bisa berbuat baik kepada semua orang, dan berharap hanya balasan dari-Nya.

Be kind to other, and be kind to yourself.


---000---

Depok, 14 Mei 2025
Syamsul Arifin.