13 June 2011

Penggunaan Sabuk Pengaman untuk Bayi dan Anak-Anak

Penggunaan tempat duduk khusus anak di mobil bisa menurunkan tingkat fatalitas sampai 71% bagi bayi berusia kurang dari 1 tahun dan 54% bagi toddler (anak usia 1-4 tahun) jika terjadi kecelakaan berkendara.

Di beberapa negara maju, sudah terbit peraturan mengenai keselamatan berkendara bagi bayi dan anak-anak. Peraturan tersebut mengharuskan anak-anak duduk di kursi belakang; menetapkan batas umur, tinggi dan berat tertentu sebelum anak tersebut diperbolehkan memakai sabuk pengaman bawaan pabrik yang  terpasang di mobil. Jika belum mencapai batas tersebut, si anak/bayi harus memakai kursi khusus bayi/anak dengan pemasangan tertentu.

Beberapa bahkan mengharuskan terpasangnya sabuk pengaman di bus sekolah.

 

Pentingnya Sabuk Pengaman Khusus Bayi dan Anak-Anak

Tanpa tempat duduk dan sabuk pengaman khusus, jika mobil melakukan rem mendadak, bayi/anak-anak bisa meluncur dari tempat duduknya, tidak terjaga oleh sabuk pengaman bawaan mobil yang didesain untuk orang dewasa.

Sabuk pengaman yang ada di mobil bahkan bisa menimbulkan cedera lebih parah dengan mencekik leher anak-anak, karena pemakaiannya belum pas di tengah dada mereka.

Untuk itulah diperlukan tambahan tempat duduk khusus bagi mereka.

 

Cara Pemilihan dan Pemasangan yang Benar

Secara umum, panduan dasarnya yaitu:

1.       Pilihlah tempat duduk yang pas dengan umur, tinggi dan berat anak

2.       Semua anak-anak yang berusia kurang dari 13 tahun, duduk di kursi belakang. Hentakan kantung udara bisa menyebabkan cedera pada bayi/anak-anak.

3.       Baca panduan pabrik kendaraan untuk mengetahui cara pemasangan dan persyaratan tempat duduk bayi/anak-anak juga mempergunakan sabuk pengaman atau latch sistem

Panduan khususnya yaitu:

·         0-12 bulan: harus duduk dengan tempat duduk yang menghadap ke belakang. Untuk menghindari cedera pada tulang belakang dan leher jika terjadi hentakan.

·     

    1-3 tahun: usahakan agar anak duduk menghadap kebelakang, karena ini adalah posisi yang paling aman. Jika tinggi atau berat anak sudah mencapai batasan yang ditetapkan buku manual mobil anda, barulah ubah menghadap ke depan dengan memakai harness tempat duduknya untuk membatasi gerakan maju jika terjadi hentakan.

·        

4-7 tahun: jika tinggi dan berat anak sudah mencukupi persyaratan di buku panduan mobil, pergunakan tempat duduk tambahan (booster), namun tetap di kursi belakang. Booster diperlukan agar anak mendapatkan ketinggian yang cukup sehingga sabuk pengaman bawaan mobil pas di badannya.

·         8-12 tahun: jika anak sudah cukup besar untuk memakai sabuk pengaman dengan pas, barulah dia boleh memakainya tanpa dudukan tambahan. Tali yang melintang di atas paha harus pas di tempatnya, bukan melintang di perut. Tali yang melintang di bahu-dada tidak boleh melintasi leher atau wajahnya.


Meskipun Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia belum mencakup detail teknis seperti ini. Namun tidak ada salahnya jika menerapkan prosedur aman berkendara dengan bayi/anak seperti dijelaskan di atas, demi keselamatan bayi/anak yang masih rentan dan keutuhan keluarga.

 

 

---000--- 

Referensi: National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), U.S. Department of Transportation (DOT).

Penyusun: Syamsul Arifin, SKM, HES Engineer Chevron Indonesia Company. Alumni K3 FKM UI

3 comments:

  1. strap nya sarah kurang kuat...
    antara strap dan badan bayi itu jaraknya cuma klo dselipin satu jari...

    itu klo mau... strap cover nya dcopot ajah.. karena bikin strap gk pas nempel di badan bayi..
    atau gk pas nahan badan bayi

    CMIIW

    ReplyDelete
  2. hehehe, iya, thanks sarannya ;)

    ReplyDelete