09 January 2012

Visi, Arahan dan Keputusan

Oleh-oleh dari lapangan kemarin, ada beberapan pelajaran yang patut (saya) resapi.

 

Miliki Visi

Tinggal sekamar sama seorang pekerja yang baru berpindah posisi kerja, sebelumnya sebagai operator operation ke marine specialist. Dan bukan hanya pindah posisi kerja saja, tapi juga pindah rumah. Dari Balikpapan ke kota Malang. Dia bilang ada 3 alasan kenapa pindah rumah: pertama, untuk pendidikan dia dan istri –beliau sedang menyelesaikan kuliah S1-nya, kedua, untuk pendidikan anak-anaknya (ya suka-atau ngga suka, sekolah2 di Jawa lebih baik ketimbang di luar pulau Jawa, iklim kompetisi, sumberdaya pengajaran, dll), dan ketiga, untuk pengembangan usahanya, dia bercita-cita tidak ingin tergantung pada pekerjaannya saat ini (yang meskipun sangat mencukup) –ingin sudah siap ketika memasuki masa pensiun nanti (meskipun masih lama) –tapi harus dirintis dari sekarang, daripada nanti dapat uang pensiun tapi malah ketipu orang lain (seperti kejadian pada pensiunan2 yang sudah banyak contohnya). 

Ngobrol-ngobrol juga sama operator yang sedang giat-giatnya membangun usaha. Mulai dari punya lapak di food court salah satu mall di Balikpapan sampai usaha mobil rentalnya.

Juga ngobrol-ngobrol tentang karir sama assisten superintendent, yang sudah jelas sekali arahan karirnya kedepannya mau kemana dan karena alasan apa saja.

Saya suka dengan orang-orang seperti itu, karena orang-orang seperti itu hidup dengan jelas, punya visi –gambaran masa depan dirinya. Pertanyaan “mau kemana”, “mau apa”, “bagaimana caranya”, seperti sudah terbayang dikepala.

Bukan hanya sekedar hidup menjalani apa yang ada saat ini, tapi merekalah orang-orang yang bukan hanya memimpikan wujud masa depannya, tapi juga mengusahakan masa depannya.

*jadi inget dah lama ngga update planning rencana hidup –yang udah beradaptasi dengan kondisi perubahan-

 

Pemimpin Harus Punya Arahan dan Berani Memutuskan

Menurut saya ini yang akan membedakan seorang pemimpin dengan para penakut yang kebetulan aja menjabat posisi atas. Kemampuan untuk mengarahkan anak buahnya dan keberanian untuk memutuskan (bertanggungjawab atas keputusan)-tidak plin-plan (bimbang) diarahin kiri-kanan.

Anak buah juga senang, karena jelas arahannya.

Pemimpin ngga mesti harus menguasai segala hal, yang penting dia berani memutuskan ketika Informasi-informasi yang diperlukan sudah ada. Cukup mengarahkan agar anggota teamnya mencari Informasi yang diperlukan.


Well, semoga kita semua kalau jadi atasan nanti bisa memiliki itu semua, visi, arahan dan keberanian. 

 

---000---

Balikpapan, 9 Januari 2012
Syamsul Arifin
*oleh-oleh dari West Seno field, deep water, selat makasar trip 22 Des ’11 – 6 Jan ‘12
**foto lama di lokasi yg sama

2 comments:

  1. leadership is skill bro, meski ada yg mmg berbakat alami, ada yg diasah ;) nice post!

    ReplyDelete
  2. yups.., emang kudu dilatih.., dan MAU berlatih :)

    ReplyDelete