02 February 2014

Analogi iman

Late posting tentang catatan ceramah ada safari Ramadhan tahun lalu (2013). Isinya kurang lebih seperti berikut:

Keimanan yang ada dalam diri kita bisa dianalogikan dengan air seperti berikut.

Ada yang imannya seperti sesendok air, bahkan tidak cukup untuk memenuhi dahagai dirinya.

Ada yang seperti segelas air: keimanannya hanya cukup untuk dirinya sendiri

Ada yang seperti secerek (satu teko) air, cukup untuk dirinya dan untuk keluarganya.

Di samping itu, ada yang keimanannya seperti sesumur air, cukup untuk kebutuhan dirinya dan keluarganya, dan bahkan bermanfaat bagi para tetangga yang tidak punya sumber air.

Ada juga yang keimanannya seperti air danau, berlebihan dan bahkan bisa dijadikan air baku untuk mensuplai kebutuhan air satu kampung atau kota.

Bahkan ada yang keimanannya seperti air samudera, bunya hanya lingkup lokal, bahkan orang di negara lain bisa memanfaatkannya sebagai sumber penghidupan (ikan, lalu lintas, rekreasi, dll).


Analogi lainnya yaitu iman yang luar biasa seperti pembangkit listrik (power plant), menerangi dirinya, keluarganya, dan orang lain.


Analogi lainnya yaitu iman seperti lokomotif (penarik gerbong kereta), ada yang begitu besar hingga mampu menarik beban besar, berpuluh-puluh lokomotif bisa digerakkan olehnya.


pertanyaannya, analogi yang manakah keimanan kita..? 
Innalilahi wa innalilahi rojiun..., semoga Allah menerangi hati-hati kita dengan cahaya keimanan sampai ajal menjemput kelak *amin

No comments:

Post a Comment