31 March 2008

Five Ways to Defend Qur'an: Qaradawi

By  Mohammad Sabrah, IOL Correspondent

Image

Sheikh Qaradawi told IOL many Muslims who project a distorted image of islam though wrong understand of the Qur'an

CAIRO — Prominent Muslim scholar Yusuf al-Qaradawi refuted allegations by a far-right Dutch lawmaker that the Noble Qur'an incites murder and hatred, outlining five ways to stand up to Islam offenders.

"What the Dutch politician did is tantamount to opening fire on the Qur'an," Qaradawi said in exclusive statements to IslamOnline.net.

"Calling the Qur'an a 'fascist book' is a groundless, fabricated allegation that can only come from an ignorant," added the president of the International Union for Muslim Scholars.

Geert Wilders, the leader of the right-wing Freedom Party, on Thursday, March 27, posted a controversial anti-Qur'an documentary on a video-sharing website.

The 15-minute film, entitled "Fitna," an Arabic word for sedition or strife, starts with a Danish cartoon showing a man described as Prophet Muhammad (peace and blessings be upon him) with a ticking bomb in his turban.

It then shows a page from the Noble Qur'an on the right and a translation of one specific verse on the left.

In the following scene, the Qur'an page is replaced by a plane hitting the New York World Trade Center on September 11, 2001, while the verse remains on the left.

Similar segments follow the same pattern linking verses from the Qur'an to attacks such as the 2004 Madrid train bombing, the 2005 London bombing, the attack on US soldiers in Somalia a decade ago, the murder of Dutch director Theo van Gogh in 2004 and beheadings in Iraq.

The controversial films has drawn rebuke from the UN, EU and the dutch government.

"The film equates Islam with violence. We reject that interpretation," Dutch Premier Jan Peter Balkenende said immediate after its release.

"We believe it serves no purpose other than to offend."

Five Responses

Sheikh Qaradawi outlined five ways to respond to insults to Islam and Prophet Muhammad by Wilders and his alike.

"We need scholarly refutations to claims that Prophet Muhammad incited the killing of men and women," he stressed.

"This should be done in several languages to reach all those who do not know the truth about the prophet of mercy."

The prominent Muslim scholar also urged political responses.

"Heavyweight Muslim countries should have a manly stance in defense of Islam and its prophet," he added.

"The peoples need to pressure their governments to take such a stand and prove to the world that the Muslim Ummah is still alive."

Sheikh Qaradawi also underlined the need for artistic and media responses.

"Movies and TV shows play an important role in clarifying the true image of a much-stereotyped Islam."

Two young Dutchmen, Ersin Kiris and Vincent van der Lem, have already released a counter film on Youtube and MTNL.nl (official website of the Multicultural Television in the Netherlands).

It seeks the borders of freedom of expression and attacks Wilders with his own weapons.

Sheikh Qaradawi said the response is boycotting the products of countries that allow its citizens to bash Islam.

The Dutch government has reportedly distanced itself from Wilders views and tried unsuccessfully to convince him not to broadcast the film.

Recognizing that under the Dutch law and constitution it could not prevent the film release, it had vowed to review its content once made public.

"The government will investigate whether Mr Wilders has committed a criminal offence; the Public Prosecution Service will decide about prosecution."

Sheikh Qaradawi, the president of the International Union for Muslim Scholars, regretted that many Muslims project a distorted image of their religion though their wrong understand of the Qur'an.

"We ask them to better understand the Islam's message of peace, mercy and human brotherhood," he added.

"We also hope that non-Muslims will get a chance to know the truth about Islam which only wants peace and prosperity for mankind."

Source: http://www.islamonline.net/servlet/Satellite?c=Article_C&cid=1203758501416&pagename=Zone-English-News/NWELayout

5 comments:

  1. Qaradhawi: Jangan Anggap Enteng Orang yang Menyalakan Api terhadap Al-Quran
    Senin, 31 Mar 08 09:31 WIB

    DR. Yusuf Qaradhawi, Ketua Asosiasi Ulama Islam Internasional, menyebut lima spektrum yang berisi seruan kepada kaum Muslimin untuk melawan serangan yang memburukkan Islam dan kitab sucinya.

    Seruan ini disampaikan terkait film "Fitna" yang ditayangkan oleh politisi radikal Belanda Geert Wilders di internet. “Kita tidak boleh menganggap enteng upaya menyalakan api terhadap Al-Quran, ” begitu tandas Qaradhawi.

    Qaradhawi menegaskan klaim Wilders dalam "Fitna" yang menyebutkan bahwa Islam mengajarkan kebencian dan pembunuhan, sangat bertolak belakang karena Islam adalah agama yang menyerukan kecintaan dan hidup berdampingan secara damai dengan pihak lain.

    Qaradhawi dalam kesempatan yang sama juga menyayangkan sikap sebagian umat Islam yang ikut-ikutan mencederai nama Islam dan otomatis membuka peluang bagi musuh-musuh Islam untuk memperburuk citra agama Islam yang hanif.

    Dalam keterangannya kepada Islamonline, Qaradhawi menegaskan, “Apa yang dilakukan oleh politisi radikal Belanda itu, sama dengan menyalakan api terhadap Al-Quran.”

    Ia menambahkan, “Film yang menuding al-Quran sebagai kitab suci fasis adalah kedustaan, dan merupakan perkataan yang tidak dikeluarkan kecuali oleh orang yang bodoh, sombong dan keras kepala. Ini rangkaian baru dari rangkaian permusuhan yang telah dibangun oleh arus di Barat, yang mengambil keuntungan di baliknya.”

    Lima hal yang yang digariskan Qaradhawi dan harus dilakukan umat Islam adalah; pertama, penolakan.

    “Tolak kedustaan atas Rasulullah saw yang menyebutkan beliau haus darah dan seorang haus seks, secara ilmiah. Penolakan ini harus dilakukan secara mendunia, hingga sampai kepada orang-orang yang selama ini memiliki imej buruk terhadap Rasulullah dan orang yang tidak tahu akan kemuliaan Rasulullah saw.”

    Kedua, “Secara politis, sikap negara-negara Islam besar harus berdiri secara jantan untuk membela Islam dan Rasul-Nya.”

    Ketiga, “Penolakan massa dengan menekan pemerintahan kaum Muslimin untuk memiliki sikap tegas berdasarkan keimanan bahwa umat Islam masih hidup dan masih memiliki kecintaan besar terhadap keyakinannya.”

    Keempat, Qaradhawi menyerukan agar ada penolakan di lingkup seni dan budaya. Ia menerangkan upaya itu misalnya, drama, film atau serial lain yang meluruskan imej yang selama ini tertutup dari Islam.

    Kelima, “Pemboikotan ekonomi terhadap negara-negara yang mengizinkan penduduknya mencederai kesucian Islam. Pemboikotan ini adalah senjata yang bisa menyakitkan suatu negara.” (na-str/iol)

    Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/int/8331090019-qaradhawi-jangan-anggap-enteng-orang-menyalakan-api-terhadap-al-quran.htm

    ReplyDelete
  2. Betul, emang harus tegas ngadepinnya!
    Btw udah liat filmnya blm akh? Jadi pengen tau kayak apa :p

    ReplyDelete
  3. @faysal
    setuju yang mana nih ...? :)

    @mbatyas
    udeh liat kok ^_^

    ReplyDelete
  4. First, aq mendukung atas maklumat prof. Yusuf Qardhawi! Namun, sebaiknya kita harus lebih keras lagi memperbaiki akhlak kita sbg umat muslim, untuk selalu menjaga dan memancarkan akhlaqul karimah yang Rasulullah ajarkan. Aku yakin akan lebih efektif untuk memperbaiki imej rasul kita di mata orang-orang yang tidak suka dengan Islam dan RasulNya, bahkan di mata dunia!! Mereka membenci Islam dengan perang pemikiran, kita memberantas mereka dengan akhlak yang indah nan tegas dan terpancar hingga ke seluruh dunia, sehingga di hati setiap insan manusia tidak bisa menyangkal betapa mulianya nabi besar kita, Amin ya Rabbal 'alamiin..

    Second n third, untuk politik di Indonesia, aku optimis pada masyarakat Islam di Indonesia..tapi pesimis pada pemerintah kita :-( Maaf ya, Bapak Ibu anggota parlemen...habis emang kenyataannya begitu..hik..hik..hik..

    Selanjutnya, aku hanya bisa berdoa semoga Allah SWT memberikan kemuliaan bagi Nabi Muhammad saw beserta keluarga dan sahabatnya, juga bagi saudara-saudara kita yang terus berjuang untuk Islam dan kebenaran (semoga kita termasuk di dalamnya), Amiin..

    ReplyDelete