06 March 2008

Kenapa Ada yang Benci Syaikh Yusuf Qaradawi?

Kamis, 30 Nov 06 11:24 WIB

Assalamu'alaikum wr. wb.

Ustadz yang berbahagia, selama ini ana karena ingin menambah wawasan ke-Islaman suka browsing web Islam lainnya. Pertanyaan ana kenapa di web-web yang ana baca mereka selalu mengkritisi Syaikh Yusuf Qaradawi, padahal dari buku-buku yang pernah ana baca tidak bertentangan dengan al-Qur'an dan Sunnah, tapi pernah juga dari buku fatwa-fatwa Syaikh Yusuf Qaradawi dalam mengambil hadist tidak menyertakan perawinya. Siapakah Syaikh Yusuf Qaradawi? Kenapa kalangan Salafi modern membencinya?

Jazakallah atas jawabannya.

Mohamad Yusuf
east7tysix

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sangat wajar bila ada pihak-pihak tertentu yang tidak suka dengan sosok seorang ulama semacam Al-Qaradawi. Sebenarnya beliau bukan satu-satunya ulama yang seringkali kena caci maki, amat banyak ulama yang dilecehkan oleh manusia bodoh yang tidak tahu sopan santun.

Namun kenapa justru nama beliau yang paling sering dihina, barangkali karena beliau dianggap 'gembong' dari semua ulama yang ingin dicaci maki. Juga karena tulisan beliau terbit di semua negara dan banyak bahasa. Jauh melebihi tulisan para ulama lainnya di masa sekarang ini.

Sayangnya, mereka yang kurang ilmu tapi gemar mencela dan melaknat para ulama seringkali mengatas-namakan kebenaran, kesalafiyan dan juga sunnah nabawiyah. Padahal Rasulullah SAW, para shahabat dan juga para salafunash-shalih tidak pernah bertingkah sedemikian rendah.

Sudah menjadi ciri khas para ulama sejak masa yang lampau ketika tidak sependapat atau berbeda pendapat dengan pendapat ulama lainnya, maka dilakukan dengan tutur kata yang sopan, adab dan tata cara yang sangat indah. Tidak ada kesan sok pintar dan sok benar sendiri.

Tapi yang sering kita baca itu betul-betul bergaya urakan, arogan, tidak sopan bahkan liar. Seolah yang mereka caci maki itu betul-betul hewan kurap yang hina. Bahkan seandainya orang-orang kafir yang membaca tulisan itu, pasti tidak akan percaya kalau keluar dari mulut seorang yang mengaku umat Muhammad.

Kita amat menyayangkan sikap kurang terhormat yang dilakukan oleh saudara-saudara kita itu. Semoga Allah SWT mengembalikan mereka ke jalan yang benar.

Adapun tentang sosok Dr. Yusuf Al-Qaradawi, kami kutipkan pendapat beberapa ulama dunia:

  1. Muhammad Al-Ghazali mengatakan, "Yusuf Al-Qaradawi merupakan seorang yang mengabungkan antara fiqih teori dengan realitas. Dahulu beliau merupakan murid dan saya merupakan gurunya tetapi sekarang beliau merupakan guru dan saya menjadi muridnya pula."
  2. Abul Hassan An-Nadwi menyifatkan Al-Qaradawi sebagai seorang yang benar-benar sebagai alim, ulama serta pendidik yang terkemuka. Menurut An-Nadwi, Al-Qaradawi merupakan ulama lulusan Al-Azhar yang bergiat dalam bidang dakwah dengan menggabungkan aspek kefahaman Islam yang benar dengan realitas dunia sekarang. Beliau menggabungkan ciri-ciri dakwah dan manhaj Hasan Al-Banna dengan akademik yang diperolehi di Al-Azhar. Beliau mengabungkan ciri-ciri tradisi dan modern yang merupakan sebaik-baik manhaj."
  3. Mustafa Az-Zarqa’ menyebutkan Al-Qaradawi sebagai seorang tokoh masa kini yang merupakan anugerah ilahi kepada umat Islam sekarang. Beliau menambahkan bahwa ada empat orang ulama yang merupakan anugerah Allah kepada umat Islam pada zaman kini yaitu Syeikh Ali Tantawi, Abu Hassan Ali An-Nadwi, Muhammad Al-Ghazali dan Yusuf Al-Qaradawi. Menurutnya lagi, buku Fiqih Awalawiyat karya Al-Qaradawi adalah buku yang terbaik dan bernilai dalam menjelaskan keutamaan dalam Islam yang sangat diperlukan oleh umat Islam sekarang.
  4. Tariq Basri menyebutkan bahwa kita sekarang berada dalam zaman Al-Ghazali dan Al-Qaradawi.
  5. Taha Jabir Al-Alwani, Pengerusi Institut Pemikiran Islam Antarbangsa menyatakan Al-Qaradawi seorang ahli fiqih yang bercirikan da'i dan da'i yang bercirikan ahli fiqih.
  6. Muhammad Fathi Utsman, seorang pemikir Islam menyebutkan Al-Qaradawi seorang fuqaha dan da'i yang terkemuka yang berinteraksi dengan realitas kehidupan.
  7. Ahmad Ar-Risuni, Ketua Persatuan Tauhid dan Tajdid di Maroko mengatakan bahwa Al-Qaradawi adalah seorang ahli fiqih yang yang memahami tujuan-tujuan syariat.
  8. Adil Husain, seorang penulis Islam Mesir mengatakan Al-Qaradawi sebagai seorang ahli fiqih yang beraliran sederhana dalam zaman kini.
  9. Husain Ahmad Qadhi, Ketua Jamiah Islamiah, Pakistan menyebutkan bahwa ketika Al-Maududi meninggal dunia, ribuan orang telah menshalatkan jenazahnya. Kami bermusyawarah untuk memilih sipakah yang layak untuk menjadi imam solat jenazah tersebut. Lalu kami memilih Yusuf Al-Qaradawi. Peristiwa tersebut mengambarkan penghormatan kami terhadap beliau.

Dan tentunya penghargaan para ulama dunia masih banyak lagi. Terbukti dari begitu banyak tulisan beliau yang dibaca oleh umat Islam, baik di Timur atau di Barat.

Bahkan begitu banyak tokoh-tokoh penting di dunia barat yang menjadi semakin mengerti tentang Islam karena beliau. Gubernur London, Ken Livingstone adalah salah seorang Nasrani yang punya pandangan baik terhadap Islam serta menolak isu terorisme Islam yang didengungkan sekutunya. Livingstone sangat menghormati Al-Qaradawi karena mampu menjelaskan ajaran Islam dengan tepat, tanpa harus berpura-pura.

Bahkan sampai hari ini kita masih bisa menyaksikan beliau secara langsung lewat televisi. Beliau tiap malam Senin jam 22.05 punya sebuah program khusus di Televisi Al-Jazirah Qatar. Program dengan jam tayang sekitar 50 menit setiap pekannya diisi dengan ceramah dan dialog tanya jawab dengan beliau.

Tercatat beberapa kali beliau pernah datang ke Indonesia. Hampir semua ulama di negeri ini menghormati beliau dan mengakui ilmu yang beliau ajarkan.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ahmad Sarwat, Lc.

Sumber: http://www.eramuslim.com/ustadz/dll/6b29100735-kenapa-ada-benci-syaikh-yusuf-qaradawi.htm

9 comments:

  1. sapa...sapa...orangnya...hehehe

    ReplyDelete
  2. Iya.. sy juga sebel sekali denger orang menghina Ulama sekaliber beliau... Masya Allah..

    Jazakallah... akhi...

    ReplyDelete
  3. Ulama manapun harus dihormati dan tidak boleh dicaci maki, kritik dan ketidaksetujuan juga tidak harus ditampakkan dengan kebencian....saya pikir juga saat kita mengoreksi apa yang disebut "salafi", harus santun. Saat Al-Ghazali mengritik Ibnu Sina, beliau menggunakan "Kerancuan Filusuf (tertentu)", bukan "Bodohnya Ibnu Sina", "Rancunya Ibnu Sina", atau membabibuta dengan "rancunya filsafat"....contoh yg sangat baik dari Al-Ghazali

    ReplyDelete
  4. kalau ketemu orang2 model begini, paling Desi cuma bisa bilang :
    Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (QS. An Nahl :125)

    ReplyDelete
  5. Setahu saya yang betul Qaradhawy atau Qaradawi (tergantung transliterasi), bukan Qardhawy atau Qardawi....

    ReplyDelete
  6. wah tergantung tranliterasi...
    kalau buku2 terjemahan dituliskan Qaradhawi...

    eniwei...
    saya juga mengagumi beliau, orangnya santun, bertutur lembut (tutur di buku2nya maksudnya)
    entah kenapa banyak yang benci :(

    ReplyDelete
  7. Semakin tinggi pohon, semakin besar angin menerpa. Bahkan Rasulullah pun banyak mengalaminya.

    ReplyDelete
  8. ya boleh saja qaradhawi, yang jelas ada huruf a setelah "qar". Biasanya orang-orang menghilangkan a nya sehingga dibaca qardhawi...itu yg jelas salah

    ReplyDelete