"Kamu boleh punya cita-cita setinggi langit, tapi persiapkanlah jalan untuk menuju ke sana, karena mendapatkan mimpi-mimpi besar itu, bukanlah suatu hal yang mudah," begitu kira-kira perkataan Pak Mustar kepada si Ikal - film Sang Pemimpi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan mimpi sebagai berikut,
[quote]
Mimpi v bermimpi v 1 mengalami atau melihat sesuatu dl khayal ketika tidur; 2 berkhayal; berangan yg bukan-bukan; memimpikan v 1 bermimpi akan sesuatu: ~ adiknya bisa terbang; 2 ki mencita-citakan (sesuatu yg susah atau tidak mungkin dicapai): walaupun pendidikannya rendah ia selalu ~ jabatan yg tinggi; termimpi-mimpi v 1 bermimpi krn selalu teringat (terkenang) akan sesuatu: begitu terkenangnya ia kpd ibunya, sampai ia ~; 2 selalu tampak (terbayang) dl angan-angan;mimpian (impian) n 1 apa yg dialami dl mimpi; 2 ki cita-cita (keinginan) yg mustahil atau susah
[/quote]
Cita-cita itu harus cukup besar, tinggi, dan jauh, sehingga ia memiliki cukup kekuatan untuk menarik, mendorong dan menantang kita untuk meraihnya.
“Bermimpilah setinggi-tingginya. Besar kecilnya mimpi, tergantung diri kita, pada seberapa besar/kecilnya ‘wadah’ diri kita,” kata Pak Balia, kurang-lebih - film Sang Pemimpi.
Saya ingat betul perkataan bang Ahmad, FKM UI angkatan 2000, ketika kami sedang duduk-duduk sore di kampus dulu.
“Ketika orang-orang sedang membicarakan mengenai masa lalu, kita berbicara mengenai hari ini. Ketika orang-orang berbicara mengenai hari ini, mari kita berbincang mengenai masa depan. Ketika orang-orang berbincang mengenai masa depan, maka mari kita berfokus mengenai bagaimana menggoreskan tinta emas di dalam sejarah.”
Kesuksesan Dunia dan Akhirat
Tidak ada yang salah kalau kita punya mimpi-mimpi tentang kesuksesan di dunia. Seberapa tinggi karir yang hendak dicapai, seberapa tinggi jenjang sekolah yang mau digeluti, seberapa banyak materi yang ingin dimiliki. Tetapi, jangan lupa, bahwa dunia ini hanya sebentar saja.
Sebagai seorang muslim, mimpi-mimpi kita harus bisa jauh menembus awan dunia, sampai ke alam akhirat sana.
Ada tujuan, harapan, dan keinginan yang luhur tentang diri seorang muslim yang ingin dicapai, bisa berupa tujuan jangka pendek, maupun tujuan jangka panjang.
Keinginan untuk dapat menunaikan rukun Islam ke lima misalnya; berkunjung ke makam Rasulullah SAW; belajar di universitas peradaban dunia, Al Azhar di Mesir; atau tujuan yang jauh melebihi itu semua, memasuki taman surga yang penuh dengan kenikmatan yang tak terbayangkan. Masya Allah.
Mimpi-mimpi itu juga bisa mencakup pemberian manfaat bagi seluruh kaum muslimin, seperti halnya cita-cita Imam As Syahid Hasan Al Banna, yang jelas terinci secara detail langkah-langkahnya, dimana di tangga tertinggi visinya, beliau menuliskan,
“Menjadikan (mengembalikan) Islam sebagai ustadziatul alam, pemimpin bagi seluruh alam semesta”
---000---
Balikpapan, 21 Desember 2009
Syamsul Arifin
No comments:
Post a Comment