Aku tidak pernah bisa melarikan diri dari dirimu.
Berlari kencang sampai nafas berhenti tersengal-sengal, bersembunyi di sudut kota, berharap tidak lagi berjumpa kamu di jalanan yang tak pernah aku datangi ini sebelumnya.
Namun kamu ada juga di sini, entah bagaimana!
Kehadiranmu tak dapat ku singkirkan dari hari-hariku. Seolah aku dan kamu diciptakan menyatu. Sepaket. Sepasang. Walau aku TIDAK pernah menginginkanmu!
Kita memang tidak pernah saling berbincang, tidak juga bertatapan, tapi aku tahu, kamu selalu menguntitiku. Membayangi tubuhku, bukan hanya di siang hari, tapi juga di gelap malam. Tak kenal henti, mengacuhkan kondisi, baik di tengah keramaian maupun di saat sepi sendiri.
Tidak bisakah kau biarkan aku sendirian, melakukan hal-hal yang kusenangi -dan kubenci- sampai aku senang?
Kamu memang tidak pernah melarang, tapi kamu selalu saja merekam setiap tingkah laku-ku, yang baik dan juga yang buruk. Untuk apa? Hah!
Oh malaikat pencatat amal perbuatan, di tempat manakah aku akan luput dari pengawasanmu..?
---000---
Balikpapan, 6 Mei 2010
Syamsul Arifin
emang berasa diikutin ya, hehe..
ReplyDeletemksh udh diingatkan ttg kehadirannya..
ReplyDeletemaaf mas, izin copas ya?
ReplyDeletebuat belajar nih, mau saya liatkan ke teman2, boleh kan?
@kakrahmah, ngga sih, makanya kadang suka merasa santai aja berbuat salah *istigfar
ReplyDelete@ayudiahrespatih, sama2 :)
@hidupuntukberkarya, silakan aja, tapi ditulisin linknya yaw, biar genkeis bisa ikutan tenar :D hehehe
tentu dong, saya bawa2 genkeis sebagai produsen nya :-D
ReplyDelete