02 November 2010

Baru Setahun Bersamamu...

Ngga terasa, udah setahun umur pernikahan kami. Banyak kisah tlah dilalui, dan (insya Allah) masih banyak lagi yang akan ditempuh.

 

Takdir

 

"Ridha, kamu percaya soulmate?" kataku meniru dialog d film AAC.

Istriku tersenyum.

"Seperti halnya sungai Mahakam dan Samarinda yang berjodoh, kitapun demikian, aku berjodoh denganmu."

*gubraks.., istriku langsung ilfil, udah oke2 dialognya, tapi endingnya sungai Mahakam (yang jorok -walau saya selalu menganggapnya eksotis) :D

 

Yups, saya merasa bahwa persoalan jodoh, sudah ada garis ketentuannya. Urusan Allah kan memberinya kapan (karena saya bahkan sudah berdoa lama sebelum bertemu dia), yang penting, kita berdoa, berusaha dan ridak berputus asa.

 

Karena kehendak Allah lah, saya merantau ke tanah etam, pulau Borneo. Mencari seliter beras dan segenggam berlian (alias kerja :P).

 

Di PT Semberani Persada Oil (anak perusahaan Bakrie yang bergerak di bidang migas, setelah sebelumnya saya sempat berkarya di subkontraktornya, PT Multi Produktion Solution), saya bertemu dengan (calon) bapak mertua, H Sugiyono, ST, atasan saya di lapangan, Field Manager (diangkat tahun 2009, sebelumnya Production Superintendant).

 

Jalan kehidupan mengalir diselimuti kemisteriusan. Singkat cerita, akhirnya saya mengajak Ridha Innatika menemani saya di Balikpapan.

 

"Saya diterima di Chevron, Balikpapan. Kamu mau pindah ke Balikpapan juga ngga?"

"Lho, trus ngapain saya di Balikpapan?" *ketika itu, Ridha masih kerja di bank Bukopin.

"Gampang kok, cukup jadi istri yang solehah aja." jawabku canggung -gugup?

 

3 bulan setelah saya berpindah perusahaan, kami akhirnya melangsungkan pernikahan, di Yogyakarta.

 

(LDR) Long Distance Romance

 

Samarinda-Balikpapan, 3 jam berkendara bus kudu ditempuh kalau kepengen ketemu dirimu. Sama-sama ngekost di kota masing-masing, terasa kayak belum nikah aja. Kalo lapar mesti cari-cari warung sendirian.

 

Cukup 2 bulan saja dirasakan, lebih cepat 1 bulan dari deadline yang kuajukan. Kamu resign, walau harus bayar penalti yang cukup menguras tabunganmu.

 

Gang Las Vegas

 

Dapat kontrakan yang cukup lumayan (3 kamar tidur). Lingkungan yang cukup asyik, ada bu Damat, tetangga depan rumah penjual sarapan. Pengajian RT dan masjid. Rumah di jalan menanjakan yang selalu di-complain bapakmu setiap berkunjung :D

 

Interaksi dengan tetangga, melarikan diri dari acara kerja bakti warga (weks, ini ga boleh ditiru nih :P) mengisi warna kehidupan setahun terakhir ini.

Alhamdulillah, kita mulai memberanikan diri, menyicil rumah di kompleks Gunung Guntur Asri.

 

Colorful, hidup jadi semakin indah dengan adanya kau di sisi. Wanita lembut yang menjadi pasangan hidupku.

 

Parent Wannabe

 

Insya Allah, akhir Desember 2010 nanti, keluarga kecil kita akan diramaikan dengan hadirnya buah cinta kita berdua, *yang namanya masih sedang dalam pencarian :D

 

Semoga kehamilanmu sehat-sehat saja, dan semoga persalinannya nanti lancar-lancar juga *amin

 

*untuk dede kecil, jangan keluar ketika papa sedang ada di lapangan ya :D

 

Hadiah untuk Kamu

 

Kalau mau ngikutin konsep yang benarnya tentang nafkah, maka aku sebetulnya sudah selama setahun ini menzalimi dirimu. Karena klo kata ustadz Ahmad Sarwat LC,

 

Konsep Nafkah

 

Nafkah adalah pemberian harta dari suami kepada isteri, di mana harta itu bukan milik bersama melainkan harta itu kemudian menjadi milik isteri.

 

Namun yang selama ini lebih sering terjadi adalah seorang suami menyerahkan gajinya kepada isteri untuk keperluan hidup. Di mana gaji itu seolah-olah bukan milik isteri, melainkan milik berdua. Sehingga isteri tidak mendapat apa-apa dari gaji suami.

 

Seharusnya, isteri dapat jatah khusus untuk dirinya, entah untuk ditabung atau dibelanjakan, di mana dia punya account khusus yang wajib terus dibayarkan oleh suami, di luar semua kepentingan rumah tangga. Sebab di luar nafkah isteri, suami tetap wajib membiayai semua keperluan hidup seperti makanan, pakaian, rumah dan keperluan rumah tangga yang lain.

 

Intinya, seorang isteri harus mendapat ''gaji'' tersendiri, di luar kebutuhan rumah tangga. Dan kalau isteri pandai menabung, maka dia akan punya tabungan yang utuh, sebab dia tidak harus mengambil tabungannya untuk membiayai keperluannya. Mau makan, sudah ada yang wajib memberinya makan. Mau pakaian, sudah ada yang wajib memberinya pakaian. Mau tempat tinggal, juga sudah ada yang wajib memberinya tempat tinggal. Sementara ''gaji'' nya utuh sebagai isteri.

 

Dan pemberian nafkah ini didasarkan pada ayat Al-Quran Al-Kariem.

 

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (QS. An-Nisa'': 34)

 

Sumber: http://www.ustsarwat.com/web/ust.php?id=1195509261&date=9-2009

 

Pada dasarnya suami memang berkewajiban memberi nafkah kepada isterinya.

 

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain, dan karena mereka telah memberi nafkah sebagian dari harta mereka. (QS. An-Nisa'': 34)

 

Nafkah adalah segala yang dibutuhkan oleh seorang manusia, baik bersifat materi maupun bersifat ruhani.

 

Dari segi materi, umumnya nafkah itu terdiri dari makanan, pakaian dan tempat tinggal. Maka seorang isteri berhak untuk mendapatkan nafkah itu dengan tanpa harus ada kewajiban untuk mengolah, mengelola atau mengurusnya.

 

Jadi sederhananya, posisi isteri hanya tinggal buka mulut dan suami yang berkewajiban menyuapi makanan ke mulut isterinya. Tidak ada kewajiban isteri untuk belanja bahan mentah, memasak dan mengolah hingga menghidangkannya. Semua itu pada dasarnya kewajiban asasi seorang suami.

 

Seandainya suami tidak mampu melakukannya sendiri, tetap saja pada dasarnya tidak ada kewajiban bagi isteri untuk melaksanakannya. Bahkan kalau pun suami harus menyewa pembantu atau pelayan untuk mengurus makan dan urusan dapur.

 

Bahkan memberi nafkah kepada anak juga bukan kewajiban isteri. Suami itulah yang punya kewajiban untuk memberi nafkah kepada anak-anaknya. Termasuk memberinya air susu ibu, bukan kewajiban isteri tetapi kewajiban itu pada dasarnya ada pada suami. Kalau perlu, suami mengeluarkan upah kepada isterinya untuk menyusui anaknya sendiri.

 

Sumber: http://www.ustsarwat.com/web/ust.php?id=1189464613&cari=nafkah&tanya=answer

 

Maafkan aku ya sayang, doakan semoga tahun depan gajiku naik 50% supaya bisa nyicil mobil, ngasih kamu uang nafkah dan beliin kamu cincin berlian :D hehehe

 

Penutup

 

Untuk istriku tersayang, happy 1st wedding anniversary ^_^

Mohon maaf buat segala kesalahanku selama kita mengarungi hari-hari, terimakasih buat semua yang telah kita lalui selama 1 tahun ini. Semoga kita bisa terus menjadi pasangan & (calon) orang tua yang lebih baik dari hari ke hari *amin*.

 

-suamimu tersayang, Syamsul Arifin- 

 

 

 

---000---

 

Balikpapan, 2 November 2010

Syamsul Arifin

* posting 1 hari terlambat euy…

20 comments:

  1. subhaanallah... baarakaLLahu lakuma :)

    ReplyDelete
  2. happy 1st wedding anniversary,moga rukun selalu..

    ReplyDelete
  3. so sweet.. ^^

    Barakalllahulakum

    ReplyDelete
  4. wah, provokasi, hehe.., barakallah..

    ReplyDelete
  5. BAROKALLAH!!!! semoga senantiasa menjadi keluarga yang dirahmati dan dipenuhi hidayah-Nya!!!

    ReplyDelete
  6. Owwwh zozwiiiit >_< cara melamarnya kocak Mas XD
    .
    Istri Mas baca ini nggak?

    ReplyDelete
  7. So sweet :)
    semoga persalinannya nanti lancar, ibu dan anak sehat walafiat

    ReplyDelete
  8. subhanallah.. Ga terasa dah setahun ya pin
    Masih ingat dgn postingan walimah di MP dan myQ..
    Barakallahu..
    Semoga dilancarkan persalinannya..

    ReplyDelete
  9. Barakalllahulakum

    smoga langgeng slalu dan di karuniai cinta ketiga dlm kluarga

    ReplyDelete
  10. Happy wedding Anniversary IPin dan Ridha, Semoga langgeng yaaa...

    ReplyDelete
  11. inget gang las vegas, nyari rumah ipin n ridha, gak tahunya kebablasan hehehe...
    barakallahu ya bro, moga tetap rukun n kompak ^_^

    ReplyDelete
  12. selamat ya Ipin & Ridha :)
    semoga langgeng & ananda nanti lahri dgn selamat , jgn ngikutin bapaknya yg narsis :P

    BTW, kok H Sugiyono, ST bapak ipar yo? bukannya bapak mertua ?:D

    ReplyDelete
  13. @alwaysselalu, aisavitri, schaid, sintarossita, jalankejayaan, ramarizana, laptopmini, sinthionk, saatnyabercerita, blogxuchi, arqomalifh, ichamary, aantary
    amiiinnnn *makasih buat doanya ;)

    @fadshaka
    hehehe, iya

    @siantiek
    wah, iya, ngeliat ajah *edited deh :D

    ReplyDelete
  14. Harusnya meleleh tuh, habisnya so sweet banget sih >_< hehehe

    Semoga anaknya kembar :DDD

    ReplyDelete
  15. Subhanallah suka.. Syukron sudah sharing, dpt ilmu lg deh :)

    Memang benar janji Allah, stelah menikah hati menjadi tentram.. Barakalahufiik. Smg terus menjadi keluarga yg kelak melahirkan keturunan para mujahid/ah.

    ReplyDelete
  16. Amin. Semoga kita slalu dilimpahkan kebaikan dan keberkahan dari Allah SWT.
    Jadi lucu bacanya apalagi yg bagian kerja bakti suka ngabur tu kayaknya kamu deh. hayuh di cariin pak RT tuh. Semoga bisa mendapat tetangga yg lebih baik dari Bu Damat, Mbk Win dan Ibu-Ibu lainnya yah. Sebenernya sedih juga harus ninggalin rumah dan lingkungan yang sangat nyaman ini. ;')
    Semoga kita mendapat lingkungan baru yang lebih baik dr skrg, dan adaptasi mulai dari nol lagi. Mudah2an menjadi awal yang baik dari fase kedua kehidupan rmh tangga kita nantinya. ;)

    ReplyDelete