01 August 2009

Pembelaan terhadap Jilbab Saudari Kami

Ibnu Hisyam meriwayatkan dari Abdullah bin Ja‘far bin al-Musawwir bin Makhramah dari Abu Uwaha bahwa, seorang wanita Arab datang membawa perhiasannya ke tempat perdagangan Yahudi Bani Qainuqa‘. Ia mendatangi seorang tukang sepuh untuk menyepuhkan perhiasannya. Ia kemudian duduk menunggu sampai tukang sepuh Yahudi itu menyelesaikan pekerjaannya. Tiba-tiba datanglah beberapa orang Yahudi berkerumun mengelilinginya dan minta kepada wanita Arab itu, secara diam-diam si tukang sepuh itu menyangkutkan ujung pakaiannya yang menutup seluruh tubuhnya pada bagian punggungnya.

Ketika wanita itu berdiri terbukalah aurat bagian belakangnya. Orang-orang Yahudi yang melihatnya tertawa gelak-bahak. Wanita itu menjerit minta pertolongan. Mendengar teriakan itu, salah seorang dari kaum Muslimin yang berada di perniagaan itu secara kilat menyerang tukang sepuh Yahudi dan membunuhnya. Orang-orang Yahudi yang berada di tempat itu kemudian mengeroyoknya hingga orang Muslim itu pun mati terbunuh. Tindakan orang-orang Yahudi yang membunuh orang Muslim itu menyebabkan kemarahan kaum Muslimin, sehingga terjadilah peperangan antara kaum Muslimin dengan orang-orang Yahudi Banu Qunaiqa‘.

Itulah sedikit kutipan dari Sirah Nabawiyah yang ditulis oleh Dr. Muhammad Sa'id Ramadhani Al-Buthy.

Hari ini, jeritan wanita muslimah yang sedang mempertahankan kehormatan jilbabnya juga bisa kita dengar dengan nyaring. Tangisan, kesedihan dan kesulitan para muslimah menggema dari berbagai pelosok dunia. (baca berita-berita di situs warnaislam.com dan islamonline.net)

Di Prancis dan Turki, masih juga berlaku larangan Berjilbab. Di berbagai negara yang katanya menjunjung tinggi demokrasi dan kebebasan individu, menerapkan sistem yang rasis, pelarangan jilbab terjadi di lembaga-lembaga pemerintahan dan juga institusi-institusi umum. Bahkan pembunuhan!

Siapakah yang akan menyongsong untuk membela mereka, mendukung pilihan mereka untuk tampil menjadi pribadi muslimah yang bertakwa..?

Maafkan aku saudariku, belum bisa berbuat apa-apa untuk kalian…

Aku hanya bisa mendoakan, semoga Allah meneguhkan keimanan dalam dada kalian, memudahkan urusan dan mengangkat kesulitan kalian, dan menggantinya dengan manisnya kebahagiaan.

Bertakwalah kepada Allah, dan pegang teguhlah kehormatan jilbab kalian… Sesungguhnya kalian lebih baik dari pada para bidadari surga!



---000---

Samarinda, 1 Agustus 2009
Syamsul Arifin

3 comments: