01 December 2009

[flash fiction] Hujan

Aku suka hujan, karena saat hujan-dan bermain hujan, tidak ada yang tahu bahwa aku sedang menangis sendirian.

* * *

Wangi tanah sehabis tersiram hujan memang selalu menyegarkan. Harum, menenangkan. Ada kedamaian yang tidak bisa aku deskripsikan.

Dua hari lalu, mas Dino sudah menyampaikan keinginannya menceraikanku. Di saat usia pernikahan kami yang masih bisa dihitung dengan sebelah jari.

Mungkin kami memang masih sama-sama muda, masih sama-sama keras kepala. Masih menjunjung tinggi ego masing-masing. Tapi tidak kuduga bakalan bisa sampai seperti ini! Serasa baru tersadar dari mimpi buruk. Ternyata sampai disini saja cerita cintaku kan berakhir.

Semua kenangan itu, menguap entah kemana. Semua janji dan kata-kata manis itu, terlupakan dan seakan tak pernah terucapkan. Adakah ketulusan niat dan kesungguhan usaha, yang dulu terpancar sewaktu melamarku, masih tersisa? Sepertinya tidak, tidak ada sisa sedikitpun juga.

* * *

Aku suka hujan, dan selalu menantikan rintik-rintiknya membasahi kota.

Aku suka hujan, karena pada saat itu, aku tahu bahwa aku tidak sedih sendirian. Sang hujan menemaniku, dan mau berbagi air mata...



---000---

Balikpapan, 1 Desember 2009
Syamsul Arifin

5 comments:

  1. Dino pahing, pon,pa legi mas??..haha ;D
    nice*

    ReplyDelete
  2. @amanthonthe
    makasih atas apresiasinya ^_^

    @ridha sayang
    hehehe, namanya Dino Taurus *eh, itu mah dinosaurus yaw :D hehehe

    ReplyDelete
  3. simpel tapi sedihna terasa.. :')

    ReplyDelete