09 February 2010

Warna-Warna Cinta

Warna-warna cinta, yang terlukis di hatimu

Semat pada senyuman dan tangismu

Agar mewarnai jiwamu yang tulus

Seperti sang pelangi selepas gerimis

 

(Warna-Warna Cinta, Brothers)

 

 

Kisah cinta tidak hanya diisi oleh warna cerah semata. Silih berganti warna-warna yang datang mengisi jalinan cerita cinta. Kadang kebahagiaan, disusuli kesedihan. Mendekat ceria, diikuti duka. Berlabuh senyuman, diiringi air mata. Berkuasa warna-warna cerah, yang kemudian berganti warna-warna kelam.

 

Adalah suatu kemustahilan bahwa hidup ini akan selalu bahagia selamanya. Harus ada ombak yang kan membuat biduk menjadi kuat melawan terjangan gelombang. Harus ada kerikil yang kan membuat roda menjadi liat mencengkram jalanan.

 

Bukankah setiap kesulitan yang tlah dilalu, semakin menjadikan diri kita lebih baik daripada hari-hari sebelumnya? Bukankah keberhasilan dalam mengatasi masalah, mengubah kita menjadi pribadi yang kaya kebijaksanaan, pengalaman dan pelajaran?

 

Pernikahan bukanlah sesuatu hal yang mudah. Lihatlah sekelilingmu. Tidak sedikit orang yang gagal menjalaninya. Berhenti sebelum saatnya. Pernikahan bukanlah sesuatu yang sederhana. Kompleksitas dan keruwetannya unik, variasinya berbeda-beda antar setiap pasangan.

 

Kita butuh kekuatan untuk menjalaninya.

 

Kekuatan Iman

 

Ketakwaan kepada Allah SWT kan menjadi modal dasarnya. Niatan yang tulus untuk ibadah menjadi awalannya. Saling mengharap keridhoan-Nya; takut untuk melanggar larangannya; dan usaha untuk menjalani tiap perintahnya; menjadi langkah-langkah penguatnya.

 

Tidak saling menzalimi, saling menghargai, menghormati, menjaga, dan berkasih-sayang antar pasangan,

 

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biar pun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. (QS. An-Nisaa': 135)

 

Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang tidak tahu budi. (HR. Abu ‘Asaakir)

 

Kedewasaan

 

Kematangan jiwa; kemampuan untuk bisa membedakan antara hal-hal yang penting dan tidak penting, hal-hal yang pokok dan cabang; kebijaksanaan untuk memiliki ekpresi sikap yang tepat; Kemampuan dan kemauan untuk memaafkan dan meminta maaf; rasa besar hati/legowo; menjadi tolak ukurnya.

 

 

Diluar itu semua, pemahaman bahwa “tidak adak manusia yang sempurna” kan melengkapinya. Kesalahan adalah suatu hal yang wajar, tiap manusia memiliki karakternya yang unik, disinilah pembelajaran kita mengenai ruang toleransi, tempat untuk belajar saling memahami, penerimaan diri pasangan-dan juga diri kita. Belajar untuk saling mencinta.

 

Yang harus terus diusahakan adalah bahwa pernikahan yang sedang kita bina, haruslah menjadi pernikahan yang kan membahagiakan kita, di dunia dan akhirat nanti. Insya Allah.

 



Brothers - Warna Warna Cinta

 

---000---

 

Balikpapan, 9 Februari 2010

Syamsul Arifin

8 comments:

  1. Semoga pernikahan mas Ipin berhenti pada waktu yg seharusnya :)

    nice share...

    *jadi pengen nikah euy

    ReplyDelete
  2. Intinya pernikahan adalah Ibadah, Ibadah artinya adalah menentramkan dan membahagiakan.
    JIka itu tidak ditemui makan bukan Ibadah dan bukan pernikahan.

    and untuk bisa tentram dan bahagia, we need effort to keep it.
    just my HUmble opinion :)

    ReplyDelete
  3. daei pengalamana ya Mas ?..nice shared

    ReplyDelete
  4. ernikahan bukan hanya sekedar keinginan, namun sebuah keberanian untuk mengambil tanggungjawab dan kesiapan untuk berjuang.

    Pernikahan menjadikan kita belajar banyak hal. Bahwa ternyata, mengenal adalah proses panjang yang tak pernah lekang dan tak berbatas waktu. Bahwa pasangan kita adalah manusia biasa yang punya potensi hina dan mulia, seperti juga kita.

    minta izin mengambil beberapa kalimat ya...

    ReplyDelete
  5. @laptopmini
    semoga pernikahan saya tidak berhenti, terus berlanjut sampai ke taman2 surga ^_^
    klo udah mampu, menikah aja :)

    @ichamary
    thanks for adding an opinion ^_^

    @dzikrfarizi
    amiin :)

    @sunnyndra
    perjalanan yang baru sebentar doang kok ^_^

    @jejakpelangi
    terima kasih buat tambahannya :)
    silakan ambil aja, semoga bermanfaat ^_^

    ReplyDelete
  6. nice share pin...
    serasa ikut belajar dalam proses belajarnya ipin mengarungi rumah tangga...
    hehehe...


    *jiahh.. ada yg pasang pengumuman di sini.... **ngelirik si patih...

    ReplyDelete
  7. yeee... ini pan laen cerita.. -__-"
    tapi saya amin-i...

    ReplyDelete