Ingat istilah ini, Puasa Bedug..?
Istilah “puasa bedug” biasanya digunakan untuk seseorang yang hanya berpuasa dari waktu sahur dan berbuka pada waktu bedug di siang hari alias dzuhur sudah berbuka puasa, kemudian bisa dilanjutkan lagi sampai waktu berbuka di magrib.
Umumnya anak-anak yang mempraktekkan puasa jenis ini. Sebagai latihan atau pembelajaran.
Puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib dilaksanakan bagi setiap muslim yang balig, berakal, sehat dan bermukim (tidak musafir/dalam perjalanan), serta tidak mempunyai halangan yang syar’i, semisal haid dan nifas bagi perempuan.
Sebagaimana halnya shalat yang harus dilatihkan pada anak-anak mulai dari umur 7 tahun, demikian juga halnya berpuasa.
Suruhlah anak-anakmu shalat bila berumur tujuh tahun dan gunakan pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur mereka (putera-puteri). (HR. Abu Dawud)
DR Yusuf Qardhawi berkata bahwa hadits di atas membagi pembelajaran menjadi dua tahapan. Tahapan perintah, pengajaran dan anjuran setelah umur 7 tahun dan tahapan pemukulan, pelatihan dan ancaman setelah anak berusia 10 tahun.
Pemukulan tidak dilakukan kecuali setelah anak diberi kesempatan tiga tahun untuk diajak, dimotivasi, dan diberi harapan hadiah. Setelah itu adalah tahapan penugasan dan sanksi. Memukul disini adalah sarana yang dipergunakan karena keadaan darurat. Darurat diukur sesuai kadarnya. Pemukulan tidak boleh menggunakan cemeti atau kayu yang menyakitkan dan melukai. Ayah yang terbaik adalah ayah yang tidak ingin memukul anak-anaknya, namun mendidik mereka dengan contoh, kata-kata dan nasihat yang baik, dalam rangka meneladani Rasulullah SAW yang tidak pernah sama sekali memukul makhluk hidup dengan tangannya, tidak kepada istri, pembantu, anak-anaknya, bahkan tidak juga kepada binatang. (Fiqh Puasa, DR Yusuf Qardhawi, hal 57-58)
“Puasa bedug” merupakan salah satu sarana pelatihan anak berpuasa Ramadhan. Tidaklah logis jika mengharuskan seorang anak langsung berpuasa penuh seharian, mereka tentu tidak kuat. Tahun ini berpuasa setengah hari, tahun depan boleh jadi ditambahkan lagi waktu berpuasanya. Bertahap sesuai kemampuan. Latihan bangun di pagi hari untuk makan sahur; latihan tidak nyemil; dan ikut merasakan kegembiraan berbuka puasa bersama keluarga.
Yang harus dihindari adalah membiarkan seorang anak hingga besar tanpa latihan menunaikan kewajiban berpuasa, sehingga akan terasa sangat berat ketika sudah balig dan wajib berpuasa nanti.
Anak-anak mendapatkan manfaat dari pendidikan di masa kecil
Tidaklah manfaat itu mereka dapat, jika ditempuh di waktu tua
Ranting-ranting kau luruskan niscaya lurus
Sedangkan kayu tetaplah bergeming meski kau paksa
—000—
Balikpapan, 22 Agustus 2010
Syamsul Arifin (http://genkeis.multiply.com)
*dibuat untuk mengikuti Lomba Puasa Dulu Baru Lebaran
Sumber: http://ramadhan.kompas.com/puasadulu/read/08/22/puasa-bedug
No comments:
Post a Comment