di meja makan tersedia berbagai macam hidangan
lalu mengapa engkau memilih kedukaan sebagai santapan?
di hadapan ada banyak pilihan permainan
maka mengapa engkau memainkan permainan yang tidak dapat engkau kendalikan, perasaan?
kini, biarkanlah aku sendirian
menikmati kedukaanku
di tengah sepinya malam
04062008
*baru berasa sekarang euy :)
hiks...jadi ikutan sedih....dikau kenapa kak??
ReplyDeleteMalam menjawab :
ReplyDeleteHai pemuda lepaskan baju kesendirian dan kedukaanmu
karena aku tak rela syahduku ternodai dengan keolenganmu dalam menyetir perasaan
mana navigator sejatimu ????
Aku berkata begini bukan berarti kutak rela kau mengkatarsiskan kegundahanmu
tapi terus terang aku rindu saat-saat kau membanjiriku seperti dulu
saat air itu keluar dari sujud kealphaanmu
bukan dari kelemahanmu dalam mengkebiri rasa
dan bila boleh jujur
aku sudah rasakan itu sebelum kau merasanya sekarang
*respons iseng nih [mohon mangap bila tidak berkenan].... hehehehe
berasa laper? idih, kasian banget dirimu, mas Ipin.
ReplyDelete@indah
ReplyDeletehehehehe... ngga kenapa2 kok ^_^
@lussy
hmmmm... terima kasih atas tanggapannya :)
@desi
wew.. memang penulis yang dingin kamu yaw ^_^ hihihihihi
bukannya diapaain kek :D malah dikasihani :P :P :P
aduh puisi ini :(
ReplyDeletekeren pin puisinya...
ReplyDelete*tumben
hahahahah
@mba naniek
ReplyDeletehaduh., jadi ngga enak nih buat orang jadi sedih ^_^
besok2 bikin yang bersemangat deh :D
@novi
waw, senengnya dipuji sama novi :D hehehehe
*tapi muji-nya kayak ngga ikhlas gitu deh :P
emang lagi sedih kok :P
ReplyDeleteow, emang lagi sedih toh :)
ReplyDeletewell, semoga ngga sedih lagi ya mba ^_^
Ga komen... Ikut baca aja. Bagus euy... --> lha ini apa? :P
ReplyDeletepadahal tanggapan saya tidak tanggap ya...
ReplyDeleteHarusnya aku sangat malu dan menyesal bila sampai ada orang yang mengutarakan keinginannya padaku, dan harusnya aku berkata seperti yang diutarakan Imam Syafi'ie "Mestinya aku telah menangkap gejala itu cukup dari kilas wajahnya"
lumayan... ada kemajuan :D
ReplyDeletenggak denk nt puisinya bagus2 koq, cman prasaan baru sekarang deh yang 'rasa'nya gini...
hm...
bukan aq ingin memilih duka
hanya ia terhampar di hadap ku
apakah aku tak boleh tampakkan duka
karena di hadapan mereka
aq seorang manipulator...
waaa... mau dunk... di mana ya mejanya???
ReplyDeletehehe. salam kenal!
@lussy
ReplyDeletewew.... yah, susah deh klo ditanggapin malah gituh :D
@vina
wew... "rasa" yang seperti apa tuh..? ^_^
@worotarie
yaw.. jangan makan duka mba, mari kita cari meja makan yang berisi panganan bahagia aja ^_^
;D
ReplyDeletehm... 'rasa' gimana ya? pokoknya dapet deh 'rasanya he..he..
ReplyDelete