09 November 2008

Amrozi Bukanlah Seorang Mujahid !

Audzubillahiminasyaitanirrajim

 

Ibadah adalah segala amal perbuatan yang bisa mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Salah satu kaidah dasar dalam beribadah yang saya pahami menyatakan bahwa agar suatu ibadah dapat diterima di sisi Allah, maka ia harus mememuhi dua prinsip utama, yaitu baik dan benar.

 

Baik, karena merupakan amalan kebaikan yang diniatkan hanya karena Allah semata (ikhlas). Benar, yaitu sesuai dengan tuntunan syara', sesuai syariat, benar menurut hukum Islam, dicontohkan Rasulullah, para sahabat, dan diakui menurut para ulama.

 

Jika salah satu dari kedua prinsip tersebut tidak terpenuhi, maka amalan perbuatan yang meskipun diniatkan sebagai ibadah, tidak akan dicap sebagai perbuatan ibadah, tertolak, tidak diakui sebagai ibadah/amalan kebaikan.

 

Tingkah laku kebaikan saja tidak cukup, diperlukan motivasi pendorong (niat) karena Allah; dan niat saja tidak cukup, dibutuhkan ilmu yang membenarkan amalan ibadah tersebut. Karena prinsip dasar sebuah ibadah adalah "segalanya terlarang, kecuali yang diperbolehkan".

 

 

Amrozi dan Pengeboman Bali

 

Jika memang benar Amrozi merupakan pelaku dibalik pengeboman Bali I, maka apa yang dilakukan dilakukannya merupakan tindakan yang salah dan tidak dibenarkan dalam Islam.

 

Dia telah membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Andaipun jika mereka yang ada disana adalah non muslim semua, maka tindakan itu tetap saja tidak dibenarkan.

 

Dalam keadaan perang, dimana tipu daya, kebohongan, kekerasan, pembunuhan dapat dilakukan, Rasulullah tetap berpesan agar tidak membunuh para pendeta/rahib, wanita dan anak-anak.

 

Dari Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah melihat seorang perempuan terbunuh dalam satu peperangannya, lalu beliau menyalahkan pembunuhan para wanita dan anak-anak. (Muttafaq Alaihi).

 

Rasulullah Saw bila melepas pasukan yang akan pergi berperang (tanpa disertainya) berpesan: "Dengan nama Allah, dengan disertai Allah, di jalan Allah dan atas sunah Rasulullah. Janganlah kamu berlebihan mengambil barang rampasan tanpa seijin pimpinan pasukan. Janganlah kamu berkhianat dan jangan pula melakukan sadisme (menganiaya) terhadap musuh. Jangan membunuh anak-anak, wanita-wanita dan laki-laki yang telah tua." (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)

 

Apakah dia menyamakan semua non muslim dengan menghalalkan darah mereka semuanya (sebagaimana yang saya baca di surat wasiat yang ia buat)..? Sungguh sebuah pemikiran yang sesat lagi menyesatkan.

 

Al Qurannul karim telah menyebutkan bahwa,

 

"Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu dalam agama dan tidak mengusir kamu dari kampung-kampungmu sebab Allah senang kepada orang-orang yang adil. Allah hanya melarang kamu bersahabat dengan orang-orang yang memerangi kamu dalam agama dan mengusir kamu dari kampung-kampungmu dan saling bantu-membantu untuk mengusir kamu; barangsiapa bersahabat dengan mereka, maka mereka itu adalah orang-orang zalim." (QS. Al-Mumtahinah: 8-9)

 

Ketika berbicara mengenai ayat tersebut, DR Yusuf Qardhawi berkata;

 

[quote author=Halal & Haram dalam Islam, DR Yusuf Qardhawi]

Ayat pertama tidak sekedar senang keadilan dan kejujuran terhadap golongan ghairul Islam yang tidak memerangi ummat Islam dan tidak mengusir mereka, yakni orang-orang yang tidak menaruh peperangan dan permusuhan terhadap Islam, bahkan ayat tersebut senang ummat Islam berbuat baik kepada mereka. Kata-kata birr (berbuat baik) suatu kata yang mempunyai: pengertian sangat luas, meliputi semua nilai kebaikan dan pergaulan secara luas, melebihi arti adil biasa. Kata ini juga yang dipakai oleh kaum muslimin dalam hubungannya dengan masalah kewajiban hak-hak kemanusiaan, misalnya birr ul walidain. Kami katakan demikian, karena ayat tersebut mengatakan "sesungguhnya Allah suka kepada orang-orang yang berlaku adil," sedang orang mu'min senantiasa berusaha untuk merealisasi apa yang dicintai Allah.

 

Perkataan: "Allah tidak melarang kamu," ini dimaksudkan untuk menghilangkan perasaan, bahwa orang yang berlainan agama tidak berhak mendapat penghargaan, keadilan, kasih-sayang dan pergaulan yang baik. Justru itu Allah menjelaskan kepada orang-orang mu'min, bahwa ia tidak melarang untuk mengadakan hubungan yang baik dengan orang-orang yang berlainan agama, bahkan dengan orang-orang yang memerangi dan mengganggunya sekalipun.

 

Ungkapan ini mirip dengan firman Allah yang berkenaan dengan masalah Shafa dan Marwah, ketika sementara orang berkeberatan melakukan sa'i antara kedua gunung tersebut, karena ada suatu penyerupaan dengan orang-orang jahiliah yang juga melakukan demikian.Untuk itu maka Allah mengatakan:

 

"Barangsiapa haji ke Baitullah atau umrah, maka tidak berdosa atasnya melakukan tawaf pada keduanya." (al-Baqarah: 158)

 

Dengan dihapusnya dosa, berarti hilanglah perasaan-perasaan yang tidak baik itu, kendati pada hakikatnya tawaf pada keduanya itu sendiri hukumnya wajib karena termasuk manasik haji.

[/quote]

 

 

Jihad Fi Sabilillah

 

Jihad atau berperang di jalan Allah merupakan sebuah keharusan keinginan/amal dalam diri seorang muslim. Bahkan sebagai seorang muslim, kita harus memiliki keinginan untuk menjadi seorang syuhada/orang yang mati syahid di jalan Allah. Sebuah keinginan yang mulia dan terhormat.

 

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa mati, sedang ia tidak pernah berjihad dan tidak mempunyai keinginan untuk jihad, ia mati dalam satu cabang kemunafikan." (Muttafaq Alaihi)

 

Kematian yang paling mulia ialah matinya para syuhada. (Asysyihaab)

 

Namun jihad itu apa..? Bagaimana..?

 

Ini semua perlu ilmu, perlu pemahaman yang benar, pemahaman yang lurus dan bersih, sesuai dengan pemahaman jihad yang diinginkan oleh Islam. Bukan asal sembarang jihad.

 

Di awal-awal surat Al Baqarah disebutkan,

 

Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan". Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (QS. Al Baqarah: 11-12)

 

Sebuah amalan yang dikerjakan tanpa ilmu hanya akan mengarah kepada kerusakan yang jauh lebih besar. Dan manusia-manusia yang tanpa ilmu, sangatlah mudah untuk disesatkan setan. Karenanya dikatakan bahwa setan lebih takut kepada ahli ilmu ketimbang kepada ahli ibadah.

 

Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR. Ath-Thabrani)

 

Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud)

 

Bab Jihad pasti akan selalu menjadi salah satu bagian dari pembahasan fiqh/hukum Islam, mulai dari zaman dulu kala, sampai saat ini. Dan mempelajari agama itu merupakan sebuah keharusan tersendiri bagi seorang muslim, bagaimana dia akan mengenal mengenai agamanya, kalau dia tidak mau mempelajarinya? Maka dari itu, saya menghimbau kepada diri saya sendiri (khususnya) dan teman-teman semua (pada umumnya), agar mempelajari khasanah fiqh kita, mulai dari bab thahara/bersuci (wudhu, mandi wajib), shalat, puasa, zakat, haji, nikah, muamalah, tindakan pidana, bahkan sampai tentang jihad pula.

 

Yuk, kita pelajari agama kita, salah satu buku yang lumayan bagus dan sangat praktis adalah bukunya Sayyid Sabiq yang berjudul Fiqh Sunnah, ada kok di toko-toko buku umum, ada empat jilid besar edisi lux.

 

Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar. (HR. Bukhari)

 

 

Sikap Kita terhadap Amrozi

 

Pengadilan pemerintah RI telah memutuskan, dan dia merupakan lembaga yang resmi serta berwenang untuk memutuskan serta memberikan keputusan, kita harapkan bahwa keputusan yang diberikan merupakan keputusan yang adil, tanpa adanya tekanan dari pihak manapun juga.

 

Dari Buraidah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hakim itu ada tiga, dua orang di neraka dan seorang lagi di surga. Seorang yang tahu kebenaran dan ia memutuskan dengannya, maka ia di surga; seorang yang tahu kebenaran, namun ia tidak memutuskan dengannya, maka ia di neraka; dan seorang yang tidak tahu kebenaran dan ia memutuskan untuk masyarakat dengan ketidaktahuan, maka ia di neraka." (Riwayat Imam Empat. Hadits shahih menurut Hakim)

 

Namun, meskipun dia telah melakukan dosa yang sangat besar, dia masih tetap seorang muslim, setidaknya itu penilaian yang sekarang saya dapatkan, karena menyatakan seseorang kafir itu berat sekali konsekuensinya, dan juga tidak boleh sembarangan. Saya memang mengecam perbuatannya yang brutal dengan membunuh orang-orang tanpa alasan yang jelas dan masuk akal. Bagaimanapun juga, ia kini telah meninggal dunia, menghadapi alam baru yang berbeda dan sulit, karena disana tidak ada lagi pertolongan kecuali oleh amal perbuatan kita (dan tiga amalan yang bisa mengiringinya). Karenanya, kita memohonkan kepada Allah pengampunan bagi dirinya, dan bagi diri kita, dan mengharapkan keistiqomahan bagi diri kita yang masih hidup di dunia, agar senantiasa berada dalam jalan kebenaran dan kebaikan, disinari cahaya iman dan Islam sampai ajal menjemput kita... (amin)

 

 

Segala kesalahan hanyalah milik saya seorang, dan saya memohon ampunan kepada Allah atas segala kesalahan dan koreksi atas kekeliruan pemahaman.

Wallahu 'alam.

 

 

Samarinda, 9 November 2008

-Syamsul Arifin-

36 comments:

  1. hmm...
    jd ingat cara hitam-putih di metro tadi...

    Bisa rame nih kalo diposting di t4 umum... ;)

    ReplyDelete
  2. Innalillahi wainnailaihi Rooji'uun, Amrozi dkk telah dipanggil oleh Allah, biarlah Allah yang memberikan Gelar untuk pemberani-pemberani ini, semoga diampuni segala dosa-dosanya dan diterima segala amalnya,

    ReplyDelete
  3. setuju banget...
    apalagi setelah apa yang mereka lakukan citra Islam jadi buruk dimana2
    tapi sekarang mereka udah meninggal
    sebagai sesama muslim kita juga patut mendoakan mereka agar segala amal nya diterima oleh Allah Swt
    amiinn

    ReplyDelete
  4. Amin, semoga semua amal baik dan amal ibadah mereka diterima Alloh dan diampuni segala dosanya.
    @kak ipin,
    iya emang bukan.. agama kita kan rahmatan lil alamin,. Apa yang dilakukan Alm. Amrozi CS itu merupakan pemikiran sempit dan dangkal.. Rasulullah saja tidak membalas ke orang2 kafir yang sudah benar2 mendzholiminya. Semoga kita semua diberi keistiqomahan dalam mendakwahkan agama kita.

    ReplyDelete
  5. Innalillahi wa inna ilaihi roji'un..
    saya tidak setuju dg tindakan mereka karena menurut pendapat saya tidak ada tempat Jihad dg senjata kekerasan di daerah damai seperti indonesia, apalagi sebagian korbannya saudara sesama muslim. Jihad dg Kekerasan hanya di medan perang. Namun demikian Saya tidak mempunyai kapasitas untuk menghakimi apakah tindakan mereka salah, Biarlah Allah yg mengadili. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa mereka & menerima amal-amal sholih mereka...amiin

    ReplyDelete
  6. setuju sama ipin, perbuatannya tidak dapat dibenarkan..
    tapi entah kenapa saya cukup sedih juga dengan kematian mereka...

    ReplyDelete
  7. semoga Allah mengampuni mereka....
    semoga kita selalu dalam lindungan-Nya...
    dan semoga hal sperti ini tidak terjadi lagi...

    ReplyDelete
  8. insyalloh,

    semoga kita menjadi orang yang bisa menyinari diri sendiri (as stars) dan juga bisa menyinari bumi (as moon) (alam semesta) :)
    aamiin


    jangan lupa doanya sebagai muslim yang beradab :D


    bi 'ah
    Semoga Alloh mewujudkan apa yang dicita-citakan mereka
    Semoga Alloh (segera) membuka pintu syurga untuk mereka
    Allohummaghfirlahum warhamhum wa a'fihi wa' fu anhum
    Wa akrim nuzuulahum wawasi'mat kholahu bil maa i wassalji wal barodi wanakkiihi minal hotooya
    Yaa zal zalaa li wal ikroom (aamiin)

    ReplyDelete
  9. se7...se7...gmn bang klo d posting d tmpt umum??????se7 gk kang syamsul

    ReplyDelete
  10. setuju nih ma postingan'y..........

    ReplyDelete
  11. "wallahu'alam bishawab"
    Dengan keterbatasan ilmu yang saya punya...memang amrozi cs merakit bom yang rencananya akan diledakan di Bali...tapi kita tak pernah tahu apakah bom yang menewaskan lebih kurang 202 jiwa itu benar-benar bom yang dirakit amrozi cs ato ada "pihak" lain yang berperan tapi memanfaatkan mereka.jadi biarlah Allah saja yang akan menilai...karena memang hanya Allah yang teramat adil dalam menilai segala sesuatunya..dan hanya Allahlah yang tahu segalanya...tetap semangat^_^
    afwan jiddan..

    ReplyDelete
  12. Wallahu'alam...
    Yah..wallahu'alam

    ReplyDelete
  13. mantabhhh...
    TFS, ustadz ipin :)

    ReplyDelete
  14. Saya kasih link bagus nih..

    Rame dibahasa sama mahasiswa Al-Azhar... ketua FLP mesir.. mas arif riyadi..
    http://ilalanggurun.multiply.com/journal/item/45/Apakah_Amrozi_Benar_Dalam_Is

    ReplyDelete
  15. Geinkeis ????

    isi kepala manusia macam2, pemahaman ilmupun macam2. Dan tingkatan pehaman yg Alloh berikan pun macam2.

    Dalam karangan Ibnu Taimiyyah, Dr. Abdullah azzam dan Jihad dlm pandangan Hambali, syaifi'i, maliki bisa antum temukan. maka antumpun bisa mengerti makna " JIHAD" sesungguhnya, Berkiblat pada buku Kontemporer. Sedangkan Islam itu Bukan kontemporer tapi " Ahlus sunnah wal jama'ah " . Insya Alloh antum akan mengerti.

    As-syahid Imam samudera dikala pemakamannya, Subhanalloh, ana pun tergerak meneteskan airmata (tp ingat wasiat beliau tidak boleh) makamnya sewangi kesturi, tubuhnya.. Subhanalloh... Hanya Allohlah yg pantas memberi gelar " Syahid" kepada hamba-Nya.

    Dan ana katakan " Dengan Berpartaipun Manusia tidak akan dikatakan " MUJAHID "

    Allohu AKbar...!!!

    ReplyDelete
  16. hmm mati syahid atau mati sangit neh sdr2? ::)

    ReplyDelete
  17. banyak ulama yang sudah membantah juga, jadi kenapa harus ragu mengatakan kesesatan mereka..

    ReplyDelete
  18. setidaknya lebih baik, dari sekedar merasa lebih baik dr mereka... :p

    ReplyDelete
  19. Hmmm... cukup gegabah dan ceroboh...

    ReplyDelete
  20. Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan". Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (QS. Al Baqarah: 11-12)

    assalamu'alaikum...

    akhi, afwan ya. mmg ilmu ana masih dangkal sedangkal air di telaga,, tp yg ana fahami dari nash yg akhi berikan di atas.. kerusakan yg ana fahami adalah gejala hendoisme,,demokrasi,,gejala sosial yang tidak terkontrol lagi,, kerusakan akhlak,, pendedahan aurat,, dan berjuta lagi kerusakan yg dilakukan manusia akhir zaman ini! itu kerusakan yang ana fahami dari nash yg anta tuangkan di jurnal nta ini,,, akh... jgn gegabah.. sayang sekali,, ntum punya fahaman islam yg luas,, tetapi di persempit oleh emosi...

    ReplyDelete
  21. lebih baik membunuh kaum muslimin dengan mengahalalkan darahnya yak? mujahid dari hongkong :siul:

    ReplyDelete
  22. Amrozi Cs Bukan Mujahid
    10 Nopember 2008 20:13:13
    Dielu-elukannya Amrozi Cs sebagai mujahid dan kematiannya sebagai syuhada oleh pendukungnya ditolak Ketua PBNU KH Masdar F Mas’udi. Masdar berpendapat mengelu-elukan Amrozi Cs sebagai mujahid adalah salah kaprah yang serius.


    Boleh jadi apa yang mereka lakukan adalah cita-cita untuk mewujudkan umat Islam dihormati oleh dunia, terutama Barat. “Tapi bahwa untuk mencapai kehormatan itu ditempuh hanya dengan modal teriakan Allahuakbar dan bahan peledak jelas tidak masuk akal,” tandasnya, Senin (10/11).

    Menurut Masdar, justru dengan tindakan teroristik yang ganas dan berdarah-darah, dunia yang sudah sangsi bahkan bisa semakin tidak percaya kepada Islam: Benarkan Islam agama keadaban dan kedamaian (salam)?

    “Satu-satunya cara untuk membangun kemartabatan Islam adalah dengan membangun kesejahteraan, kecerdasan dan keluruhan akhlakul umatnya. Jika ini dimiliki, tanpa teriak-teriak maupun bom peledak, dunia akan menghormati kita. Inilah tanggung jawab segenap pemimpin umat dan negara-negara Islam,” tegasnya.

    Mengenai eksekusi mati itu, Direktur Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) ini berpendapat eksekusi mati tidak lain adalah balasan (qisash) atas apa yang mereka sendiri perjuangkan atas nama hukum Islam, nyawa dibalas nyawa.

    Karena itu, seharusnya mereka terima hukuman ini atas nama agamanya. Kesan seolah-olah mereka menolak berarti inkonsisten dengan keyakinannya sendiri.

    “Bahkan dengan logika qisash Amrozi Cs masih defisit 200 nyawa, baru dibayar 3 nyawa, belum lagi yang cedera dan kerugian nama baik bagi Islam dan ummatnya,” terangnya. (www.nu.or.id)

    ReplyDelete
  23. buat tulisan kedua
    makasih penjelasannya :)
    semoga ﺍﷲ mengampuni segala dosa-dosa kita (aamiin)

    ReplyDelete
  24. Setuju banget....
    They are not mujahid....
    Seorang yang Shaleh akan mendamaikan orang yang disekitarnya...
    Tapi mereka malah cekakak n cekikik di penjara sana setiap diwawancarai....

    ReplyDelete
  25. ya saya juga sependapat akh...sekedar berbagi saya teringat penjelasan seorang kyai ketika menjelaskan kitab fiqhul jihad...bahwa jihad pada intinya terjadi ketika ada beberapa syarat, diantaranya apabila musuh Islam telah masuk ke negeri kaum muslimin dan melakukan agresi dan berbuat kezhaliman...
    kedua bahwa membunuh orang kafir dzimni (yang terikat perjanjian damai dengan kaum muslimin) adalah hukumnya HARAM...apalagi sampai melakukan pengeboman yang justru membunuh saudara seiman...

    itulah beberapa persyaratan tentang jihad, kesimpulannya jihad itu tidak terjadi dalam negeri kaum muslimin yang sedang damai....
    disamping itu sesuai prinsip besar dari agama yang mulia ini bahwa agama Islam diturunkan untuk menjaga harta, nyawa, kemaslahatan dan menghindari kemadharatan....
    maka dari itu perbuatan jihad harus memperhatikan faktor2 tersebut...suatu hal yang ironis manakala melakukan pengeboman dalam negeri yang damai dimana justru merusak harta, nyawa dan menimbulkan madharat yang besar...

    ada suatu kaidah yang dipegang bahwa jihad harus dijalankan atas dasar ilmu, seseorang yang berjihad haruslah mendalami ilmu tentang jihad (fiqhul jihad) terlebih dahulu yang berserak dalam berbagai kitab2 ulama....
    dalam dunia pesantren khususnya di daerah saya, saya melihat bahwa para kyai, ulama tidak pernah/jarang mengajarkan kitab2 tentang jihad, dengan pertimbangan mungkin karena situasi negeri yang damai sehingga adanya jihad di dalam negeri adalah suatu yang kecil kemungkinan terjadi, sehingga belum saatnya diajarkan....

    btw terlepas dari semua itu, bisa jadi memang saudara amrozi adalah hanya seorang korban dari sebuah rekayasa politik dan rekayasa intelijen untuk membuat citra buruk agama Islam....
    semoga Allah mengampuni kesalahannya....

    wallahu a'lam..

    ReplyDelete
  26. Bismillah

    Siapakah yang ingin mati susah, hidup susah ? Tentu saja naluri kita mengatakan :

    ISY KARIMAN AU MUT KARIMAN
    Hidup Mulia atau Mati MULIA

    Siapa yang tidak mengenal mati syahid - sebagai resiko jihad fi sabillah - sebagai mati yang mulia ?

    Dikaitkan dengan kematian trio bomber yang dieksekusi pemerintah yang syah, lantaran membunuh ratusan manusia termasuk muslimin.
    Banyak pihak yang memastikan matinya mati syahid. Ini sama saja propaganda, marilah ikuti mereka, sang pahlawan, sang syuhada, sehingga kader BOM BALI III terkumpul dalam tempo sekejap akibat vonis syahid itu.
    Nauzubillahi min dzalik.

    Simak artikel "Jangan Gampang Memvonis Mati Syahid !"
    http://matisangit.wordpress.com/2008...onal-tertentu/
    http://www.darussalaf.org/stories.php?id=1320

    Semoga kita dapat kembali ke jalan benar. Semoga Allah memberkahi amalan kita semua. Amin.

    ReplyDelete
  27. Bismillah

    Siapakah yang ingin mati susah, hidup susah ? Tentu saja naluri kita mengatakan :

    ISY KARIMAN AU MUT KARIMAN
    Hidup Mulia atau Mati MULIA

    Siapa yang tidak mengenal mati syahid - sebagai resiko jihad fi sabillah - sebagai mati yang mulia ?

    Dikaitkan dengan kematian trio bomber yang dieksekusi pemerintah yang syah, lantaran membunuh ratusan manusia termasuk muslimin.
    Banyak pihak yang memastikan matinya mati syahid. Ini sama saja propaganda, marilah ikuti mereka, sang pahlawan, sang syuhada, sehingga kader BOM BALI III terkumpul dalam tempo sekejap akibat vonis syahid itu.
    Nauzubillahi min dzalik.

    Simak artikel "Jangan Gampang Memvonis Mati Syahid !"
    http://matisangit.wordpress.com/2008...onal-tertentu/
    http://www.darussalaf.org/stories.php?id=1320

    Semoga kita dapat kembali ke jalan benar. Semoga Allah memberkahi amalan kita semua. Amin.

    ReplyDelete
  28. Bismillah

    Siapakah yang ingin mati susah, hidup susah ? Tentu saja naluri kita mengatakan :

    ISY KARIMAN AU MUT KARIMAN
    Hidup Mulia atau Mati MULIA

    Siapa yang tidak mengenal mati syahid - sebagai resiko jihad fi sabillah - sebagai mati yang mulia ?

    Dikaitkan dengan kematian trio bomber yang dieksekusi pemerintah yang syah, lantaran membunuh ratusan manusia termasuk muslimin.
    Banyak pihak yang memastikan matinya mati syahid. Ini sama saja propaganda, marilah ikuti mereka, sang pahlawan, sang syuhada, sehingga kader BOM BALI III terkumpul dalam tempo sekejap akibat vonis syahid itu.
    Nauzubillahi min dzalik.

    Simak artikel "Jangan Gampang Memvonis Mati Syahid !"
    http://matisangit.wordpress.com/2008...onal-tertentu/
    http://www.darussalaf.org/stories.php?id=1320

    Semoga kita dapat kembali ke jalan benar. Semoga Allah memberkahi amalan kita semua. Amin.

    ReplyDelete