02 November 2008

Bukan Milikmu: Menjauhlah !

Pernahkah kalian melihat mobil yang sangat menawan hati, kemudian kalian melihatnya dengan decak kagum yang luar biasa, namun hanya sebatas itu yang bisa anda lakukan.
Atau mungkin, anda akan mendekati mobil tersebut lalu kemudian menyentuhnya untuk merasakan indahnya body kendaraan tersebut.
Atau kalau anda kenal dengan pemiliknya, anda akan bisa menaiki atau menumpang mobil bagus tersebut, tapi hal itu hanya sementara, tidak selamanya, anda akan kembali pulang ke rumah anda, yang tidak punya mobil, atau mungkin punya mobil namun berbeda spesifikasi.

Cerita di atas bisa dijadikan sebagai perumpamaan bagi kita (kaum laki-laki) untuk lebih bisa menahan diri dan menjaga hati.


Dulu saya juga pernah mengikuti reuni di kampus ungu, lumayan seru, bertemu dengan teman-teman sekelas yang kita memang sudah "sama-sama tahu" diri masing-masing. Beberapa angkatan berkumpul di sana. Setelah acara selesai kami (beberapa teman sekelas, membuat acara kumpul-kumpul lagi, makan siang bareng di salah satu food court mall dekat kampus.

Dalam perjalanan menuju tempat makan-makan, saya berjalan bersama seorang teman, ketika itu ada beberapa yang sedang masuk kuliah, kami melewati mahasiswi yang cukup "bening", teman saya menyenggol, memberikan signal. Hanya sebagai bercandaan saja sih.

Ketika di mall, saya gantian memberi dia signal, hari itu Sabtu, sehingga memang cukup lumayan ramai. Eh dia memberikan reaksi yang kurang lebih begini, "kalau cantik mah ngga akan ada habisnya pin, akan selalu kita temui yang lebih cantik-cantik lagi". Hummm.., memang benar juga sih, apalagi kami berada di daerah yang lumayan baik kondisi lingkungannya. Jadi memang selain cantik, sepertinya mereka cukup shalihah-shalihah, jilbab yang mereka pakai, minimal bisa jadi salah satu acuan. Tapi memang benar, "kalau tentang cantik, pasti ngga akan ada habisnya, akan selalu ada saja".


Dari dua ilustrasi di atas, ada beberapa point yang bisa kita jadikan perenungan.

Bagi yang belum menikah:

1. Janganlah kamu mengikuti pandanganmu terhadap apa yang bukan milikmu (bukan istri), minimal belum menjadi milikmu. Seperti cerita mobil yang pertama, hal yang bisa kita lakukan adalah ya hanya berdecak kagum aja. Mungkin bisa dijadikan pengingat keagungan sang penciptanya. Dan minimal jadi doa, agar dapat yang seperti dia, atau lebih baik dari dia (karena kita tidak tahu bagaimana kepribadiannya).

Waktu SMA kelas tiga, pernah bercanda sama teman, ketika melihat yang "indah-indah", berucap "Maha Suci Allah, Zat yang telah menciptakan keindahan di muka bumi". Sedang kalau lihat yang hanya menggoda saja, saya biasanya berkata "Ya Allah, berikanlah hamba yang jauh lebih baik dari dirinya".

Rasulullah bersabda dengan membawakan firman Allah dalam hadits Qudsi: "Pandangan mata adalah panah beracun dari antara panah-panah Iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku maka Aku ganti dengan keimanan yang dirasakan manis dalam hatinya." (HR. Al Hakim)


2. Jangan dituruti hawa nafsumu untuk "mendekati", bahkan sampai menyentuh dirinya. Meskipun tidak disebutkan di cerita mobil yang pertama, terkadang pemilik kendaraan itu sangat cemburuan terhadap kepemilikannya, ada kan orang-orang yang bahkan tidak rela kalau mobilnya terkotori sedikit saja.

Begitupun dengan kita, tahan diri, tundukkan hawa nafsu, karena sesungguhnya sang pemiliknya yang sejati, Allah SWT sangat pencemburu, Dia tidak ingin kita melakukan perbuatan-perbuatan yang mendekat zina.

Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah itu cemburu dan orang yang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah, yaitu jika orang mukmin melakukan apa yang diharamkan. (Shahih Muslim)

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.
(QS. Al-Israa': 32)


*mendekat zina = hal-hal yang bisa mengarah kepada perbuatan zina (ciuman, pelukan, rangkulan, gandengan tangan, sentuhan-sentuhan, dll)


Bagi yang sudah menikah:

Dua point di atas, juga harus diperhatikan: pertama, menahan pandangan dari yang bukan (atau minimal belum) di halalkan; kedua, menahan diri agar tidak berbuat yang "tidak-tidak" dengannya. Namun ada juga tambahannya.

1. Akan selalu ada yang lebih cantik, lebih mempesona dan lebih menawan hati, karena memang begitu hukum alamnya, "selalu ada langit di atas langit". Apalagi kalau sudah tinggal lama, kalau dari baca-baca perenungan mereka yang sudah menikah, kecantikan fisik seperti bagaimanapun akan juga terlihat biasa saja.

Ada salah seorang saudara kita yang sudah berumah tangga dan dikaruniai anak dua yang paling besar tahun ini masuk SMU. Istrinya cukup jelita, keturunan arab sana, konon adalah yang paling cantik di daerahnya dan menjadi idaman para pemuda di sekitarnya. Saudara kita ini merasa bangga bisa mendapatkannya dan merasa dialah yang paling gagah karena si wanita memilih dia untuk jadi belahan jiwanya.

Pada suatu kesempatan dalam sebuah perbincangan lewat udara dia bertutur memberikan wejangan, kira-kira demikian redaksinya: “Kita memang harus percaya dengan hadits Nabi tentang dinikahinya wanita karena empat perkara, benarlah apa yang dikatakan bahwa nikahilah wanita karena agamanya. Sungguh kecantikan istri kita itu akan memudar atau kita akan merasa biasa bahkan mungkin bosan. Setiap saat setiap hari kita melihatnya dan berjumpa dengannya. Maka kecantikan yang istimewa itu menjadi biasa bahkan tak jarang kita akan melihat bahwa wanita lain terasa jauh lebih cantik darinya.

Karenanya, mungkin sikap qana'ah bisa diterapkan di sini, merasa cukup dengan segala kelebihan (dan kekurangan) istri.


2. Kalau memang tertarik dengan wanita lain, pergilah "mengunjungi" kepemilikanmu yang halalan thayyiban (halal lagi baik). Kalau ada mobil yang kita taksir, naikilah saja mobil yang kamu punyai, karena (mungkin) toh kurang lebih perasaannya sama saja, tergantung diri kitanya.

Dulu pernah nonton film komedi situasi Amerika, ketika suami-istri sedang ledek-ledekan, sang suami bilang, sambil menggoda ketika ada wanita lain yang lebih cantik/mempesona, dia berkata menggunakan perumpamaan, "wah pasti enak menaiki ferari itu"
Sang istri yang paham sindiran dalam bentuk perumpamaan itu berkata, "ya percuma saja naik ferari kalau kau ngga tau cara mengemudikannya".

Apabila seorang dari kamu tertarik melihat seorang perempuan dan terkesan dalam hatinya, maka hendaklah menggauli isterinya sendiri karena hal itu akan meredam gejolak dan gangguan dalam dirinya. (HR. Muslim)


Semoga pernikahan-pernikahan MPers menjadi pernikahan-pernikahan yang barokah, bahagia dunia-akhirat Sip, mantap!
*bagi yang belum, semoga kesabarannya berbuah keindahan yang juga berkekalan (dunia-akhirat) Top Abizzz

12 comments:

  1. doanya gimana ya biar nih postingan bener2 diterapin smua cowok??
    *mikir se mikir mikirnya...

    ReplyDelete
  2. Allahumma amin

    Cerita tentang kecantikan... jadi ingat cerita "Pudarnya Pesona Cleopatra"
    Makasih ya Pin...

    ReplyDelete
  3. kirain upin mw beliin mobil..
    pesen city car 1 y pin..

    ReplyDelete
  4. kirain upin mw beliin mobil..
    pesen city car 1 y pin..

    ReplyDelete
  5. Re : *bagi yang belum semoga kesabarannya berbuah keindahan yang juga berkekalan (dunia-akhirat)

    amin amin ya rabbal 'alamin

    ReplyDelete
  6. cantik cantik ??

    kukira itu hal yg ajaib

    ReplyDelete
  7. Amiiin... (Serius mengamini... Sindrom bujangan..)

    Jazakallah khair akh..

    ReplyDelete
  8. Salafy ITB?It seems so familiar for me..

    ReplyDelete