02 November 2008

Panduan Blogging Islami

Blogging (membuat blogs) telah menjadi salah satu bagian dari teknologi informasi yang perkembangannya sangat pesat. Banyak situs yang menawarkan jasa blogs, dari yang gratis sampai yang terbayarkan, dan penggunanya juga sangat banyak.

 

Berbagai macam kegunaan blogs, mulai dari yang sekedar tempat curhat, ringan dan santai, sampai tempat diskusi atau pemaparan wacana/opini yang serius dan berat.

 

Bagaimanapun juga, hal ini patut disyukuri, karena dengannya kita bisa mengambil banyak manfaat, bisa menimba banyak pengetahuan, bisa tahu banyak informasi, dan bisa berbagi banyak pengalaman.

 

Menurut saya, pada dasarnya, blogging ini seperti aktivitas muamalah manusia lainnya, kaidah yang berlaku di dalamnya adalah: segala sesuatunya diperbolehkan, kecuali (hal-hal) yang dilarang. Sehingga saya berpendapat bahwa hukum dasarnya adalah mubah atau diperbolehkan.

 

Namun, ibarat pedang bermata ganda, blogs juga bisa saja berakibat negatif, karenaya, ada beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan bagi para muslim agar aktivitas nge-blog kita menjadi sebuah hal yang tidak terjerumus dalam kerugian.

 

 

Pertama, jangan jadikan blogs sebagai tempat menyemangati perbuatan maksiat

 

"Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya adalah pahala seperti pahala-pahala orang yang mengikuti ajakannya, tanpa dikurangi sedikit pun dari pahala mereka. Dan barangsiapa yang mengajak pada kesesatan, maka baginya dosa seperti dosa orang yang mengikuti ajakannya itu, tanpa dikurangi sedikit pun dari dosa-dosa mereka." (HR Muslim)

 

Perbuatan-perbuatan dosa, kemaksiatan dan yang diharamkan, jangan sampai mendapatkan dukungan melalui posting tulisan-tulisan blogs kita. Baik dengan kita menganjurkannya melalui tulisan, suara, video, maupun gambar.

 

Perbuatan seperti tidak menutup aurat, berpacaran, perbuatan zina dan hal-hal yang mengarah kepada zina, mencuri, berbohong, dan lain sebagainya, harus sebisa mungkin kita hindari/jauhi dan tidak mendapatkan tempat di blogs yang kita punya.

 

 

Kedua, jangan jadikan blogs sebagai ajang pamer dosa

 

Semua (dosa) umatku akan diampuni kecuali orang yang berbuat (dosa) terang-terangan, yaitu yang melakukan perbuatan dosa pada malam hari lalu Allah menutup-nutupinya kemudian pada esok harinya dia bercerita kepada kawannya, "Tadi malam aku berbuat begini...begini..." Lalu dia membongkar rahasia yang telah ditutup-tutupi Allah 'Azza wajalla. (Mutafaq'alaih)

 

Jika kita melakukan kesalahan atau kekhilafan, maka bertaubatlah dengan taubat yang sebenarnya. Dan boleh jadi, menyimpan cerita kelam itu untuk diri kita sendiri adalah lebih baik ketimbang kita membaginya kepada orang lain, karena dikhawatirkan kita malah nanti akan merasa berbangga diri dengan dosa-dosa kita, atau bisa saja kita disilaukan dengan sifat takabur bahwa kita telah bertaubat dengan baik padahal itu merupakan godaan syaitan. Atau bisa saja, ada beberapa orang yang hanya akan mengambil bagian yang buruknya, dan meninggalkan bagian yang baiknya.

 

 

Ketiga, jangan jadikan blogs sebagai ajang saling menjelekkan, menghina, bergosip, mengadu domba, menyebar fitnah dan berita dusta serta berkata-kata kotor.

 

Berita-berita yang belum jelas kebenarannya, apalagi yang jelas-jelas berupa dusta, gosip, fitnah, dan ghibah, juga harus bisa kita jauhi. Juga termasuk hal-hal yang menyangkut keburukan atau aib sesama saudara/i.

 

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tahukah kalian, apa itu ghibah." Mereka menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: "Yaitu, engkau menceritakan saudaramu apa yang tidak ia suka." Ada yang bertanya: Bagaimana jika apa yang aku katakan benar-benar ada pada saudaraku?. Beliau menjawab: "Jika padanya memang ada apa yang engkau katakan, maka engkau telah mengumpatnya dan jika tidak ada, maka engkau telah membuat kebohongan atasnya." (HR Muslim)

 

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa melepaskan kesusahan seorang muslim dari kesusahan dunia, Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat; barangsiapa memudahkan seorang yang mendapat kesusahan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat; dan barangsiapa menurutpi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan Akhirat; dan Allah selalu akan menolong hambanya selama ia menolong saudaranya." (HR Muslim)

 

 

Keempat, jadikan blogging sebagai salah satu sarana meningkatkan amal kebaikan.

 

Apakah kita mau masuk surga sendirian..? Maukan kita berbuat kebaikan, yang sepertinya sepele namun bisa jadi bisa menambah timbangan amal kebaikan kita?

 

“Sampaikan dariku, walaupun satu ayat” (HR Bukhari)

 

Bagaimanapun kadar kapasitas keislaman kita, menyampaikan kebaikan dengan cara yang kita mampu/kita bisa merupakan salah satu bentuk amalan kebaikan. Apalagi internet diakses oleh bermacam-macam orang, mungkin saja ada orang yang mendapatkan petunjuk karena membaca postingan kita. Tentu itu akan sangat luar biasa.

 

Apabila Allah memberi hidayah kepada seseorang melalui upayamu, itu lebih baik bagimu daripada apa yang dijangkau matahari sejak terbit sampai terbenam.(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits lain dikatakan: "Lebih baik bagimu daripada memperoleh satu lembah berisi penuh ternak."

 

Blogging yang Islami juga tidak mesti selalu harus berisikan ayat dan bertaburan hadits. Nilai-nilai kebaikan universal, seperti kejujuran, saling toleransi, membantu sesama, menajamkan kepekaan sosial, motivasi perbuatan yang bermanfaat, membangun opini kebaikan (termasuk juga opini yang melarang keburukan), dll, juga bisa menjadikan blogs tersebut sebagai ajang untuk meningkatkan amal kebaikan.

 

 

Semoga aktivitas blogging kita menjadi sebuah aktivitas yang tidak mengarah kepada keburukan dan malah akan menambah timbangan kebaikan. Amin.

 

 

---000---

 

Samarinda 3 November 2008

Syamsul Arifin (http://genkeis.multiply.com)

12 comments:

  1. punyaku tak cukup islami kan? retoris :)

    aku berdiri di 'kaki yang tak bertuan', netral
    coba menempatkan diri aja

    ReplyDelete
  2. @samuraitakbertuan
    kamu toh ngga melanggar tiga point pertama kan..? berarti kamu sudah masuk kategori islami ^_^
    *minimal tidak membuat "kerusakan" dengan adanya blogs kita :)
    thats the key point :)

    selamat blogging ^_^

    ReplyDelete
  3. Jazakallah sudah diingatkan :)

    ReplyDelete
  4. nuhun tipsnya brother kapan balik ke jakarta?

    ReplyDelete
  5. alhamdulillah dapet pengingatan lagi. smg banyak yg baca dan terinspirasi.
    jzk, ustadz ipin :)

    ReplyDelete
  6. subhanallah
    sip
    salam kenal ya :)

    ReplyDelete
  7. Jazakallah khair pa....!!! ^_~
    Punyaku piye yah?

    ReplyDelete
  8. *additional writing for point #4*

    Bahwa blogging Islami itu tidak mesti selalu harus berisikan ayat dan bertaburan hadits. Nilai-nilai kebaikan universal, seperti kejujuran, saling toleransi, membantu sesama, menajamkan kepekaan sosial, motivasi perbuatan yang bermanfaat, membangun opini kebaikan (termasuk juga opini yang melarang keburukan), dll, juga bisa menjadikan blogs tersebut sebagai ajang untuk meningkatkan amal kebaikan.

    ReplyDelete