Matahari baru saja naik sepenggalan, sinarnya genit menelusup celah jendela. Udara hangat Negeri Kangguru di musim semi menyegarkan sebuah kamar asrama. Seorang gadis yang hari ini memakai jilbab dengan warna favoritnya, biru, tampak sangat ceria, berjalan bagai menari, sesekali terlihat berbicara sendiri sambil tersenyum-senyum, menggumamkan lagu nasyid kesukaannya, Mother.
"La la la la, pulang juga akhirnya", begitu ia berkata.
Terlihat sebuah koper besar berwarna merah tua. Ia masih terus saja asyik mengemasi barang-barangnya. Tidak banyak yang ia akan bawa, karena beberapa sudah terlebih dahulu ia kirimkan lewat paket pos ke rumahnya di
"Ah, biar hujan emas di negeri orang, tetap lebih enak dinegeri sendiri, meskipun hujan batu, eh, jangan hujan batu deh, hujan salju ajah, karena
Annisa Ramadhani, meraih gelar sarjana di bidang Perdagangan dengan nilai cum laude, setelah lelah empat tahun ia geluti. Kini, saatnya ia kembali, membangun negeri tempat ia dilahirkan, tempat ia menaruh harapan besar, tempat ia akan membangun sebuah peradaban.
Dari segi postur tubuh,
“Mungkin nanti bisa ketemu mas Fatih, ia
Nisa senang dengan korespondensi, itulah juga yang membuat dia senang dengan bidang tulis-menulis, tidak aneh memang, hingga majalah kampus menjadi tempat beraktivitasnya selama kuliah.
Awal perkenalannya dengan Fatih Arya adalah ketika si Fatih, yang lebih tua dua tahun daripadanya, mengirimkan email bertanya-tanya tentang kehidupan mahasiswa di
Sebuah novel yang bercerita mengenai Fitri, mahasiswi School of Commerce, Monash University asal Indonesia yang terkena imbas diskriminasi agama akibat peristiwa 9/11, dramatis dan menggugah hati, namun juga tetap ada unsur romantis di dalamnya; terasa sangat real ketika membacanya, padahal sang penulis belum pernah tinggal ataupun berada disana, hal ini menunjukkan keunggulan sang penulis dalam melakukan riset terhadap novelnya, sangat layak dibaca, bagi yang ingin mengetahui kehidupan kampus Universitas Monas, kehidupan budaya, dan pergaulan sosialnya; begitu endorsement yang Nisa tulis ketika diminta mas Fatih memberikan review kepada novel yang menjadi salah satu novel best seller tahun 2007.
“Fiuh, selesai juga”, keringat kecil-kecil mengalir di dahi Nisa, menetes malu-malu. Selesai berkemas.
Dibukanya amplop yang berisi tiket pesawatnya, diamatinya baik-baik jam penerbangannya, “
“Hayuh, yang mau pulang, senyum-senyum sendirian”, Rina, adik satu tingkat di bawahnya, memasuki
“Yeee, bukannya kasih salam dulu sebelum masuk, langsung ngagetin begitu ajah”, sahutnya sembari memasukkan tiket. Satu koper besar, tas hitam back-pack, dan tas genggam kecil, telah siap disamping tempat tidurnya.
“Hehehehe, maaf deh mba”, balas Rina langsung duduk disampingnya, “nanti saya ikut nganter ke bandara ya?”
Nisa menganggukkan kepala.
“Mba, kasih tausyiah dan pesan-pesan terakhir dunk sebelum pulang, yang bisa Rina jadiin pegangan gituh”
“Ah, kamu ini, kamu
“Yah mba, bukan gituh, tapi Rina mau pesan khusus wa bil istimewa dari mba”, dipegangnya tangan Nisa manja, mantan ketua keputrian perhimpunan mahasiswa muslim Indonesia di
“Ok deh adikku sayang, dengerin baik-baik ya. Ehm..”, dia bergumam sambil mengepal tangannya dan menutupkannya ke mulutnya, terlihat seperti mau pidato saja, setengah bercanda.
Rina memalingkan badannya sempurna. Nisa mulai mengeluarkan suara,
“Hidup ini ibadah, dan ibadah itu baru bisa diterima jika ia merupakan amalan yang ‘baik’ dan ‘benar’. ‘Baik’ karena diniatkan hanya karena Allah semata alias ikhlas, dan ‘benar’ karena ber-i’tiba atau ngikutin Rasulullah SAW. Kita jauh-jauh belajar di negeri
Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.(1).
Karena kita sedang bertaqarub kepada Allah melalui belajar, maka saya pesankan kamu agar bisa selalu menjaga hari-hari yang dilalui di sini dengan ‘baik’ dan ‘benar’.
Ilmu itu hanya bisa diperoleh melalui belajar(2), karenanya janganlah kamu merasa lelah dalam belajar, jangan mudah menyerah jika ada hal yang tidak kamu pahami, namun jangan pula kamu membebani diri berlebihan. Atur waktu dalam hari-harimu, karena tiap
Fear Allah no matter where you are. Do a good deed after an evil one and your good deed will wipe out the evil one; behave well with people.”(4)
Hening sesaat. Nisa tidak lagi dapat melanjutkan kata-kata. Menghirup nafas panjang.
“Segitu dulu ya na... Semoga nanti kita bisa ketemu lagi di
“Amin, makasih mba”, mereka lalu berpelukan erat, erat sekali. Air mata masing-masing membasahi jilbab sahabatnya.
* * *
Deru desing pesawat boeing masih terdengar sampai ke dalam terminal kedatangan Internasional BandaraSoekarno-Hatta, Cengkareng.
“Alhamdulillah, sampai juga di
Sembari menunggu bagasi, Nisa menyalakan telpon genggamnya. Untuk memudahkan komunikasi dengan keluarga, ia memakai kartu GSM asal
Tut tut tut… nada menandakan ada pesan yang masuk.
“Kasih kabar ya kalau sudah mendarat”, pesan dari ibunya.
Ia tersenyum. Ibu dan pamannya telah menantinya. Ah, andai bapaknya masih hidup, tentu ia akan bangga juga, karena bisa menyaksikan anaknya telah menjadi sarjana dari luar negeri.
“Astagfirullah hal adzim, ngga boleh berandai-andai, karena bisa jadi celah pintu syaitan”(5), ia tersadar dari lamunannya.
“Selamat datang kembali di hutan beton
(bersambung, Insya Allah)
---000---
11 Januari 2009
Syamsul Arifin
(1) Hadits riwayat Ar-rabi
(2) Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar. (HR. Bukhari)
(3) dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (QS. Thaahaa: 114)
(4) Hadits Arba’ain No. 18 Imam Nawawi
(5) Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan. Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan Allah, dan jangan lemah semangat (patah hati). Jika ditimpa suatu musibah janganlah berkata, "Oh andaikata aku tadinya melakukan itu tentu berakibat begini dan begitu", tetapi katakanlah, "Ini takdir Allah dan apa yang dikehendaki Allah pasti dikerjakan-Nya." Ketahuilah, sesungguhnya ucapan: "andaikata" dan "jikalau" membuka peluang bagi (masuknya) karya (kerjaan) setan." (HR. Muslim)
Match
—n.
1 contest or game in which players or teams compete.
2 a person as an equal contender (meet one's match).
b person or thing exactly like or corresponding to another.
3 marriage.
4 person viewed as a marriage prospect.
—v.
1 correspond (to); be like or alike; harmonize (with) (his socks do not match; curtains match the wallpaper).
2 equal.
3 (foll. by against, with) place in conflict or competition with.
4 find material etc. that matches (another) (can you match this silk?).
5 find a person or thing suitable for another. match up (often foll. by with) fit to form a whole; tally. match up to be as good as or equal to. [Old English]
[Pocket
yah,, bersambung,,
ReplyDeletebtw nama temen tokohnya Rina,, qeqeqe>> kan nama ku :-p
Trus nama tokoh utamanya Nisa>> temen ku dlm dunia nyata,, qeqeqe :D
Penasaran juga nih baca sambungannya...
ReplyDeleteKeren, ayo dilanjutkan lagi ya. Mksih tausiah didalam nya *kena bgt :)
ReplyDeleteternyata dah di edit ta?
ReplyDeletebagoos.. bagooss..
*bayar royalti pin, dah pake namaku
regards, Annisa Ramadhani
@yuher
ReplyDeleteow, ada si rina-nya toh disini ^_^
@sespi
makasih atas penasarannya ^_^
@nailahsegaf
sama2 :)
@nisa
wehehehe, thanks atas apresiasinya
*jarang2 dipuji nisa*
btw, nama kamu emang Annisa Ramadhani..? :P
kamu kan Annisa Dauhly ^_^
cerpen yang sarat nasehat......
ReplyDeletelanjutkan kreasinya akhi.....:)