Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang lalim itu mendapat siksaan yang pedih. [QS. Ibrahim: 22]
Ada orang-orang yang berkata bahwa hidayah itu adalah hak prerogatif Allah SWT, jadi kalau kita menjadi seorang penjahat/sesat/berbuat keburukan, maka itu sudah ketentuan Allah, karena Allah SWT tentu bisa mencegah/menghentikan kita dari perbuatan buruk itu dan menjadikan kita seorang yang baik,
Padahal, di ayat yang lain dikatakan bahwa,
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, [QS. Asy-Syams: 8]
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barang siapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api neraka Jahanam". [QS. Al-Jin: 14-15]
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. [QS. Al-A'laa: 14-17]
Dan saya pun berkata,
"Hidup adalah pilihan, dan tiap pilihan memiliki konsekuensinya tersendiri"
Apakah ayat-ayat di atas saling bertentangan..?
Jawabannya tentu adalah tidak. Karena sebagaimana yang dikatakan oleh The Fikr dalam nasyid Hidayah Ilahi di album Cinta,
Ternyata datangnya sinaran seiring
Kesungguhan mencari
Jalan kebenaran, jalan keridhoan
Bahwa sesungguhnya salah satu sebab kita menerima hidayah itu adalah karena adanya usaha/kesungguhan kita dalam mencarinya, tentunya disamping bahwa itu semua pun atas izin Allah SWT
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. [QS. Al-'Ankabuut: 69]
*berjihad = mujahadah = bersungguh-sungguh
Maka dari itu, ada sedikit point yang perlu kita perhatikan, terutama bagi saya pribadi,
1. Jika sekarang ini anda telah mendapatkan hidayah, dengan menjadi seorang muslim yang baik, mintalah kepada Allah SWT agar diberikan hati yang tetap teguh dalam keimanan tersebut, berdoalah kepadaNya,
"Wahai zat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hamba dalam agamaMu"
2. Jika sekarang ini anda telah mendapatkan hidayah, maka jagalah hidayah tersebut dengan berbuat kebaikan, dan janganlah menjadi orang yang "bertenang-diri" dengan keadaan yang ada sekarang, karena bisa jadi, bahwa saat-saat kematian kita bukanlah kematian yang baik (husnul khatimah), tapi merupakan kematian yang buruk (su'ul khatimah), sehingga tempat kita di akhirat menjadi tempat yang buruk penuh penyesalan, naudzu billahimin dzalik,
Seorang melakukan amalan-amalan ahli surga sebagaimana tampak bagi orang-orang tetapi sesungguhnya dia termasuk penghuni neraka, dan seorang lagi melakukan amalan-amalan ahli neraka sebagaimana disaksikan orang-orang tetapi sebenarnya dia tergolong penghuni surga. (HR. Bukhari)
3. Jika sekarang ini anda merasa bukanlah seorang yang baik dan merasa jauh dari hidayah Allah, maka janganlah berputus asa dan janganlah berkecil hati dengan keadaan yang ada sekarang. Bertaubatlah, hentikan perbuatan buruk, dan mendekatlah kepadaNya, karena sesungguhnya ampunanNya teramat luas, dan sesungguhnya Ia amat cinta kepada hamba-hambaNya yang kembali, serta berbuatlah kebaikan sebagaimana yang telah diperintahkan,
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [QS. An-Nuur: 21]
4. Hidup adalah pilihan, dan pilihan yang kita ambil sekarang, sangatlah menentukan akhir yang akan kita dapatkan di akhirat nanti, Hanya ada dua tempat tanpa ada tempat ketiganya, hanya ada surga atau neraka, hanya ada kenikmatan atau siksaan, dan tidak ada pilihan lain selain hanya itu saja.
Tidak ada yang bisa mempengaruhi kita, karena sejatinya, keputusan untuk melangkah ada pada diri kita seorang. Berlindunglah kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk, memohonlah kepada Allah agar ditunjuki kebaikan-kebaikan, dan mintalah akhir yang penuh kebahagiaan, merasakan kenikmatan berkekalan yang tiada dapat dibayangkan, di surgaNya kelak (Allahumma amin),
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya). Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. [QS. Al-Hijr: 39-42]
---000---
Samarinda, 8 Januari 2009
Syamsul Arifin
terimakasih sudah mengingatkan
ReplyDeletejadi kesimpulannya setan itu ndak salah ya tapi manusianya yg salah...:)
ReplyDeleteTerima kasih...
ReplyDeleteTadi saia baru denger kajian di suatu masjid, kata kiainya yg bikin kita ga bisa deket ma Allah itu dosa2 kita sendiri,dan kita ga segera bertaubat atas dosa2 itu
1 s/d 3 sy sepakat....
ReplyDeleteHidup memang pilihan,tgt kita mau pilih yg mana. Kondisi skrg manusia sgt cerdas memilih hidup didalam khdpannya yg smentara, tp mjd lugu dan sulit memilih hidup agar hidupnya mjd bisa+lebih hdup ketika brtmu Allah..
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. [QS. Al-'Ankabuut: 69]
ReplyDelete*berjihad = mujahadah = bersungguh-sungguh
jadi inget ini: http://myquran.org/forum/index.php?action=profile;u=53896
Numpang Oot %peace%
ReplyDeleteapakah iblis menjadi makhluk terkutuk krn memang takdir Allah?
mgkn gak ya, Anak cucu setan yg terkutuk menyesal krn mewarisi kutukan dr kakek moyangnya?
Hehe.. Afwan ya.. %peace%
semoga Allah selalu melindungi kita semua dr godaan syaitan yg terkutuk. Amin.
makasih banyak banget...
ReplyDelete@anisanisa
ReplyDeletesama2 :) saling mengingatkan ya ;)
@puputpuspitasari
setan yang menggoda, manusia yang membenarkan (mengikutinya)
*mungkin*
@nuricant
hati bagaikan cermin, sedang dosa2 bagaikan karat, ia membuat hati kita yang fitrahnya baik menjadi berkarat serta kehilangan cahayanya untuk dapat meresapi/merasakan kebenaran/kebaikan :)
@yienda
namun terkadang, manusia lebih memilih dunia ketimbang akhirat kok ^_^
*perhatiin aja sekeliling kita, atau bahkan perhatikan aja diri kita sendiri*astagfirullah...
@mbviet
iblis jadi seperti itu karena sikap sombongnya melawan perintah Allah swt, aneh ya, padahal dia itu udah tahu bagaimana kekuasaan Allah swt, semoga kita tidak seperti itu, tahu tapi tidak mau (amin)
@rositarini
sama2 ^_^