Cermin adalah kaca bening yang salah satu mukanya dicat dengan air raksa atau yang lainnya sehingga dapat memperlihatkan bayangan benda-benda yang ditaruh di depannya, biasanya untuk melihat wajah ketika bersolek dsb.
Sebuah cermin yang standar memantulkan bayangan persis dengan bentuk benda aslinya, sehingga sering digunakan untuk mengoreksi, melihat diri sendiri, mengetahui kekurangan/berkaca tentang keadaan diri. Jika kurang cantik, maka akan dipolesnya diri itu, sehingga tampak indah menawan.
Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya dia segera memperbaikinya. (HR. Bukhari)
Salah satu warisan Nabi adalah amar ma’ruf nahi munkar, saling nasehat menasihati dalam kebaikan dan melarang dalam keburukan.
Indahnya sistem masyarakat Islam adalah ketika mereka saling peduli antar sesama mereka, memperhatikan kondisinya, dan menjaga diri mereka satu sama lain. Meluruskannya jika berbelok, dan saling bersemangat dalam kebaikan.
Tidak ada seseorangpun yang sempurna, pasti ada cela maupun lupa, maka dari itu dibutuhkan saudara seimannya untuk menjaganya, mengingatkannya jika lalai dan mencukupinya jika berkekurangan.
Itu semua tentu dilandasi oleh rasa cinta karena Allah semata.
Nabi saw. bersabda: Salah satu di antara kalian tidak beriman sebelum ia mencintai saudaranya (atau beliau bersabda: tetangganya) seperti mencintai diri sendiri. (HR Muslim)
Dalam bentuk pengingatan yang santun, lembut, dan penuh rasa kasih-sayang.
---000---
Samarinda, 31 Mei 2009
Syamsul Arifin
cermin datar
ReplyDeletehehehehehe....
ReplyDelete