Menikah bukanlah akhir dari sebuah perjalanan hidup seorang insan, bukan lantas harus dibangga-banggakan karena sudah mencapai suatu fase yang berbeda dari sebelumnya, atau mungkin karena lebih dahulu dari teman-temannya.
Menikah bisa jadi barulah sebuah awal perjalanan panjang, gerbang menuju sebuah kehidupan yang totally different. Babak baru, baru saja dimulai, dengan situasi, kondisi, status, peran, tanggungjawab, orientasi dan prioritas hidup yang kudu ikut berubah pula, jadi berbeda.
Mesti ada suatu ikatan yang cukup kuat hingga bisa membuatnya jadi berkekalan abadi. Bukan hanya di dunia saja, tapi juga (harus) bisa sampai akhirat sana, di taman surga (insya Allah)!
Kecintaan Allah di atas segalanya
Cinta bukanlah suatu yang mutlak terlarang, bahkan dalam beberapa kondisi, ia menjadi suatu hal yang dianjurkan. Saling mencintai antar istri dan suami misalnya.
Bingkai besar cinta itu haruslah berupa kecintaan karena Allah semata. Kecintaan terhadap Allah tentu haruslah lebih diutamakan, sehingga dengan demikian, pernikahan yang telah/akan menyatukan kita berdua tidak akan menjadi sia-sia, karena bisa terus langgeng melintasi batas dunia.
Ketakwaan, kepatuhan terhadap perintah Allah, belajar mengimplementasikan sunnah Rasulullah, pemahaman agama yang baik, bisa menjadi dasar-dasar penguatnya.
Kedewasaan
Menurut saya, dewasa berarti mampu membedakan/memisahkan antara hal-hal yang baik dan yang buruk, antara yang penting dan yang kurang begitu penting, antara yang pokok dan yang cabang. Memahami mana yang musti menjadi prioritas, fokus perhatian utama, dan peran-peran yang mengikuti hal tersebut.
Dewasa juga berarti mampu “melihat” kondisi dan posisi, serta bersikap proporsional tepat sebagaimana keadaan tersebut.
Pernikahan mengubah banyak hal, dan berbagai macam hal yang berubah itu tentu menuntut perubahan dalam perilaku dan kelakuan. Namun tidak ada orang yang sempurna, semuanya berproses, permasalahnnya adalah apakah mau dan mampu tuk bersikap “dewasa” dan beradaptasi dengan semua itu?
Ujian
Selama masih bernafas, manusia tidak akan pernah lepas dari ujian. Bahkan ketika keadaan menjadi sedemikian statis dan tak bergelombang, bisa jadi itu adalah ujian tersendiri juga, kejenuhan dan rasa bosan.
Dua pemikiran yang berbeda, pola asuh yang tak sama, perkembangan dan jalan hidup yang berlainan, tentu membutuhkan seni tersendiri dalam menyikapi persoalan. Selama ada ‘itikad baik dan pertolonganNya, sepertinya semua gelombang, batu kerikil, dan rintangan akan bisa teratasi dengan baik-baik saja. (Semoga).
---000---
Balikpapan, 3 Oktober 2009
Syamsul Arifin
orang orang beriman itu menikah bukan sekedar hanya untuk kawin dan menggenapkan agama tetapi lebih dari itu...
ReplyDeletemenyiapkan secara matang anak dan keturunannya untuk menjadi calon calon pemimpin yang beriman dan taqwa sedini mungkin..
segeralah menikah karena aku yakin orang sepertimu tidak sulit mendapat wanita wanita ideal yang sesuai dengan kriteria pemahaman keislamanmu. JIka kamu nanti punya anak.. ajari anakmu sedini mungkin untuk jadi pemimpin.. biar ketika besar nanti ia jadi pemimpin apakah di kepolisian, jaksa, hakim, BPK, gubernur atau presiden... yang berian dan bertkwa bukan cuma sekedar jadi muslim mapan dan ahli ibadah...
tulisan yang bagus..
ReplyDeletemain- main juga ke mp saya ya,
http://fireman0410syah.multiply.com/journal/item/99/Cinta_Edisi_4_Proposal_Cinta_a.k.a_Proposal_Menikah?replies_read=11
btw, sekarang masih 2 oktober kayanya...
jadi, kapan undangan tiba??
ReplyDeletejadi, kapan menikahnya?
ReplyDeletejadi, kapan mas ipin menikah?
ReplyDeletejangan-jangan ini cuplikan dari isi proposal ya? :p
ReplyDeletehm :)
ReplyDeleteKapan mas?
ReplyDelete@utara
ReplyDeletehehehe, amiin aja deh ^_^
@fireman
thanks atas apresiasinya :)
waktu saya posting itu, udah tanggal 3 oktoer dini hari ^_^
@nila, topenkkeren, malambulanbiru, ebening
klo kata bung Karno, dalam waktu sesingkat-singkatnya, dalam tempo secepat2nya ^_^
*mohon doanya ajah ^_^
@calonjenazah
bukan kok, lagi iseng2 ajah :)
@muhammadfatih
hmmm.... :P
Perniahan bukanlah sebuah akhir karena telah berharil menemukan orang yg cocok buat kita, but the begining to take the unperfect our couple perfectly..*bner ga neh bhasa gado2nya :p
ReplyDeletenumpang copas lagi :p
berhentilah mencari orang yg tepat, jadikanlah orang yg menemukanmu sekarang sbg orang yg tepat utk mu
ilmu copas bin sotoy dot com :D
Good bro ^_^b
ReplyDelete