08 January 2010

Gusti Allah Mboten Sare

Tuhan (Allah) tidak (pernah) tidur.

 

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. Al-Baqarah: 255)

 

Allah maha mengetahui, segala hal, baik yang tersembunyi jauh di dasar hati kita, maupun yang terhalang oleh bayangan kegelapan malam.

 

Keyakinan bahwa “gusti Allah mboten sare” memberikan banyak motivasi dalam diri kita.

 

Motivasi beramal ihsan, seakan-akan melihat atau dilihat langsung oleh Allah swt.

 

Dikarenakan Allah maha mengetahui, maka kalau kita berbuat dosa/maksiat, Allah akan tahu tentang hal itu. Sehingga, kita (seharusnya) menjadi malu, karena sesungguhnya Allah tidak pernah tidur maupun tertidur, dan pengetahuannya meliputi segala sesuatu.

 

Di manapun, kapanpun, dan dalam kondisi ramai maupun sepi, kita juga akan tetap bersemangat dalam melakukan amal kebaikan, karena sesungguhnya Allah tidak tidur, pasti melihat, mencatat serta akan membalasnya dengan kebaikan yang jauh lebih banyak.

 

Motivasi untuk selalu berharap, optimis, tak kenal putus asa dan menyerah dalam kondisi sesulit, serumit dan sekeras apapun.

 

Tuhan kita maha penyayang terhadap hamba-hambaNya yang beriman. Ia tidak akan membiarkan kita terlantar begitu saja. Menderita sendirian. Maupun kesakitan tanpa kesudahan.

 

Ia maha adil dalam kesempurnaan sifatnya. Ia pasti akan memberikan jalan keluar dari segala keruwetan permasalahan kita, akan memberikan pilihan yang terbaik dari kebuntuan permasalahan kita, akan memandu kita melalui kesulitan, dan menjadikan kita insan yang lebih baik, lebih dewasa, lebih bijaksana, dan tentunya lebih beriman, jika kita mampu menghadapi semua ujian dengan keimanan yang kokoh, kesabaran yang solid, dan usaha yang optimal.

 

Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah: 74, 140 & 149)

Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Baqarah: 144)

 

 

 

---000---

 

Balikpapan, 8 Januari 2010

Syamsul Arifin

4 comments:

  1. Gusti Alloh mah Maha Jembar Pangampurana Kang ......

    "Saestuna upama maraneh muji sukur, tanwande Kami baris nambahan (kurnia) ka maraneh, keung upama maranehkupur, nya saenyana siksaan Kami kacida peurihna " ( Ibrahim :7 )

    ReplyDelete
  2. makacih ipiiiiin, my fave quote tudey :
    "pada dasarnya semua ujian itu sama; kalo sudah melewatinya disertai dengan ilmu, pengalaman dan do'a pastinya; berat di awal tp lega di akhirrr... "

    ReplyDelete
  3. sungguh di balik satu kesulitan...selalu ada berjuta kemudahan...^^

    thanks for share, ipin..

    ReplyDelete