12 October 2010

Diversity is a Certainty

Keragaman adalah sebuah keniscayaan, diversity is a certainty.

Keragaman itu indah. Bukankah pelangi menjadi indah karena ia beraneka warna?

Demikian pula dengan umat manusia. Keragaman budaya dan karakter menjadikan dunia ini menjadi lebih berwarna. Karenanya, tiap perkenalan atau kunjungan ke tempat-tempat baru, menjadikan kita menjadi lebih berwawasan dan menambah pengalaman hidup.

Al-Quran, kitab suci kaum Muslimin, mengatakan,

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujuraat: 13)

Internet adalah salah satu media penghubung keragaman ini. Blogger dari berbagai macam suku, daerah, golongan, usia, bahkan negara menjalin koneksi berkat kecanggihan teknologi.

Namun tak jarang, keragaman menciptakan konflik, pertengkaran. Hal ini bisa terjadi karena beberapa alasan:

1. Perbedaan persepsi, pengetahuan, pengalaman, kebijaksanaan, dll

Sebagai ilustrasi, 5 orang buta diminta menggambarkan seekor gajah (jinak) yang mereka sentuh. Ada yang memegang ekornya, gadingnya, belalainya, perutnya, telinganya. Pasti masing-masing akan memberikan gambaran yang berbeda.

Ada yang bilang gajah itu kecil, karena memegang ekornya saja, akan bertengkar dengan orang yang memegang perut gajah, karena dia bisa merasakan bahwa gajah memiliki tubuh yang gendut. Yang memegang telinganya, mungkin akan berseteru dengan orang yang memegang gading, karena yang satu bilang gajah itu memiliki anggota tubuh yang lembek, sedang yang satunya lagi bilang gajah itu keras. Demikian seterusnya.

Kita pun demikian. Keutuhan informasi, penafsiran yang bijak, akan memberikan persepsi yang berbeda walau obyek yang diamatinya sama.

2. Perbedaan nilai yang dianut

Perbedaan keyakinan juga bisa menjadi potensi konflik. Bukan hanya kepercayaan agama, tapi juga kepercayaan budaya, norma, dan lain sebagainya.

Intinya adalah: perbedaan.

Lalu bagaimana agar keragaman kita bisa menjadi nilai tambah dalam kehidupan kemanusiaan, kehidupan komunitas, jejaring sosial blogging?

Toleransi, saling menghormati, saling menghargai, tidak saling menjelekkan, saling berbagi kebaikan, tidak mudah terhasut/terprovokasi –menjaga prasangka baik, positif thinking, dst. Silakan ditambahkan sendiri…

Tiap postingan di blogs menambahkan satu warna dalam komunitas jejaring blogging yang kita miliki. Tambahkan warna cerah di jejaring kita. Think before posting –slogan internet sehat. Karena tiap kata akan juga dimintai pertanggungjawabannya –sepertinya.

Let’s scratch some nice color for our diverse blogging community ;)

   

---000---

Balikpapan, 12 Oktober 2010
Syamsul Arifin

*dibuat untuk mengikuti Writing Contest Pesta Blogger 2010

2 comments:

  1. wow...keren...

    kak ipin dah posting...

    cepet banget...

    dila aja belum punya ide...

    kerend kerend...

    ReplyDelete