09 December 2010

Keluargamu adalah Ujianmu

Pernikahan bukanlah akhir tujuan, pernikahan adalah gerbang dengan tantangan baru yang bisa menghancurkan hari akhirat kita (suami, para pemimpin rumah tangga, -red).

Allah Subhanahu wa ta’ala memperingatkan hal ini dibeberapa ayat Quran,

Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. Al-Anfaal: 28)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (QS. Al-Munaafiquun: 9)

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. At-Taghaabun: 14-15)

Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS. At-Taubah: 24)

Berbagai hal buruk bisa saja dilakoni (oleh suami) terkait keluarga:
•    menjalani mata pencaharian yang haram,
•    melanggar batas halal-mubah demi menyenangkan mereka,
•    menzalimi mereka dengan kekerasan fisik ataupun non-fisik,
•    mengabaikan pendidikan agamanya,
•    melalaikan mereka dengan kesenangan-kemaksiatan duniawi,
•    mengaburkan orientasi kehidupan (untuk beribadah),
•    tidak memenuhi hak-haknya,1)
•    lebih mementingkan keluarga daripada Allah dan Rasul-Nya,
•    tidak bisa tegas meluruskan yang salah karena ‘terlalu sayang’,
•    mengikuti anjuran buruk yang mereka sarankan,
•    melalaikan diri dari mengingat Allah karena terlalu ‘mengurus’ atau ‘memperhatikan’ keluarga,
•    dan lain sebagainya

Amat disayangkan, jika keluarga yang seharusnya menghasilkan ketentraman di dunia tapi menghasilkan kepedihan berkekalan di akhirat karena kejeblos di neraka akibat tingkah-laku dan sikap kita yang salah terhadap keluarga.

Seorang pemimpin rumah tangga bertanggung jawab terhadap anggota keluarga yang ia pimpin. Di pundaknya terletak tanggungjawab untuk membatasi seisi rumah dari jilatan panas api neraka,

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-Tahrim: 6)

Apa saja yang harus ia lakukan agar (dirinya dan) orang-orang yang ia cintai bisa menghirup wewangian surga?
•    mengajarkan tauhid kepada anggota keluarga (menjauhi syirik, beriman kepada Allah, dst),
•    mengajarkan tata cara ibadah (agama) kepada anggota keluarga,
•    mengajari hakikat penciptaan (menjaga orientasi hidup di dunia untuk beribadah kepada-Nya),
•    menjelaskan halal-haram dengan pengajaran yang baik,
•    menjaga uang/benda-benda yang mereka konsumsi bersumber dari sumber yang halal,
•    saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran,
•    saling mendukung, menyemangati dalam mengutamakan Allah dan Rasul-Nya,
•    dan lain sebagainya… (silakan ditambahkan sendiri).

Keluarga memang menyenangkan, karena disana kita merasakan ketentraman-kebahagiaan-kepuasan, dan semoga saja, kesenangan yang didapat dalam institusi keluarga ini bukan hanya dikecap di dunia, tapi juga berkelanjutan di akhirat nanti, insya Allah.

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. Ali-'Imraan: 14)

Pernikahan bukanlah akhir tujuan, pernikahan adalah gerbang dengan tantangan baru yang bisa kita jadikan sarana meraih ridho-Nya, tempat mengumpulkan pahala dan kendaraan menuju jannah-Nya. 2) *amin


Footnote (contoh-contoh haditsnya):

1) Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, " Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?" Nabi Saw menjawab, "Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu)." (HR. Aththusi).

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Apa hak isteri terhadap suaminya?" Nabi Saw menjawab, "Memberi isteri makan bila kamu makan, memberinya pakaian bila kamu berpakaian, tidak boleh memukul wajahnya, tidak boleh menjelek-jelekkannya dan jangan menjauhinya kecuali dalam lingkungan rumahmu. (HR. Abu Dawud)

2) Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)


---000---

Balikpapan, 9 Desember 2010
Syamsul Arifin

13 comments:

  1. Wah, jazakallahu khair atas sharingnya ya mas syamsul... :)

    ReplyDelete
  2. Aamin....
    Tfs, semoga menjadi pemimpin yg baik bagi keluarga dan contoh yg baik bg lingkungan :)

    ReplyDelete
  3. haahh.. subhanalloh.
    kebetulan lagi cari compilingnya ayat-ayat di atas. eh, dapet ulasannya juga ^_^
    TFS

    ReplyDelete
  4. Terimakasih atas sharingnya mas :)

    ReplyDelete
  5. Subhanallah,
    posting yg bermanfaat ... ! insya Alloh.

    Jika tidak berkeberatan, silahkan manfaatkan fitur Social Campaign di www.mosquelife.com, di mana kita bisa mengkampanyekan penerapan ayat-ayat al-Qur'an per ayat,
    misal di sini :
    http://www.mosquelife.com/quran.navigator/ayah.jsp?surahIndex=9&ayahIndex=24

    Ada tombol "Write a social Campaign" ...
    untuk kawan-kawan MP'ers juga disediakan sedikit buku-buku sebagai "hadiah" di sini :
    http://www.mosquelife.com/grow1432.jsp

    Yok kita dakwahkan Islam bersama-sama. Anywhere. Anytime. bismillah.

    ReplyDelete
  6. Sharing yg valuable, reminder kita lagi bahwa menikah adalah salah satu ibadah ;)

    ReplyDelete
  7. @coretanin, thanks
    @dhaimasrani, pengingat buat diri sendiri jg kok :)
    @putrilan9it, amiiin
    @mat, semoga... walah, jadi malah minta dukungan :P
    @mbaktyas, kalau mau lebih lengkap, cek ke buku tafsir mba, buat penjelasan lebih baiknya ;)
    @zaffara, sama2
    @ekobs, semoga... coba tak liat dulu deh...
    @ichamary, semoga bisa selalu ingat :)

    ReplyDelete
  8. foto siapa tuh Mas? Pas baru menikah ya? :)

    ReplyDelete
  9. foto studio dalam rangka 1 tahun pernikahan :D hehehe
    *1 nov 2010

    ReplyDelete
  10. kok jadi genkeis ya? bukan trueideas? Bingung mode on.

    ReplyDelete
  11. trueideas mah bukan saya, beda kalih
    Nama aslinya sama kalih?

    ReplyDelete