17 December 2007

Syukur itu Dimulai Sedari Awal Kejadian

Kita sudah sangat mengenal hadits berikut,

Sabar itu pada awal kejadian (HR Bukhari-Muslim)

Hadits ini terjadi ketika suatu hari Nabi Muhammad saw, melewati sebuah kuburan dan melihat ada wanita yang sedang menangisinya, lalu beliau berpesan kepada wanita tersebut agar bersabar, namun wanita tersebut menolaknya, dan ketika dia diberitahukan yang menasihatinya adalah Rasulullah, ia kemudian menemui Rasulullah dan berkata akan bersabar, lalu Nabi saw mengatakan hal tersebut.

Melihat hadits tersebut dengan topik yang beda, saya memiliki pendapat yang sedikit sotoy Peace ahhh!, bahwasanya kesyukuran itupun terletak pula diawal kejadian.

Mungkin kita sering melihat orang yang mendapatkan kebahagiaan lalu lupa bersyukur ketika pertama kali mendengar atau mengetahuinya. Ia berjingkrak-jingkrang kegirangan, lompat-lompat bahkan terkadang melakukan gerakan-gerakan aneh yang mengekspresikan rasa gembiranya. Biasanya sih korban iklan nih yang sering seperti ini Ngakak

Padahal, dalam Islam, kita mengenal apa yang dinamakan dengan sujud syukur.

Abdul Rahman Ibnu Auf رضي الله عنه berkata: Nabi صلی الله عليه وسلم pernah sujud, beliau melamakan sujud itu, setelah mengangkat kepala beliau bersabda: "Sesungguhnya Jibril datang kepadaku dan membawa kabar gembira, maka aku bersujud syukur kepada Allah." (Hadits riwayat Ahmad dan dinilai shahih oleh Hakim)

Dari al-Barra' Ibnu Azib رضي الله عنه bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم pernah mengutus Ali ke negeri Yaman. Kemudian hadits itu menyebutkan: Ali lalu mengirim surat tentang ke-Islaman mereka. Ketika Rasulullah صلی الله عليه وسلم membaca surat itu beliau langsung sujud syukur kepada Allah atas berita tersebut. (Hadits riwayat Baihaqi yang asalnya dari Bukhari)

Rasulullah Saw bila menerima berita yang menggembirakan, beliau sujud syukur kepada Allah 'Azza wajalla. (HR. Al Hakim)

Jadi, sebagaimana sabar letaknya diawal kejadian, maka sangatlah mungkin bahwa rasa syukurpun dimulai sejak dari awal kejadian.

Sehingga kita bisa menjadi orang mukmin yang tersadar dan mengaitkan kejadian yang menyebabkan rasa bahagia itu berasal hanya dari Allah swt dan hanya karena izin Allah semata.

Jadi kan luar biasa tuh, sudah mendapat suatu kegembiraan, dan dengan iringan sujud syukur, kita berarti telah melakukan suatu amalan sunnah yang (Insya Allah) akan memperberat timbangan pahala kita.

Apalagi dengan tambahan penjelasan dari firman Allah swt berikut,

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu…" (QS. Ibrahim: 7)

Wah, tambah luar biasa nih, sudah dapat kenikmatan, dan kalau kita sujud syukur ketika mendengar berita bahagia tersebut, kita jadi dapat pahala, ditambah lagi dengan tambahan extra kenikmatan karena kesyukuran kita ini. Subhanallah Sip, mantap!

So, mulai sekarang, bersyukurlah sedari awal kegembiraan Senyum manis

15 December 2007
*hanya tulisan sotoy belaka*

No comments:

Post a Comment