By: atmonadi (MyQ Founder/myQ Perambah)
Ini kisah tentang myquran.com yang ditulis untuk memenuhi rasa ingin tahu myQer tentang sejarah myquran.com yang sempet terlontar di obrolan tanggal 10 September kemarin pas acara penggalangan dana. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat dan memenuhi rasa ingin tahu myQer lainnya.(Lebih dan kurangnya silahkan dilengkapi).
Juli tahun 1999, saya masih aktif di bidang desain web, iseng2 saya mensurvei situs komunitas muslim dari Indonesia. Weh ternyata jarang bgt.
Saat itu lagi hangat2nya bisnis dotcom. Kafegaul.com dan detik.com lagi harum-harumnya diomongin bagaikan gadis muda belia yang mulai menampilkan lenggak lenggok kegenitannya, tak urung banyak investor pun tersungkur jatuh cinta.
Setelah beberapa menit berselancar mengetikkan berbagai kata kunci yang berkaitan dengan Islam, Weh, sedih juga, :toe:ternyata nggak ada komunitas muslim yang bisa menjadi patron. Kalaupun ada barangkali komunitas isnet.org yang dibuat anak-anak Indo di luar negri. Lampu dikepala tiba-tiba mendadak menyala “tuinggg!” Buat saja, repot amat. Ya bener Just Do It, pikir saya. Maka dalam beberapa jenak sayapun mulai mikir lebih serius sambil melayangkan mouse ke perusahaan domain Network Solution.
Cukup lama juga saya merenung sambil berselancar diatas atap kantor Bubu.Com di Gandaria 1, malem itu saya menjelajahi internet sambil melihat berita2 terkini. Awalan “My” lagi ngetrend. Well, ilhamnya mungkin dari MY itu lantas setelah menjelajah kesana kemari akhirnya inget juga “Ping” “al-Qur’an” kan maksudnya “Bacaan”, maka komposisi nama pun lahir dari idiom The Net “My” dan “al-Quran” menjadi “Myquran.com” . Buru2 saya merogoh duit plastik yang ada di dompet dan mendaftarkan nama “antik” dan “unik” tersebut menjadi nama domain. Mula-mula cuma dot com saja solae jatah kartuku termasuk minimal.
Dalam satu minggu kemudian sayapun mulai mengutak atik kebiasaan saya membuat situs, kali ini dengan nuansa hijau yang terang dan nama yang dipilihkan sebagai “myquran.com” dengan semboyan dibawahnya “REFRESH YOUR LIFE!”.
Walhasil, sejak hari itu saya rajin pulang malem, bahkan seringkali sampe nginap juga untuk mengonline kan situs myquran.com. Awal Agustus 1999, puasa mulai menjelang, situs ini harus udah jadi pikirku. Mula-mula sekali situs ini kemudian ditempatkan di Hypermart.Net yang menyediakan hosting gratisan, lengkap dengan iklannya yang suka nyelonong masuk. Termasuk iklan judi! Nah, biarlah pikir saya, namanya juga gratisan.
Minggu pertama, situsnya kupromosikan ke beberapa teman, baik di milis maupun numpang di forum diskusi. Setelah itu gunakan banner exchange dan afiliasi. Yang penting rame kataku. Dalam seminggu lonjakan traffic terbaca, 100, 200, 300 dan akhir bulan setiap hari selama puasa pengunjung tiba-tiba naik 600 sampai 1000 per hari. Lumayan lah dengan modal gratisan bisa menarik pengunjung. Setelah ramadhan lewat, traffic mulai turun tapi nama My Quran sudah mulai dikenal. Milis pun kemudian di buat di egroups yang sekarang menjadi myquran@yahoogroups.com.
Dalam beberapa bulan mendatang, kelihatan traffic myQuran semakin padat dan terus terang saya yang ngurusin sendirian mulai kewalahan juga. Meskipun sudah digunakan content management, toh tetap saja akhirnya keteteran juga setelah beberapa tahun lewat.
Diam-diam, para fans myquran.com ternyata mulai bermunculan membangun kelompok-kelompok jumpa penggemar sendiri. Hehehe kaget juga saya kalau ternyata “MyQer” tiba-tiba bermunculan di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Jogja, dan entah dimana lagi. Suatu waktu di tahun 2001 atau 2002, saya pun sempat juga ketemuan sama myQer di Bintaro. Wah ternyata mereka memang seriues dan antusias banget dan bangga bgt menjadi anggota komunitas myQuran.Com, Alhamdulillah.
Selama bebarapa tahun selama periode 1999-2003 myquran.com memang menjadi inspirator bagi pengelola situs Islam yang mulai bermunculan. Beberapa undangan radio dan TV pun kemudian mampir, biasanya pas bulan puasa ngomongin situs Islam. Selama periode itu memang lagi rame-ramenya bisnis dot com sehingga membuat ngiler beberapa investor.
Komunitas virtual dan penggemar pun makin bertambah, yang fanatik bgt ada juga dan akhirnya memang saya serahkan untuk meneruskan myquran.com namun dengan nama domain org. Hasan dari Malang (bukan Hasan yang malang lhoi… ), yang sebelumnya mengelola cybernasyid.com akhirnya saya serahi sepenuhnya untuk mengurus myquran sampai sekarang (untungnya masih kuat hehehe). MyQuran sendiri nampaknya menjadi komunitas yang organis dan berkembang sesuai dengan aktivitas pengunjungnya, pasang surut, naik turun, meskipun didanai oleh kocek pribadi dan sumbangan para kontributornya tapi tetap saja bisa tampil eksis walaupun zaman keemasan dotcom sudah usai beberapa tahun yang lalu. Komunitas myquran pun nampaknya muncul sebagai satu-satunya komunitas muslim non afiliasi partai maupun organisasi karena membernya macem-macem, bahkan mungkin yang non muslim juga ada karena memang ada forumnya.
Menjelang tahun 2003 saya pun pelan-pelan mulai mengurangi aktivitas online, jadi praktis jarang banget mengikuti perkembangan myquran secara online yang sempat timbul tenggelam karena lupa bayar hosting hehehe atau bete karena crash melulu kebanyakan pengunjung :'>.
Hasan masih terus mengelola myquran.org yang akhirnya memang menjadi penerus myquran dotcom. Saya sendiri moksa (maksudnya mengurangi aktivitas dunia maya 8)) dan step back mengurangi aktivitas dunia tremasuk kerja, mengundurkan diri dari Bubu.Com, jadi freelance situs kesehatan, di kontrak mbak Tika untuk menghidupkan Kadinnet.com, balik lagi ke Bubu.Com, dijemput Syekh Luqman Hakiem di kantor yang memang diundang teman untuk ceramah tentang sufisme, dan mundur lagi dengan cita-cita mau keliling masjid dan memotret seni kaligrafinya (tapi batal), trus sempet mendirikan perusahaan jaringan selama 3 bulan, dan akhirnya benar-benar mendem bumi selama 2 tahun.
Banyak juga sih yang katanya mencari, tapi sesekali saja saya nongol untuk mengerjakan proyek freelance pesanan temen, abis itu balik lagi ke rumah soale memang saya kerja di rumah sambil tafakkur dan menuntaskan tulisan mawas diri “Kun Fa Yakuun; Man Arofa Nafsahu Faqon Arofa Robbahu”, yang kemudian malah diteruskan membuka tabir al-Qur’an dengan risalah “al-Muthaa’in: Komposisi dan Kodefikasi Al Qur’an”, Prima Kausa, dan beberapa risalah lainnya yang termasuk kategori superberat dan hanya disampaikan di kalangan terbatas.
Memang lucu dan aneh juga 2 tahun step back mengurangi berbagai aktivitas dunia. Nampaknya selama 2 tahun itu wilayah yang dimasuki berkaitan dengan apa yang disebut sebagai wilayah pengembaraan spiritual dengan proses grastulasi (penyucian jiwa). Saya memang memasuki dunia tasawuf dengan bimbingan Syeikh MLQ yang menerbitkan majalah Cahaya Sufi.
Setelah 2 tahun lewat dikit, saya pun mulai nongol kembali. Tempat main saya ya ke tempat anak-anak masih mangkal sampai hari ini di Bubu.com. Eh tak dinyana , ditawarin kerja lagi. Tapi kali ini bukan ngurusin web, tapi sms provider. Weh, rupanya kue sms masih berasa banget walaupun susah juga ternyata. Dan saya pun punya kesempatan online kembali mengunjungi myQuran.Com yang nampaknya sekarang blom jauh berbeda tampilannya sebagai komunitas non profit. Weh, kuat juga Hasan pikir saya . Saya pun kembali posting-posting sambil bikin Blog.
Blog memang model baru yang lagi nge-trend sejak 3 tahun yang lalu ketika saya ditanya tentang Blog oleh anak-anak Metro TV (jadi sebelum ngilang emang sempet juga ngobrol sama timnya Mas Roy Suryo tentang Blog, waktu itu memang lagi diundang nongol di acaranya Mas Roy Suryo sama cheer leadernya Islam Liberal tentang situs Islam).
Di Blog, tulisan saya memang berat-berat sampai membuat semaput beberapa orang . Hehehe memang begitulah, harus mulai dibuat serius. Dan tanggal 10 september yang lalu tiba-tiba saja ada undangan dari Hasan buat buka konser amal MyQuran. Halahhh, kok jadi sedemikian aktifnya. Saya pun mengiyakan juga bertandang ke acaranya myQer yang lumayan sepi .
Hehehe nggak apa2 baru mulai kok, hibur saya ke Non Icha di YM yang jadi komandan anak-anak myQer mengadakan konser amal dengan menampilkan Nasyid. Weh, aktivis myQer memang di dominasi oleh Akhwat alias Annisa. ]Wah, rupanya ramalan masa depan mulai menunjukkan tanda-tanda kalau masa depan abad spiritualitas dengan pelopornya dari kaum Annisa.{ http://atmoon.multiply.com/journal/item/65 ] Insya Allah, mudah-mudahan nggak pada kapok mengadakan acara amal galang dana, yang penting bukan hasilnya tapi niat yang lurus dan istiqomahnya hanya untuk Allah khan. Saya jadi teringat beberapa petuah Syekh Luqman Hakiem sebelum balik lagi ke dunia kerja :
Hatimu bekerja untuk Allah, tapi akal dan pikiran dan kaki tanganmu untuk umat manusia
Ikhtiar lebih utama dari hasilnya. Doa lebih utama dari ijabah, berjuang dengan keistiqomahan lebih utama daripada kemenangan. Taat lebih utama daripada surga. Syukur lebih utama daripada nikmat. Renungkanlah.
Jadi,memang myQuran dan myQer perlu istiqomah ketika menetapi sesuatu, jangan sekedar melihat hasil akhirnya, dan jangan kecewa karena apa yang tidak diraih, tapi keistiqomahan, proses dan ridha Allah lebih utama ketimbang sekedar suatu kesuksesan. Don’t Give Up!
Berbuatlah kebaikan dan janganlah kalian meremehkannya sedikit pun. Sebab, kecilnya kebaikan adalah besar dan sedikitnya kebaikan adalah banyak. (Ali kwj)
Janganlah kamu meninggalkan kebaikan, karena zaman selalu berputar. Banyak sekali orang yang pagi harinya mengharapkan kebaikan (pemberian) orang lain berubah menjadi orang yg diharapkan kebaikannya oleh orang lain, dan orang yang kemarinnya mengikuti orang lain berubah menjadi orang yang diikuti. (Ali kwj)
--------catatan
Istiqamah: kualitas batin yag melahirkan sikap konsisten (taat azas) dan teguh pendirian untuk menegakkan san mebentuk sesuatu yg menuju kepada kesempurnaan atau kondisi yang lebih baik.
Ridha : Rela dengan ketentuan Allah dengan sadar baik yang telah, sedang, dan akan terjadi.
Sumber: http://myquran.org/forum/index.php/topic,7342.0.html
No comments:
Post a Comment